Baca Juga:
Novel: Pengertian Novel, Unsur-Unsur & Novel Menurut Para Ahli
Fungsi Novel: Apa Fungsi Novel?
Pengertian Paragraf, Ciri, Fungsi & Jenis-Jenisnya
Pengertian Puisi, Ciri, Jenis-Jenis, Unsur & Struktur Puisi
Unsur ekstrinsik terdiri atas keadaan subyektivitas individu atau pengarang yang mempunyai sikap, keyakinan dan pandangan hidup, biografi, keadaan lingkungan pengarang misalnya ekonomi, sosial dan politik serta semuanya yang dapat mempengaruhi karya yang ditulisnya.
Jadi alur dapat memperlihatkan bagaimana cerita demikiandapat berjalan. Kita dapat misalkan cerita dimulai dari peristiwa A dan diakhiri dengan Z, maka A, B, C, D, dan Z merupakan dari alur cerita. Berdasarkan dari waktunya plot dibagi menjadi dua yakni
- Plot lurus atau progresif, plot dapat dikatakan progresif jika suatu peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dapat berisfat kronologis, peristiwa yang pertama diikuti dengan peristiwa-peristiwa kemudian.
- Plot flash-back. Urutan dari kejadian tersebut dikisahkan dalam sebuah karya fiksi yang berplot regresif tidak bersifat krnologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal melainkan mungkin dari tahap tengah atau tahap akhir.
Tokoh cerita menurut abrams adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan sebagai kualitas moral dan kecenderungan tertentu misalnya yang diekspresikan dalam sebuah ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Penokohan dan karakterisasi sering juga disamakan dengan perwatakan menunjuk pad apenempatan tokoh-tokoh tertenu dengan perwatakan dalam sebuah cerita. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas seseorang yang ditampilkan ke dalam sebuah cerita.
Dengan demikian, istilah penokohan tersebut menjadi lebih luas pengertiannya dari padatokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus memnyarankan pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita.
Membaca sebuah novel, yang pada hakikatnya seseorang berhadapan dengan sebuah dunia, dunia yang dilengkapi dengan tokoh penghuni yang disertai dengan permasalahannya. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan lengkap jika dalam sebuah cerita tidak terdapat ruang lingkup, waktu dan tempat sebagai sebuah tempat pengalaman kehidupannya. Dengan demikian dalam sebuah cerita selain memerlukan sebuah tokoh dan plot juga membutuhkan latar.
d. Latar
Latar atau setting merupakan tempat, hubungan waktu, dan linkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Saat membaca sebuah novel, pasti ditemukan sebuah lokasi tertentu misalnya nama kota, desa, jalan, hotel, dan lain-lain tempat terjadinya sebuah peristiwa. Di samping itu, pembaca juga akan diperhadapkan pada hubungan waktu misalnya tahun, tanggal, pagi, siang, pukul, saat bulan purnama, atau kejadian yang merujuk pada waktu tertentu.
Unsur dari latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yakni tempat, waktu, dan sosial. Ketiga dari unsur itu walaupun dari masing-masingnya menawarkan sebuah permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara satu dengan yang lainnya.
- Latat tempat. Latar tempat merupakan sebuah lokasi dari terjadinya peristiwa yang diveritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat digunakan sebagai tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu tersebut tanpa nama yang jelas. Latar dalam sebuah novel umumnya terdiri dari berbagai lokasi, ia dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain sejalan dengan perkembangan plot dan tokoh.
- Latar waktu. Latar waktu merupakan perhubungan dengan masalah kapan dari terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Waktu dalam karya naratif dapat bermakna ganda yakni merujuk pada waktu penceritaan, waktu penulisan cerita dan di pihak.
- Latar sosial merupakan hal yang berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang begitu kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Tidak hanya itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial dan tokoh yang bersangkutan.
- Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kemudian kata diganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dengan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
- Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari laur dari pada yang terlihat dalam sebuah cerita pengarang yang biasanya menggunakan kata ganti dari orang ketiga. Pencerita dalam sudut pandang orang ketiga terdiri di luar cerita sehingga pencerita tidak dapat memihak kepada salah satu tokoh dan kejadian yang diceritakan. Sehingga dapat dikatakan menggunakan kata ganti nama ia, dia, dan mereka, pengarang dapat menceritakan suatu kejadian jauh ke masa lampau dan masa sekarang.
- Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, yang sama sekali terdiri dari suatu cerita yang ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia dapat melihat hingga ke dalam pikiran toko dan dapat mengisahkan batin yang dalam diri tokoh.
Baca Juga:
Pengertian, Ciri-Ciri, & Fungsi Sastra
Pengertian Cerpen dan Ciri-Ciri Cerpen
Pengertian, Unsur & Contoh Surat Lamaran Kerja
Demikianlah informasi mengenai Unsur-Unsur Novel. Semoga informasi ini dapat membantu teman-teman dalam mengkaji sebuah novel atau membuat sebuah novel baik unsur intrinsik atau unsur ekstrinsik dalam sebuah novel. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi Unsur-Unsur Novel:
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010),
Suroto, Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra INDONESIA untuk SMTA (Jakarta: Erlangga, 1989),