Pengertian Hirbisida Adalah – Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya adalah keberadaan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak diingikan oleh para petani. Hal itu karena gulma sangat merugikan secafra langsung oleh petani maupun secara tidak langsung.
Dalam hal pertanian, gulma tidak dikehendaki lantaran menyebabkan kerugian yang besar seperti menurunkan hasil, menurunkan mutu, sebagai tempat inang dari hama dan penyakit, selain itu kerugian akibat gulma adalah terdapat keracunan bagi tanaman pokok seperti allelopati.
Hadirnya gulma dengan jumlah populasi yang cukup tinggi membuat kerugian besar yang terjadi bagi para petani sehingga membutuhkan upaya dalam pengendaliannya.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam hal pengendalian gulma bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti cara preventif, manual, kultur, teknis, biologi, hayati, terpadu dan kimia dengan memakai herbisida. Dalam sejarahnya, herbisida adalah bahan kimia yang dikembangkan pada tahun 1940-an.
Sebelum era tersebut, garam dapur dan asam sulfat sudah sejak lama dipakai dan disebut sebagai Herbisida. Namun perkembangan begitu pesat tentang herbisida saat pemakaian 2,4 D (2,4- diklorofenoksiasetat),
Setelah Perang Dunia II yang muncul dipasaran pada tahun 1945 yang dikembangkan oleh tim dari Inggris yang ingin produksi pangan besar pada saat perang mampu memberikan konsep yang lebih jelas tentang herbisida, yaitu efektif dalam jumlah yang sedikit, selektif, dan sistemik.
Banyak negara eropa tertarik hingga sejak tahun 1970 pemakaian herbisida di perkebunan semakin meluas, semakin banyak macam dan formulasi yang dipakai. Menurut Soerjani (1977) bahwa kuantitas herbisida yang dipakai dan luas areal yang disemprot semakin meningkat diantaranya adalah paraquat, 2,4-D, diuron, dan amitrol.
Menurut Soerjani (1977), secara umum pemakaian herbisida di Indonesia dipengaruhi kekurangan tenaga di berbagai tempat, khususnya di daerah perkebunan yang disebabkan oleh penyerapan tenaga kerja bagi perkembangan industri dan kegiatan pembangunan lainnya,
Sedangkan untuk daerah pertanian di luar Jawa kekurangan akan tenaga kerja yang telah dirasakan sejak lama. Pengendalian gulma dengan pemakaian herbisida banyak diminati khususnya untuk lahan pertanian yang cukup luas. Hal ini terjadi lantaran dikarenakan herbisida lebih efektif membunuh dan mengendalikan gulma tanaman tahunan dan semak belukar.

Selain itu dengan penggunaan herbisida maka keuntungan yang didapatkan adalah meningkatnya hasil panen pada tanaman pokok dibandingkan dengan penyilangan biasa.
Menurut Sukman dan Yakup (1991) terdapat beberapa keuntungan memakai herbisida karena terdapat kerusakan perakaran tanaman yang dibudidayakan, lebih efektif dalam membunuh gulma,
Selain itu hirbisida dalam dosis rendah dapat berperan sebagai hormon tumbuh, dan bisa meningkatkan produksi tanaman budidaya dibandingkan dengan perlakuan pengendalian gulma dengan cara yang lain.
Namun perlu diketahui bersama bahwa pemakaian suatu jenis herbisida secara terus menerus akan membentuk gulma yang resisten sehingga akan sulit mengendalikannya.
Sehingga dalam mengaplikasikan herbisida pada tanaman budidaya dibutuhkan pengetahuan tentang klasifikasi herbisida, respon morpologi dan biokimia terhadap herbisida.
Pengertian Hirbisida Adalah?
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengertian hirbisida secara umum adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil.
Perlu diketahui bersama bahwa istilah Herbisida berasal dari senyawa kimia organik dan juga anorganik yang diketahui berasal dari metabolit hasil ekstraksi dari suatu organisme. Selain itu, herbisida itu bersifat racun terhadap gulma atau tumbuhan pengganggu, juga terhadap tanaman.

Herbisida yang diaplikasikan dengan dosis tinggi akan mematikan seluruh bagian tumbuhan. Namun pada dosis yang lebih rendah, herbisida akan membunuh tumbuhan tertentu dan tidak merusak tumbuhan yang lainnya.
Menurut Tjitrosoedirdjo dkk. (1984) bahwa yang dimaksud dengan Herbisida merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma karena dapat mematikan pertumbuhan atau menghambat pertumbuhan normalnya.
Menurut apa yang disampaikan oleh Djojosumarto (2008) bahwa terdapat karakteristik herbisida yang dapat dibagi dalam beberapa penggolongan, diantaranya berdasarkan gerakannya pada gulma sasaran, dan berdasarkan cara dan saat penggunaannya, penggolongan herbisida berdasarkan daya aktif terhadap jenis gulma, berdasarkan bidang sasaran.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Pengertian Hirbisida Secara Umum Adalah? Ini Arti & Penjelasan Sejarahnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.