Wilayah Formal dan Wilayah Fungsional – Sebelum membahas pengertian 2 jenis pembagian wilayah formal dan wilayah fungsional, tahukah anda apasih pengertian Wilayah itu?
Biasanya arti dari Wilayah adalah satuan geografis beserta segenap unsur yang terkait padanya. Hal ini mengacu dari adanya batasan ruang lingkup pengamatan tertentu, baik dari aspek pendekatan perencanaan bahkan pada batasan administrasi.
Merujuk pada definisi diatas, maka wilayah tidak lepas dari daerah dan ruang. Lalu apasih yang dimaksud dengan pengertian daerah dan pengertian ruang itu?.
Untuk definisi dari Daerah adalah wilayah berdasarkan batasan ruang lingkup kewenangan administratif.
Sedangkan untuk definisi ruang adalah wujud wilayah baik diabstraksikan baik secara fisik geografis untuk kegiatan manusia atau yang bersifat alamiah dan bidang ekonomi yang digambarkan dari hubungan elemen-elemen ekonomi.
Wilayah merupakan ruang yang merupakan satuan geografis beserta segenap unsur yang terkait padanya, batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrative dan atau aspek fungsional.
Daftar Isi
Pengertian Wilayah Formal & Pengertian Wilayah Fungsional
Jenis-Jenis Wilayah

Pengertian Wilayah Formal & Pengertian Wilayah Fungsional (Foto: Artikelsiana.com)
Telah diketahui sebelumnya dan pada pengantar diatas bahwa terdapat 2 macam wilayah yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
Mengetahui hal itu tahukah anda apasih yang dimaksud dengan pengertian wilayah formal. Begitu pula sebaliknya, tahukah anda apasih yang dimaksud dengan pengertian wilayah fungsional?
Untuk itu pada kali ini hanya akan mengupas mengenai pengertian wilayah formal dan pengertian wilayah fungsional dengan beberapa konsep dasarnya.
Untuk kesempatan selanjutnya akan membahas mengenai ciri-ciri wilayah formal dan ciri-ciri wilayah fungsional beserta contohnya.
1. Pengertian Wilayah Formal
Secara umum, pengertian Wilayah formal adalah wilayah geografis homogen atau seragam berdasarkan kriteria tertentu. Olehnya itu disebut dengan konsep wilayah homogen (homogeous region concept).
Terdapat bagian-bagian yang ada dalam suatu wilayah yang disebut mempunyai keseragaman tertentu. Macam-macam kriteria keseragaman yang dipakai di sini ditentukan lebih dahulu.
Suatu wilayah dikatakan mempunyai karakteristik homogen apabila terdapat suatu karakteristik tertentu yang berlaku umum dan bisa diterapkan pada seluruh bagian dalam wilayah itu.
Karakteristik homogen itu bisa terdapat kesamaan aktivitas ekonomi, kondisi geografis atau sosial budaya.
Awalnya, kriteria yang dipakai dalam pendefinisian wilayah formal yang dapat mengacu pada karakteristik fisik misalnya topografi, iklim atau vegetasi, dan dikaitkan dengan konsep penentuan secara geografis,
Di mana batas-batas alam sebagai faktor utama yang membatasi suatu wilayah. Perkembangan selanjutnya dimana terdapat perubahan dengan memakai kriteria ekonomi,
Contohnya wilayah yang mempunyai aktivitas terbesar industri atau pertanian. Bahkan memakai kriteria sosial dan politik, misalnya saja kecenderungan pilihan partai politik.
2. Pengertian Wilayah Fungsional
Sedangkan apasih yang dimaksud dengan Wilayah Fungsional. Sebenarnya jenis wilayah ini kerap disebut wilayah nodal atau wilayah terkutup.
Kenapa demikian, pasalnya melihat dari pengertian wilayah fungsional adalah wilayah geografis yang menunjukkan suatu koherensi (kecenderungan terpusat) fungsional tertentu, dan terdapat saling ketergantungan antarbagiannya.
Maksud dari hal ini dimana homogenitas yang terdapat dalam satu wilayah tidak lagi dipakai sebagai kriteria pembentukan wilayah.
Bagian-bagian yang ada dalam satu wilayah bersifat heterogen, seperti kota dan desa, tetapi mempunyai hubungan fungsional sehingga keduanya menjadi saling berkaitan.
Maka dari itu, dimungkinkan bahwa dalam suatu wilayah yang secara administratif didefinisikan sebagai kota, terdapat kawasan bukan perkotaan (non-urbanized area).
Pembahasan lebih detail tentang perkotaan akan dilakukan tersendiri dalam modul tentang perkotaan. Hubungan-hubungan fungsional tersebut biasanya terlihat dalam bentuk pergerakan barang, jasa, dan manusia dari satu bagian ke bagian lain yang berada dalam satu wilayah.
Contohnya, perjalanan ke tempat kerja atau ke tempat berbelanja di mana ada akses yang menghubungkan pusat-pusat pekerjaan (bisnis atau industri-industri pengolahan, misalnya) dan perbelanjaan (pasar, mall, pertokoan) dengan pusat-pusat subsider, seperti perumahan.
Demikian pula dapat dilihat adanya arus pelajar (mahasiswa) dari suatu wilayah subsider ke pusat-pusat pendidikan (universitas, akademi, tempat kursus).
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Wilayah Formal & Pengertian Wilayah Fungsional . Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.