Daftar Isi
Pengertian Partisipasi Politik: Apa itu Partisipasi Politik
Dalam khazanah ilmu sosial dan juga ilmu politik isitlah partisipasi politik merupakan suatu pembahasan yang sering didiskuiskan oleh para ahli walaupun dalam memberikan pengertian partisipasi politik tersebut.
Pengertian Partisipasi Politik Menurut Para Ahli
- Menurut Herbert McClosky mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga negara masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum.
- Menurut Huntington dan Nelson dalam bukunya No Easy Choice; Political Participation in Developing Countries, Huntington dan Nelson mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi dengan maksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual atau kolektif, berkelanjutan atau sporadis, damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.
- Menurut Miriam Budiardjo mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau suatu kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam suatu kehidupan politik, yakni dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah.
- Menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of Political Science, mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang legal, yang sedikit banyak yang langsung bertujuan memengaurhi seleksi pejabat suatu negara dan ataupun tindakan yang diambil oleh mereka.
- Menurut Keit Fauls dalam bukunya Political Sciology: A Ciritcal Introduction bahwa pengertian Partisipasi Politik adalh keterlibatan secara aktif dari individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan.
- Menurut Ramlan Surbakti bahwa Pengertian Partisipasi Politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala bentuk keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
- Michael Rush dan Philip Althoft bahwa partisipasi politik ialah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
- Menurut Kevin R. Hardwick bahwa pengertian partisipasi politik ialah memberikan perhatian pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemrintah, warga negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut.
- Menurut Ach. Wazir Ws., et al. bahwa pengertian Partisipasi Politik adalah keikutsertaan seseorang secara sadar ke dalam situasi tertentu.
- Menurut Isbandi bahwa pengertian partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi maslaah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Jenis-Jenis Partisipasi Politik
- Partisipasi Apatis, yakni orang yang menarik diri dari proses politik
- Partisipasi Spektor, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut dalam pemilihan umum.
- Partisipasi Gladiator, adalah orang yang terlibat aktif dalam proses politik yakni komunikator dengan tugas khusus mengadakan kontak tatap muka, aktivis, partai dan pekerja kampanye serta aktivis masyarakat.
- Partisipasi pengkritik, adalah orang yang berpartisipasi dalam bentuk yang tidak konvensional.
- Pemimpin politik
- Aktivitas Politik
- Komunikator (Orang yang menerima dan menyampaikan ide-ide, sikap dan informasi politik lainnya pada orang lain),
- Warga negara marjinal (orang yang sedikit melakukan kontak dengan sistem politik
- Orang-orang yang terisolasi (orang yang jarang melakukan partisipasi politik).
- Partisipasi bersifat Sukarela (otonom)
- Partisipasi bersifat desakan (mobilisasi)
Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik
- Elektoral aktivity, Kegiatan Pemilihan mencakup suara, sumbangan untuk kampanye, mencari dukungan atua setiap tindakan yang bertujuan dalam mempengaruhi hasil dari suatu proses pemilihan.
- Lobbying, mencakup upaya dari perorangan atau dari suatu kelompok untuk menghubungi pejabat-jebata pemerintahan dan juga pemimpin politik yang untuk maksud mempengaruhi suatu keputusan mereka tentang persoalan yang menyangkut kepentingan umum.
- Kegiatan organisasi, menyangkut partisipasi sebagai anggota dalam suatu organisasi yang tujuan utamanya adalah demi mempengharuhi pengambilan keputusan dari pemerintah
- Mencari suatu koneksi (contacting) merupakan tindakan yang dilakukan oleh perseorangan untuk pejabat pemerintah dengan maksud memperoleh manfaat bagi satu atau sekelompok orang.
- Tindakan kekerasan (violence), adalah suatu upaya untuk mempengaruhi keputusan dari pemerintah dengan suatu jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap orang atau benda. Olehnya itu kekerasan dicerminkan motivasi-motivasi yang lebih kuat.
- Vonting, yakni bentuk partisipasi yang slaing terkait dengan pemilihan. Vontong merupakan bentuk paling sederhana untuk mengukur tingkat partisipasi.
- Campaign activity, yaitu suatu aktivitas kampanye yang mewakili suatu bentuk-bentuk partisipasi yang merupakan suatu perluasan dari pemilihan (extension of electoral participation). Termasuk di dalamnya bekerja untuk partai ataupun seorang kandidat, demi menghadiri pertemuan kampanye, melakukan persuasi terhadap orang lain untuk memilih, dan segala bentuk aktivitas selama dan antara pemilihan.
- Communal activity. Bentuk-bentuk dari partisipasi tersebut berbeda dengan aktivitas kampanye karena aktivitas komunal merupakan tempat di luar setting pemilihan. Termasuk dari keterlibatan dalam suatu kelompok masyarakat yang interest dan concern dengan kebijakan umum misalnya kelompok studi lingkungan, kelompok wanita, atuapun juga proteksi terhadap suatu konsumen.
- Contacting personal on personal matters. bentuk dari partisipasi yang berupa individu dalam melakukan kontak terhadap individu terkait dengan suatu materi tertentu yang melekat pada orang tersebut yang diperlukan suatu inisiatif dan juga informasi yang tinggi terkait isu yang juga spesifik, dalam kontak yang sifatnya perseorangan. Bentuk partisipasi tersebut seringkali digunakan dalam membangun pengertian, kepercayaan, mencari koneksi, ataupun juga dalam membangun suatu jaringan.
- Protest, adalah bentuk dari partisipasi yang unconventional misalnya demonstrasi dan juga gerakan prote. Walaupun dari individu yang memilih suatu bentuk partisipasi tersebut sering terdapat di luar jalur atau saluran yang normal, namun mereka juga seringkali menjadi suatu bagian penting yang berada dalam proses demokratisasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik
- Peluang resmi, adalah kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi politik yang didukung kebijakan yang dibuat oleh negara.
- Sumber daya sosial yang berarti partisipasi ditentukan oleh kelas sosial dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang mempunyai peluang yang sama berkenaan dengan suatu sumberdaya sosial dan sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik. Berkiatan dengan perbedaan demografis tersebut, terdapat juga perbedaan dalam partisipasi misalnya dari usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal, agama, dll.
- Motivasi personal, adalah motif yang mendasari suatu kegiatan berpolitik yang sangat bervariasi. Motif tersebut disengaja ataupun tidak disengaja, rasional ataupun tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, yang diarahkan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dan dipikirkan atau tidak dipikirkan.
Pembahasan Partipasi Politik
Referensi Partisipasi Politik:
Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson. 1977. Non Easy Choice: Political Participation in Developing. Cambridge, Mss: Harvard University Press. hlm 3.
Keith Fauls. 1990. Political Sciology : A Critical Introduction dalam Damsar, Pengantar Sosioogi Politik, hal 180
Herbert McClosky. 1981. Political Participation, dalam Miriam Budiardjo, Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Gramedia. hlm: 1.
Abdulkarim, Aim. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo. hlm: 6-9.
SHafiyyah, A dan Soeripno H. Kiprah Politik Muslihat: Konsep dan Implementasinya. Hlm: 37-44.
Miaz, Yalvema. 2012. Partisipasi Politik: Pola Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde Baru dan Reformasi. Padang: UNDP Press. Hlm: 20-25.
Keane, J. 1988. Democracy and Civil Society. Kornhauser, W. 1960. The Politics of Mass Society. Michels, R. 1911. Political Parties. Pateman, Carole. 1970. Participation and Democratic Theory. Cambridge: Cambridge University Press.