Penyebaran narkoba dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tidak sedikit kabar di social media atau di berita online yang menyuguhkan pemberitaan terkait penyalahgunaan narkoba yang dilakukan secara ilegal di seluruh dunia. Peningkatan penyalahgunaan Narkoba ini menjadi wabah yang merasuki seluruh bangsa dan umat hingga berdampak pada jatuhnya korban. Dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) ini dapat merusak fisik dan menyal korban.
Selain itu dapat berkaitan dengan masalah sosial dan ekonomi, bahkan berdampak pada timbulnya penyakit misalnya HIV/AIDS. Kondisi demikian mengisyaratkan peran sejumlah pihak dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang penting untuk mengurangi dan menangguli sejumlah korban yang terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA. Dampak negatif penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkoba atau NAPZA banyak menimbulkan kerugian biaya dari ekonomi, biaya sosial dan biaya manusia.
Daftar Isi
Pengertian NAPZA: Apa itu NAPZA?
Pengertian NAPZA Menurut Para Ahli
Macam-Macam NAPZA
A. Macam-Macam NAPZA: Narkotika
Narkotika adalah salah satu jenis dari NAPZA. Pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun bukan sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan ataupun juga perubahan kesadaran dan juga hilangnya rasa.
- Narkotika Golongan I. Arti dari jenis Narkotika ini adalah sangat berbahaya yang memiliki daya adiktif sangat tinggi yang tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan. Contoh narkotika golongan I adalah ganja, heroin, kokain, opium, morfin dll.
- Narkotika Golongan II. Maksud dari Narkotika Golongan II adalah narkotika yang mempunyai daya adiktif kuat akan tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh-contoh dari Narkotika Golongan II adalah betametadol, petidin dan turunannya serta benzetidin dan dll.
- Narkotika Golongan III. Arti dari narkotika jenis ini adalah narkotika yang mempunyai daya adiktif ringan, akan tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian diantaranya menguntungkan bagi masyarakat yang contohnya seperti kodein dan turunannya.
Psikotropika merupakan jenis-jenis NAPZA yang berupa zat atau obat bukan narkotika, baik alamian maupun juga sintesis, yang mempunyai khasiat atau manfaat sebagai psikoaktif melalui adanya pengaruh selektif pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan atau berdampak adanya perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Arti Psikotropika juga bermaksud sebagai obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
- Psikotropika Golongan I. Arti Psikotropika jenis demikian adalah jenis NAPZA yang memiliki daya adktif yang kuat, yang sejauh ini belum diketahui manfaatnya untuk pengaobatan dan masih dalam kajian penelitian. Contohnya adalah ekstasi, MDMA, STP dan LSD.
- Psikotropika Golongan II. Psikotropika jenis ini adalah jenis NAPZA dengan adiktif kuat yang memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian. Adapun contoh jenis ini adalah metakualon, amfetamin, dan metamfetamin dll.
- Psikotropika Golongan III. Maksud Psikotropika Golongan demikian adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang dan memiliki manfaat bagi masyarakat khususnya dalam hal pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah fleenitrazepam, lumibal, dan buprenorsina.
- Psikotropika Golongan IV adalah jenis psikotropika yang mempunyai daya adiktif ringan dan berguna dalam hal pengobatan dan penelitian. Contohnya diazepam, nitrazepam (BK, dumolid, dan mogadon) dll.
Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya, Rokok, Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan. Thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bila dihisap, dihirup, dan dicium, dapat memabukkan.
Penyebab Penyalahgunaan NAPZA ( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya)
- Cenderung memberontak
- Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
- Kemampuan komunikasi yang rendah
- Putus sekolah
- Mudah kecewa, agresif dan destruktif
- Murung, pemalu, pendiam
- Merasa bosan dan jenuh
- Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
- Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
- Kurang percaya diri
- Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
- Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
- Identitas diri kabur
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga :
- Hubungan kurang harmonis
- Orang tua otoriter
- Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
- Kurangnya kehidupan beragama.
- Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
- Orang tua yang bercerai, kawin lagi
- Orang tua terlampau sibuk, acuh
- Berteman dengan penyalahguna
- Tekanan atau ancaman dari teman.
- Sekolah yang kurang disiplin
- Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
- Adanya murid pengguna NAPZA.
- Sekolah terletak dekat tempat hiburan
- Lemahnya penegak hukum
- Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Dampak Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya)
- Menyebabkan keinginan yang tidak dapat membuat pengguna (korban) tidak tertahankan (an over powering desire) terhadap zat yang dimaksud dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya.
- Kecendrungan untuk menambahkan takaran atau dosis dengan toleransi tubuh.
- Menyebabkan ketergantungan psikologis, adalah pemakaian zat dihentikan akan berdampak pada timbulnya gejala-gejala kejiwaan, seperti kegelisahan, kecemasan, depresi, dan sejenisnya.
- Menyebabkan ketergantungan fisik yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus obat (withdrawal symptoms)
1. Jasmaniah
- Gangguan pada paru-paru; penekanan fungsi pernafasan, pengerasan jaringan paru-paru
- Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan
- Gangguan pada hemopeotik gastrointestinal, penurunan fungsi sistem reproduksi,gagal
- Gangguan pada sistem syaraf; kejang-kejang,halusinasi,gangguan kesadaran,kerusakan syaraf
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah; imfeksi akut jantung gangguan peredaran darah ginjal,gangguan pada otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV-AIDS
2. Kejiwaan
- Intoksitasi (keracunan) gejala dimana seseorang telah merasakan efek penggunaan narkobanya
- (Mabuk)
- Toleransi istilah yang digunakan untuk menunjukkan kebutuhan zat seseorang yang lebih banyak untuk memperoleh efek yang sama setelah pemakaian berulang.
- Withdrawal Syndrome (gejala Putus Zat) biasa dikenal oleh pecandu dengan sebutan sakau gejala ini akan hilang jika menggunakan
- Depedensi (ketergantungan) keadaan dimana seseorang selalu membutuhkan zat tertentu (Kecanduan )
Pencegahan dan Penanggulangan NAPZA
![]() |
Pengertian NAPZA, Dampak, Jenis, Contoh, Penyebab & Pencegahan NAPZA |
- Membantu orang baik dalam hal materi atau dll untuk membangkitkan semangat hidup atau kualitas hidup sehingga permasalahan yang banyak ditemui di kehidupan kerja atau di rumah dapat teratasi.
- Melakukan gaya hidup yang dapat memacu diri untuk menekan atau mengurangi tingkat stress. Hal itu terjadi lantaran salah satu penyebab penyalahgunaan NAPZA adalah tidak mampunya manusia untuk keluar dari masalahnya dan mengambil jalan pintas.
- Memasang Poster atau sejumlah selebaran untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan bagi segenap masyarakat untuk terus berperilaku baik dan mengikuti aturan demi hidup yang bahagia.
- Melakukan test Urine baik itu untuk segenap kalangan masyarakat umum dan juga bagi para pekerja di perusahaan secara berkala.