Dalam mengulas sejarah kemunduran atau runtuhnya kerajaan Pajajaran mulai terasa saat Prabu Siliwangi meninggal dunia. Saat itulah Padjajaran kehilangan sosok yang cakap mirip Prabu Siliwangi.
Sepeninggalannya, ia digantikan oleh sang anak Surawisesa yang menggantikan posisi Sri Baduga Maharaja. Apalagi kemunduran itu diperparah dengan munculnya kerajaan Islam contohnya Demak dan Kerajaan Cirebon.
Kondisi awal yang membuat mengapa Kerajaan Padjajaran ini mengalami kemunduran karena diawali dari hubungan dengan Portugis yang dimana portugis dapat membangun Benteng di Banten dan Kelapa serta kapal portugis dapat mendarat di Malaka.
Sebagai gantinya, Kerajaan Padjajaran dapat saling menukar muatan dimana Padjajaran akan memberi lada ke Portugis dan kemudian akan ditukarkan dengan barang yang dibutuhkan pihak Sunda.
Hubungan itu ternyata memberi rasa cemas bagi Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Sultan Trenggana mengenai Selat Malaka yang menjadi pintu masuk perairan Nusantara.
Alasannya dengan dikuasainya Sunda dan Selat Malaka membuat sektor maritin Kerajan di nusantara akan lumpuh lantaran Selat Malaka menjadi urat nadi kehidupan ekonomi Kerajaan Demak bisa terputus.
Menghimpun dan mengatur strategi bahkan dilakukan pernikahan politik dengan Cirebon membuat Demak mempunyai kekuatan yang kuat untuk menyerbu kekuasaan Portugis.
Kerajaan Demak dan Cirebon menyerbu Banten yang menjadi wilayah kerajaan Padjajaran, pintu utama dari Selat Sunda. Tapi sebelum itu, dilakukan huru hara pertama kali oleh Pangeran Hasanuddin dan para pengikutnya.
Melalui serangan itu, sampai Bupati Banten dan keluarganya harus mengungsi ke ibu kota Pakuan Padjajaran.
Penyerangan itu berhasil dan merebut Pelabuhan Kelapa pada tahun 1527 Masehi. Melihat situasi sekutunya, Portugis berinisiatif ingin membantu dengan armada dari Francisco de Sa untuk membangun proyek benteng yang kemudian diangkat jadi Gubernur di India.
Terdapat 6 Kapal yang berangkat dari Goa India. Namun saat diperjalanan diterpa badai di Teluk Benggala, hingga memakan waktu lama ke Sunda. Sehingga ekspedisi itu bergeser dari Banten ke Malaka, karena Banten telah jatuh di kekuasaan Hasanuddin.
Pada masa kepemimpinan Surawisesa inilah yang membuat kekuatan dari Kerajaan Pajajaran mulai menurun, jika dibandingkan dengan Sri Baduga Maharaja masih hidup. Pajajaran dengan Cirebon berada pads generasi yang sejajar.
Walaupun yang berkuasa di Cirebon adalah Syarif Hidayatullah, tetapi di belakangnya berdiri orang-orang besar seperti Cakrabuana atau Haji Abdullah Iman.
Kekuatan Cirebon memang saat itu masih lemah, tapi pernikahan politiinya dengan Demak ditambah hubungan diplomatik dnegan Demak membuat kekuatan Cirebon bertambah. Cirebon lambat laun mulai tumbuh dan memiliki jati diri kuat di Jawa Barat. Cirebon dan Demak berhasil menguasai kota-kota dekat pelabuhan.
Di sebelah timur pasukan Cirebon bergerak lebih jauh ke selatan. Pada tahun 1528 Masehi, Cirebon mengalami pertempuran dengan Galuh. Pertempuran ini juga memperlihatkan peran Demak yang cukup signifikan. Demak mengirim meriam beserta pasukan perang pada saat Cirebon terdesak mundur.
Sehingga pasukan Galuh tidak berdaya menghadapi panah besi yang besar dan menyemburkan kukur ireng dengan suara seperti guntur kemudian memuntahkan logam panas. Pada akhirnya Galuh yang merupakan kekuasaan Kerajaan Pajajaran jatuh ke tangan Cirebon-Demak. Dua tahun kemudian jatuh pula Kerajaan Talaga, benteng terakhir Kerajaan Galuh.
Bahkan Cirebon mulai merangsak masuk menguasai Sumedang yang memaksa Surawisesa melakukan kesepakatan dengan Cirebon. Konon kesepakatan ini membuat Surawisesa, sedikit bisa bernapas dan mengumpulkan beberapa kekuatan yang sempat dibuat kocar-kacir.
Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Padjajaran Adalah?
Berdasarkan dari penjelasan diatas sebagai sejarah singkat tentang penyebab runtuhnya kerajaan Padjajaran, maka pada kali ini penulis akan memaparkan point-point penting mengapa atau apa yang menjadi penyebab runtuhnya kerajaan Padjajaran. Adapun faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan padjajaran dapat dilihat dibawah ini:
-
- Berkembangnya kerajaan Islam seperti Demak
- Hubungan Padjajaran dan Portugis yang membuat cemas banyak kerajaan di Nusantara
- Penguasaan terhadap Selat Malaka
- Kurangnya kecakapan Surawisesa dalam memimpin kerajaan Padjajaran
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Apa Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Padjajaran? Ini Jawabannya. Semoga informasi dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.