Teori Masuknya Islam ke Indonesia – Islam adalah agama mayoritas yang banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Melihat dari itu, tidak sedikit yang mengutarakan dan menjelaskan pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia yang sebelumnya disebut Nusantara.
Bahkan tidak terhitung para ahli sejarawan yang menyampaikan dan menjelaskan pendapatnya masuknya Islam yang diperkirakan terjadi pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 13. Proses masuknya Islam ke Indonesia ini, bukanlah omongan belaka, melainkan dilakukan dengan kajian ilmiah hingga menjadi sebuah teori.
Proses Islamisasi di Indonesia, terdapat perjalanan sejarah yang panjang sampai agama Islam bisa diterima di Indonesia sampai menjadi agama yang besar di Indonesia saat ini.
Melihat dari hal itu, penulis berinisiasi untuk mengkaji lebih dalam tentang masuknya islam di Indonesia dengan memaparkan berbagai macam teori-teori yang sampai saat ini masih dipakai diberbagai buku-buku pelajaran sejarha.
Adapun dari hasil pencarian penulis tentang teori-teori masuknya Islam di Indonesia, sedikitnya terdapat 7 teori masuknya islam di Indonesia. Dengan pembahasan yang sederhana dan singkat, penulis berusaha untuk menjelaskan teori ini agar mudah dimengerti oleh kita semua, terlebih lagi bagi para pelajar.
Sebab teori masuknya Islam ke Indonesia, ini perlu diutarakan pendapat yang sesingkat mungkin main tetap kaya akan penjelasan yang mudah dimengerti. Diketahui adapun teori-teori masuk Islam ke Indonesia seperti teori Gujarat, teori bengal, teori, Malabar, teori persia, teori Arab atau mekkah, teori china dan yang terakhir teori maritin.
Teori-Teori Masuknya Islam Ke Indonesia
Berdasarkan dari macam-macam teori diatas, penulis akan menjelaskan teori terkait awal mula Islam masuk ke wilayah Indonesia yang dirangkum berbagai sumber. Adapun penjelasannya dapat dilihat dibawah ini:
1. Penjelasan Teori Gujarat Adalah
Teori dari G.W.J. Drewes dan dikembangkan oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan bahwa maksunya Islam berasal dari daerah Gujarat, India. Landasan teori ini karena adanya kesamaan masyarakat Muslim dan yang menetap.
Kesamaan itu adalah bermadzhab Syafi’i. Kemudian melebarkan ke wilayah sekitar, termasuk Indonesia. Melalui Jalur perdagangan yang dilakukan oleh para Dzuriyyat Rosul (keturunan Nabi).
Maka dari itu, pendakwah dari Gujarat disebut Sayyid atau Syarif. Mereka berlayar melewati selat Malaka pada sekitar abad ke 13, melalui kontak pedagang dan kerajaan Samudra Pasai yang menguasai selat Malaka saat itu. Buktinya pada tahun 1297, adanya batu nisan makam Sultan Malik As-Saleh, Sultan Samudra Pasai, yang bercorak khas Gujarat.
Bukti selanjutnya, dari catatan Marcopolo bahwa di Perlak terdapat pedagang dari Muslim India, dan penduduk Perlak yang memeluk Islam.
Kelemahan teori ini bahwa masyarakat Muslim di Samudra Pasai adalah menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Muslim Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi. Selain itu, saat terjadinya islamisasi di Samudra Pasai, Gujarat diperkirakan masih merupakan Kerajaan Hindu.
2. Penjelasan Teori Bengal (Benggali/Bangladesh) Adalah
Teori dari S. Q. Fatimi yang mengatakan Islam datang dari Bengal ke Indonesia pada sekitar abad ke 11 yang dasarnya dimana tokoh Pasai kebanyakan keturunan dari Benggali.
Buktinya, makam Sultan Pasai, Malik As Shaleh dan batu nisan Fatimah di Leran Gresik. Olehnya itu, teori ini sekaligus mengkritik teori Gujarat yang mengatakan keberadaan batu nisan yang ada di Pasai dengan Gujarat adalah keliru.
