Isi Perjanjian Tuntang – Kapitulasi Tuntang adalah perjanjian penyerahan kekuasaan yang ada di Indonesia dari pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintah Inggris atau Britania Raya. Hal itu terjadi pada tahun 1811 yang sesuai namanya Tuntang yang berada di desa Tuntang yang saat ini berada di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Tempat ini dipilih karena mempunyai sejarah tersendiri hingga mengapa perjanjian tersebut dilaksanakan didaerah itu bukan di Jayakarta atau Batavia. Hal ini tidak lepas saat Perancis menduduki Belanda pada saat itu yang diketahui dipimpin oleh Kaisar Napoleon Bonaparte. Saat situasi VOC yang bangkrut, membuat VOC dihapus pada tahun 1977. Atas hal itu, maka sudah jelas bahwa pemerintahan Nusantara yang dulunya dikuasai oleh VOC kemudian diserahkan kepada pemerintah Belanda.
Kebangkrutan VOC ini terjadi karena korupsi di kalangna pegawai, keterampilan yang tak cakap dan pengendalian perdagangan tidak berjalan mulus dan baik. Selain itu, kebangkrutan VOC juga terjadi karena peperangan dengan rakyat pribumi yang terjadi dan ditambah lagi dengan serangan dari Inggris. Atas kejadian itu sehingga, Raja Louis Bonaparte memerintahkan Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Hindia-Belanda.
Tugas Herman Willem Daendels adalah mempertahankan pulau jawa dari serangan Inggris dan membereskan keuangan pemerintahan. Namun apa yang terjadi, malah Daendels lebih memilih untuk menjual tanah negara kepada swasta atas dasar menstabilkan keuangan. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran undang-undang dan dirinya harus digantikan oleh Jansens.
Saat pasukan Inggris menyerang pada 26 Agustus 1811 tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Janssens kecuali dengan ke Bogor. Jansens terus bergerak mundur dari pusat pemerintahan hingga membawanya ke daerah Semarang. Disana, Jansens sempat mendapat tambahan pasukan dari Eropa yang ada di Semarang dan Surabaya. Apalagi ditambah dengan prajurit dari Kraton Surakarta dan Yogyakarta untuk membantu pihak Belanda melawan Inggris.
Dengan serangan menggempur dari pihak Inggris sampai-sampai yang terjadi adalah Janssen mundur hingga ke daerah Tuntang. Di Daerah tersebutlah, dimana Gubernur Jenderal di Hindia Belanda yakni Jansen menyerah pada Jenderal Auchmuty. Belanda mengalami kekalahan perang oleh tentara Inggris kemudian tercetuslah perjanjian tuntang.
Akibat serangan itulah sehingga Belanda menyerah tanpa syarat dan menandatangani Perjanjian Tuntang pada 11 September 1811. Diketahui isi perjanjian tuntang itu membuat berbagai kesepakatan yang dicapai oleh Inggris dan Belanda dimana melihat dari isinya sangat merugikan Belanda sebagai negara yang kalah perang. Tapi malah menguntungkan bagi rakyat Indonesia.
Pada perjanjian tuntang tersebut, kedudukan bangsa Indonesia oleh Bangsa Inggris dalam waktu lima tahun 1811-1816 menjadikan beberapa kebijakan bangsa Belanda dihapuskan. Inggris menunjuk Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia yang pada masanya menghapus wajib pajak dan kerja paksa, bupati adalah pegawai pemerintahan, dan petani bebas menggarap.
Sebutkan Isi Perjanjian Tuntang Adalah?
Adapun isi perjanjian tuntang terdiri atas 3 point yaitu:
-
- Seluruh kekuatan militer yang berada di Asia Tenggara harus diserahkan pada Inggris.
- Utang pemerintahan Belanda tidak diakui Inggris.
- Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.
Tahun 1814, Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Konvensi London. Selanjutnya, Pemerintah Kolonial Belanda dipegang oleh sebuah komisi yang beranggotakan Van der Capellen, Elout, dan Buyskes.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Sebutkan Isi Perjanjian Tuntang? Ini Jawaban & Sejarah Singkatnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.