Revolusi kebudayaan merujuk pada perubahan besar-besaran dalam cara hidup manusia dan perubahan signifikan dalam kebudayaan manusia. Revolusi kebudayaan seringkali terjadi ketika ada penemuan teknologi atau ide yang mengubah cara hidup manusia secara signifikan.
Revolusi kebudayaan manusia purba mengacu pada perubahan besar dalam cara hidup dan kebudayaan manusia pada masa prasejarah.
Meskipun tidak ada satu periode yang secara khusus disebut sebagai revolusi kebudayaan manusia purba, namun ada beberapa periode dalam sejarah manusia prasejarah yang dianggap sebagai revolusi kebudayaan karena perubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan manusia pada masa itu.
Contohnya, revolusi kebudayaan Neolitikum yang terjadi sekitar 10.000-4.500 SM, ketika manusia beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi bercocok tanam dan berternak. Perubahan ini membawa perubahan besar dalam cara hidup manusia dan membawa perubahan besar dalam kebudayaan manusia.
Pada zaman Neolitikum (sekitar 10.000-4.500 SM), manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi bercocok tanam dan berternak. Perubahan ini merupakan revolusi besar-besaran dalam cara hidup manusia dan membawa perubahan besar dalam kebudayaan manusia.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Revolusi Kebudayaan
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya revolusi kebudayaan pada zaman Neolitikum antara lain:
- Penemuan pertanian dan peternakan: Manusia pada masa itu mulai belajar menanam dan memelihara hewan yang menghasilkan daging, susu, dan telur. Penemuan ini membawa perubahan besar dalam pola hidup manusia karena mereka tidak lagi bergantung pada mencari makanan di alam liar.
- Pemukiman tetap: Karena manusia mulai menanam tanaman dan memelihara hewan, mereka perlu tinggal di tempat yang tetap untuk merawat tanaman dan hewan tersebut. Hal ini membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia karena mereka harus membangun rumah dan menciptakan tempat tinggal yang permanen.
- Pembuatan perkakas dari batu: Pada masa Neolitikum, manusia mulai menggunakan batu untuk membuat perkakas seperti kapak dan pisau. Hal ini membawa perubahan besar dalam cara manusia bekerja dan hidup karena mereka dapat membuat alat-alat yang lebih efisien untuk menanam dan memanen hasil pertanian.
- Pengembangan bahasa: Dengan adanya pemukiman tetap, manusia mulai berkomunikasi dengan lebih banyak orang dan ini membantu pengembangan bahasa yang lebih kompleks dan berkembang.
Dari faktor-faktor tersebut, dapat dilihat bahwa perubahan besar terjadi pada kebudayaan manusia pada masa Neolitikum. Pada masa ini, manusia mulai hidup dengan cara yang lebih maju dan terorganisir, dan mereka mulai membangun kebudayaan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pada masa Neolitikum telah terjadi revolusi kebudayaan.
Demikian informasi ini yang berjudul mengapa pada zaman neolitikum dapat dikatakan telah terjadi revolusi kebudayaan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.