Sebab bentuk dan gaya batu nisan Malik al-Saleh berbeda dengan di Gujarat malahan mirip dengan batu nisan yang terdapat di Bengal. Kelemahan dari adanya perbedaan madzhab yang dianut kaum muslim Nusantara (Syafi’i) dan mazhab yang dipegang oleh kaum muslimin Bengal (Hanafi).
3. Penjelasan Teori Malabar Adalah
Teori dari Thomas W. Arnold dan Morisson yang mengatakan Islam datang ke Indonesia dari Colomander dan Malabar yang dibawa oleh para penyebar Muslim dari pantai Coromandel pada akhir abad ke-13.
Buktinya kesamaan madzhab Muslim di wilayah-wilayah Colomander dan Malabar. Teori ini membantah dari Gujarat karena belum bisa menyebarkan Islam dan pusat perdagangan yang menghubungkan antara wilayah Nusantara dengan wilayah Timur Tengah.
Walaupun batu-batu nisan yang ditemukan di Pasai atau Gresik mungkin saja dari Gujarat, atau dari Bengal bukan berarti Islam juga datang dari sana. Alasannya Gujarat masih kerajaan Hindu sehingga tidak mungkin Islam telah masuk ke Samudra Pasai pada abad 13.
Padahal, baru pada tahun 699/1298, Cambay, Gujarat ditaklukkan oleh kekuasaan muslim. Olehnya itu, teori ini mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia dilakukan oleh para penyebar Muslim dari pantai Coromandel dan Malabar.
4. Penjelasan Teori Persia Adalah
Teori dari Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa Islam ke Indonesia dibawa oleh Muslim Syiah Persia pada abad ke 7 M.
Buktinya terdapat peringatan 10 Muharram (Asyura) atas wafatnya Husein cucu Nabi Muhammad serta kesamaan ajaran sufi dan bentuk seni kaligrafi pada beberapa batu nisan di nusantara dengan yang ada di Persia.
Kelemahan teori ini bahwa Islam masuk pada abad ke 7, sehingga kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman Khalifah Umayyah yang terdapat di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah.
Maka dari itu, tidak memungkinkan bagi ulama Persia untuk menjadi penyebaran Islam secara besar-besaran ke Nusantara.
5. Penjelasan Teori Arab atau Makkah Adalah
Teori ini dari Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, Naquib al-Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, dan Crawfurd yang diyakini bahwa Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Penyebaran ini dilakukan oleh para musafir dari Arab. Bukti teori ini, dimana tahun 674 pantai barat Sumatera terdapat perkampungan Islam (Arab).
Serta dukungan dari berita China bahwa pedagang Arab pada abad ke 4 telah mendirikan perkampungan di Kanton. Bukti selanjutnya, adanya kesamaan madzhab dari penduduk Samudra Pasai (Syafi’i) dengan mazhab Syafi’i yang umumnya dianut Muslim Mekkah.
Bahkan abad ke 13 telah berdiri kekuasaan politik Islam, sehingga proses penyebarannya ke Indonesia adalah bangsa Arab sendiri

7 Pendapat Tentang Teori Masuknya Islam Ke Indonesia? Ini Penjelasan Singkatnya (Foto: Artikelsiana.com)
6. Penjelasan Teori China Adalah?
Teori dari Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby yang berkata bahwa perantau Muslim China yang membawa Islam ke Indonesia. Buktinya, perpindahan penduduk muslim China dari Kanton ke Asia Tenggara apalagi pada tahun 879 M di Palembang.
Bukti kedua dari Catatan China bahwa pelabuhan pertama kali adalah saat pedagang China hadir. Serta bukti selanjutnya dari masjid tua beraksitektur China di Jawa, Raja pertama Demak (Raden Patah) yang berasal dari keturunan China, dan Gelar raja-raja demak yang ditulis dengan memakai bahasa China.
7. Penjelasan Teori Maritim Adalah
Teori dari sejarawan Pakistan, N.A. Baloch yang mengatakan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera sehingga sampai ke Indonesia.
Teori ini tidak menjelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia, namun yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di sekitar abad ke-7 Masehi.
Demikianlah informasi mengenai 7 Pendapat Tentang Teori Masuknya Islam Ke Indonesia? Ini Penjelasan Singkatnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.