6 Peran Indonesia dalam PBB di Berbagai Bidang, Terbaru



Peran Indonesia dalam PBB  – PBB atau kepanjangannya adalah Perserikatakan Bangsa-Bangsa adalah organisasi internasional yang berdiri 24 Oktober 1945 dalam menciptakan kerjasama Internasional.

PBB merupakan pengganti dari Liga Bangsa-Bangsa yang didirikan setelah Perang Dunia II. Tujuan dari didirikannya lembaga itu adalah mencegah terjadinya konflik.

Dalam sejarah keanggota PBB mempunyai 51 negara anggota. Hingga saat 193 anggota. Selain dari negara anggota, terdapat sejumlah organisasi internasional yang mendapat tempat permanen di Markas Besar PBB, dan ada juga yang berstatus sebagai pengamat.

Tujuan Utama dari PBB tidak lain dan tidak bukan untuk menjaga perdamaian dan kemananan dunia, selain itu untuk memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan dan HAM.



Dengan memasuki PBB, negara anggota bisa menjalin kerjasama internasional seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.



Apabila terjadi bencana sosial dan bencana alam, PBB bisa menjadi penopang sebagai tujuan dari PBB untuk menyediakan bantuan kemanusiaan ketiak terjadi bencana kelaparan, alam, dan konflik bersenjata.



Peran Indonesia dalam PBB Secara Singkat

Negara kita, Indonesia juga merupakan negara anggota di PBB. Indonesia menjadi anggota PBB ke 60 pada 28 September 1950.

Indonesia dan PBB mempunyai keterikatakan sejarah yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia terjadi pada 1945, sama dengan didirikannya PBB. Saat itu, PBB juga konsisten mendukung kemerdekaan Indonesia yang mandiri dan berdaulat.

Apalagi dalam Agresi Militer Belanda I, Peran PBB hadir di dalamnya yang saat itu, Indonesia mengusulkan agar permasalahan ini di bahasa dalam sidang umum PBB.

Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam perdamaian dunia. Sebab terdapat pasukan Indonesia yang masuk dalam pasukan perdamaian PBB. Dengan mengirimkan Pasukan Garuda dalam mengemban misi perdamaian PBB dalam mengatasi berbagai masalah konflik.

Selain itu, Indonesia juga masuk dalam Dewan Keamanan (DK) sebagai anggota tidak tetap periode 1974-1975 dan 1995-1996. Bahkan peran Indonesia dalam PBB juga HAM,

Dimana tercatat Indonesia anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara anggota PBB yang dipilih tahun 2006. Hingga pada akhirnya terpilih kembali sebagai anggota Dewan HAM periode 2007 hingga 2020 dengan suara 167 negara anggota PBB.

Uraian Peran Indonesia dalam PBB Berbagai Bidang

Berdasarkan dari pembahasan diatas, dan juga informasi yang dihimpun oleh penulis. Penulis mengambil kesimpulan bahwa Peran Indonesia ternyata terdapat dalam berbagai bidang melihat dari tujuan kerja sama yang bisa dilakukan dalam PBB. Adapun peran dan fungsi Indonesia dalam PBB adalah:

1. Peran Indonesia di PBB untuk Menjaga Perdamaian Dunia

Sebagai negara anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung, menjadi pelopor pencetusan ZOFTAN dan SEANWFZ, pemprakarsa berdirinya ASEAN dan Gerakan Non Blok.

Selain itu, tercatat Indonesia mengirim kontingen XXVI-C2 ke Lebanon selatan (2010) dengan 1.000 personel di berbagai dunia.

Bahkan kontingen pasukan Garuda di beberapa wilayan negara-negara di dunia, contohnya untuk menyelesaikan Perang Arab-Israel (1957).

Selain itu, peran Indonesia dalam perdamaian dengan menyelesaikan perang saudara di Kongo mengirim pasukan tahun 1960, pemelihara perdamaian PBB di Bosnia (1993).

Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di kamboja hingga menjadi mediator antara Filiphina dan Moro National Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan.

2. Peran Indonesia di PBB dalam Keamanan Dunia

Dalam menyukseskan misi perdamaian itu, maka peran Indonesia terlihat jelas saat menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu periode 1974 – 1975, 1995-1996, dan 2007-2008. Bahkan pada Juni lalu, Indonesia terpilih sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

Hal ini menunjukkan bahwa peran Indonesia untuk mempunyai andil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global serta membuka kesempatan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan dengan negara-negara Asean lain.

3. Peran Indonesia di PBB dalam HAM

Sebagai negara yang pernah terpilih 11 kali sebagai negara anggota Dewan ekonomi dan sosial, Indonesia juga pernah terpilih sebagai 3 kali menjadi anggota Dewan HAM (Hak Asasi Manusia) PBB.

Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia untuk menyukseskan perannya dalam membelah Hak Asasi Manusia. Bahkan pernah satu kali ditunjuk sebagai wakil Presiden HAM PBB pada 2009-2010.

Terlihat pada tahun 1995 Indonesia tercatat berperan penting membantu dalam menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang bahkan peran Indonesia mencegah bencana kelaparan terlihat saat mengirim bantuan beras ke FAO untuk Ethiopia.

Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.

4. Peran Indonesia di PBB dalam Kerja Sama Ekonomi

Indonesia terpilih ke dalam keanggotaan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Ecosoc) periode 2012-2014 dengan perolehan suara tertinggi sebanyak 191 mengalahkan India dan Jepang. Indonesia mendapatkan dukungan suara terbesar di antara negara perwakilan kawasan Asia.

Hal ini semakin menegaskan bahwa dunia mengakui peran penting Indonesia dalam pembahasan dan penyelesaian agenda ekonomi dan pembangunan sosial di kawasan dan pada tingkatan global.

Peran itu semakin terlihat jelas dengan Prestasi gemilang Indonesia dalam Bidang Ekonomi mampu memasukkan namanya sebagai anggota Dewan Ecosoc dalam Indonesia sebelumnya telah menjadi anggota Ecosoc sebanyak 10 kali periode, terakhir di 2007–2009.

5. Peran Indonesia di PBB dalam Bidang Pertanian dan Pangan

Indonesia juga memiliki peran dan fungsi yang besar dalam pertanian dan pangan. Terlihat saat acara yang diselenggarakan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO),

Dimana Peran Indonesia terlihat sehingga Majelis Umum PBB bahwa pada tahun 2019 dimulainya United Nations Decade of Family Farming (2019-2028) yang bertujuan untuk untuk pembangunan berkelanjutan, mengentaskan kemiskinan, kerawanan pangan, dan gizi buruk.

Bahkan Indonesia juga berperan dalam mendesak agar Badan Pangan Perserikatan Bangsa-bangsa (Food Agriculture Organization/FAO) untuk memberdayakan petani Kecil. Hal itu sehingga Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Stephen Rudgard, bersepakat dengan usulan Indonesia ini.

Hal itu sehingga FAO menekankan agar dimulainya agenda petani kecil dan pertanian keluarga karena dari 570 juta pertanian yang dikelola dan dimiliki terdapat 90% dilakukan keluarga petani.

Banyak keluarga petani tersebut dalam kondisi miskin dan rawan pangan serta memiliki akses terbatas terhadap pasar dan jasa.

Peran Indonesia di PBB dalam hal ini FAO berdasarkan Country Programming Framework (CPF/Kerangka Program Kerjasama Nasional), sebuah dokumen dinamis yang menetapkan empat area prioritas pemerintah sebagai referensi dalam kemitraan FAO dengan Pemerintah Indonesia selama lima tahun yaitu 2016-2020.

6. Peran Indonesia dalam PBB di Bidang Kesehatan

Indonesia memiliki tuntutan perubahan dalam tingkat global untuk memberikan kemajuan dalam ketatakelolaan dalam segala sektor khususnya sektor kesehatan.

Secara khusus, peran Indonesia dalam kesehatan cukup besar terlihat dari kerjasama yang dibangun Indonesia dengan PBB dalam hal ini WHO sebagai badan kesehatan dunia.

Hal itu menndapat apresiasi dari WHO untuk penerapan mekanisme kerjasama yang mengedepankan transparansi, adil dan sejahtera.

Peran Indonesia di PBB dalam bidang Kesehatan sudah terlihat pada 23 Mei 1950. Peran ini terlihat saat Indonesia resmi menjadi anggota WHO.

Dengan peran besar di WHO sebagia bagian kesehatan PBB, memberikan manfaat balik dengan dimana WHO juga mempunyai peran dalam mengatasi virus flu burung (H5N1) di Indonesia.

Hal itu sehingga WHO telah menyerahkan bantuan untuk Indonesia berupa 22 unit ambulans dan beasiswa bagi 48 mahasiswa untuk melakukan pelatihan field epidemoligy.

Selain itu WHO juga meminta pemerintah Indonesia menyerahkan sampel virus flu burung untuk dijadikan penelitian, serta memberi bantuan berupa 36 ribu box tamiflu. WHO juga membantu dalam meningkatkan pengawasan, manajemen terhadap serangan penyakit, dan menyiapkan rumah sakit.

Demikianlah informasi mengenai 6 Peran Indonesia dalam PBB di Berbagai Bidang, Terbaru. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *