Berbicara soal hasil kebudayaan Zaman Batu Tengah atau Mesolithikum adalah tidak jauh dari kedua kebudayaan yang sangat terkenal yakni Kjjokenmoddinger dan Abris Sous Roche. Kedua kebudayaan ini sangatlah terkenal pada masa holosen. Pada masa ini merupakan masa manusia belum mengenal soal tulisan. Hal itu juga mengapa pada masa ini disebut dengan prasejarah yang dimana hidup manusia purba.
Diperkirakan pada masa ini, manusia muncul di muka bumi sekitar 3 juta tahun. Pada masa ini belum terdapat peninggalan yang jelas yang berupa tulisan. Walaupun demikian, tetap saja mempunyai peninggalan yang bisa menjadi ciri atau penanda adanya zaman ini yakni Kjjokenmoddinger dan Abris Soues Roche serta berbagia fosil, artefak dan lain-lainnya.
Kedua hal tersebut merupakan hasil kebudayaan zaman batu tengah atau mesolithikum yang diketahui berlangsung pada masa holosen. Sebelum menjelaskan mengenai seperti apa kjokkenmoddinger dan abris soues roche, yang pertama harus diketahui bahwa pada zaman ini alat-alat batu dari zaman batu tua masih terus dipakai yang membuat wilayah dataran asia terpengaruh.
Bahkan tidak hanya alat dari batu, alat dari tulang dan flake juga memegang peranan penting pada zaman batu tengah. Selain itu, contoh hasil kebudayaan pada masa ini dimana manusia dapat membuat gerabah yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Istilah lain dari zaman batu tengah adalah zaman mengumpulkan makanan atau food gathering.
Hal tersebut bisa dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil manusia ras Papua Melanesoid yang menyertai penemuan alat-alat budaya zaman batu tengah di bukit-bukit kerang Sumatera Timur maupun di gua-gua di daerah Sampung dan Bojonegoro, Jawa Timur. Kebudayaan batu tengah juga disebut kebudayaan Bacson-Hoabinh dan pertanda kehidupan yang hangat setelah melewati musim dingin yang sangat panjang.
Daftar Isi
Jelaskan Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Soues Roche
Ciri Khas zaman batu tengah adalah Kjokkenmoddineger dan abris sous roche. Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali diteliti dan ditemukan oleh van Stein Callenfels pada tahun 1925. Adapun penjelasan seperti apa yang dimaksud dengan kjokkenmoddinger dan abris soues roche adalah:
1. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger adalah sampah-sampah dapur dari kulit kerang. Sampah dapur ini berwujud kulit sipud dan kerang yang menumpuk ribuan tahun sehingga membentuk bukit. Tingginya kadang-kadang mencapai tujuh meter dan sudah menjadi fosil.
Kjjokenmoddinger ini banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai timur Sumatra. Abris Sous Roche adalah gua tempat tinggal yang ditemukan didaerah Lomoncong/kebudayaan Toala di Sulawesi Selatan. Gua ini berfungsi sebagai tempat tinggal agar dapat digunakan untuk tempat berlindung dari panas dan hujan maupun ancaman binatang buas.
2. Abris Soues Roche
Abris Soues Roche adalah gua-gua yang ditinggali oleh manusia purba yang menjadi kebiasaan mereka. Abris Sous Roche ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Gua Lawa dekat Sampung daerah Ponorogo, di Bojonegoro, Sulawesi Selatan, Timur dan Rote.
Para peneliti yang mengadakan penelitian tentang hal ini, yaitu van Stein Calenfels di Gua Lawa, van Heekeren di daerah Besuki dan Fritz Sarasain dan Paul Sarasin di Lomoncong.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Jelaskan Kebudayaan Kjokkenmoddinger Dan Kebudayaan Abris Sous Roche. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.