Bangsa Indonesia merupakan satu kelompok bangsa yang terbentuk dari beragam identitas etnis/ras agama, kebudayaan dan bahasa yang dipersatukan melalui tekad dan kontrak politik. Tekad dan kontrak tersebut adalah untuk membangun negara bangsa Indonesia sembari mempertahankan identitas aslinya masing-masing.
Dengan identitas nasional demikian, mensyaratkan karakteristik bangsa Indonesia yang pluralistik atau bersifat majemuk yang tidak dapat dilepaskan dari identitas nasional yang multikultural.
Nasionalisme Indonesia juga adalah nasionalisme politik dan budaya yang berpandangan multikultural melalui mekanisme demokratis, berketuhanan yang maha esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia, dan keadilan sosial.
Selain itu, nasionalisme juga mempertahankan identitas etnis, agama kebudayaan dan bahasa asalnya dalam pengembangan identitas nasional juga mengembangkan konsep integrasi nasional. Hal ini sebagai bentuk bahwa tingkat persatuan dan kesatuannya terjalin secara harmonis dan tidak mengabaikan unsur-unsur pembentuk identitas nasionalnya.
Perlu diketahui bersama bahwa konsep integrasi nasional berbeda dengan konsep asimilasi (pembauran bangsa). Konsep integrasi nasional secara sosiologis dan antropologis lebih mengarah kepada konsep integrasi budaya atau integrasi sosial yang menghargai konsep pluralisme kebudayaan.
Dalam konsep integrasi sosial, terdapat upaya kelompok masyarakat yang ingin bersatu untuk berbaur mengambangkan model akulturasi budaya, tetapi ada juga yang ingin mempertahankan identitas budayanya. Hal itu terjadi karena masih terdapat loyalitas terhadap kelompok asalnya.
Yang dimaksud dengan akulturasi budaya pada pembahasan ini adalah dua kelompok kebudayaan yang saling mempengaruhi dan bersatu serta mencoba mengembangkannya sehingga jati diri atau identitas budaya tetap ada.
Sehingga konsep integrasi nasional akan menimbulkan suasana kejiwaan dan tindakan yang dapat menumbukan rasa nasionalisme bersatu, yakni nasionalisme Indonesia diantara kelompok etnis untuk membangun satu negara bangsa Indonesia yang masih tetap menunjukkan unsur identitas asal pembentuk identitas nasional Indonesia.
Menurut pendapat dari Tim ECCE UIN Jakarta (2003:35) bahwa yang dimaksud integrasi nasional adalah “penyatuan bagian-bagian berbeda dari satu masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.”
Walaupun konsep integrasi nasional ini terbilang mudah didefinisikan, namun dalam praktiknya menuai masalah yang begitu kompleks. Sebagaimana yang disampaikan oleh Mahmud MD (1993) bahwa integrasi nasional melibatkan kemampuan pemerintah untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah. Tentu tidaklah bersifat absolut, apalagi hanya melibatkan kekuasaan militer.
Tetapi yang dibutuhkan adalah kemampuan pemerintah dalam menciptakan stabilitas politik dan keamanan yang dinamis, kesejahteraan ekonomi, keadilan disetiap kelompok yang berintegrasi, supremasi hukum dan keadilan, memfasilitasi kontak hubungan budaya yang lebih intensif, peningkatan kualitas pendidikan multikultural dan sejenisnya,. Menciptakan iklim kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, dan kehidupan bernegara yang demokratis dan dinamis untuk membantu pelaksanaan proses integrasi bangsa yang kondusif.
Hubungan Antara Identitas Nasional, Nasionalisme dan Integrasi Nasional
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hubungan antara identitas nasional, nasionalime dan integrasi nasional adalah:
Hubungannya adalah identitas nasional sebagai identitas asli yang terdiri atas beragam etnis, ras, agama, kebudayaan, dan bahasa yang kemudian menjalin kontrak politik dan tekad untuk kemajuan bangsa dan negara Indoneisa sebagai nasionalisme dari setiap kelompok masyarakat. Pembuktian dari hal tersebut terjadi integrasi nasional yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan secara harmonis oleh setiap pembentuk identitas nasionalnya.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Hubungan Antara Identitas Nasional, Nasionalisme dan Integrasi Nasional. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi:
Suastika, I Nengah dan Sukadi. Pendidikan Kewarganegaraan. Ed.I. Yogyakarta: Andi. Hlm: 30-32.