[ Jawaban ] Tari Pakarena Berasal Dari Daerah? Ini Jawaban Benar



Inilah jawaban pertanyaan Tari Pakarena berasal dari daerah?. Bicara tentang keunikan Indonesia, hampir semua wilayah yang ada di Indonesia. Baik dalam keindahan alam, tradisi, adat istiadat, kuliner dan banyaknya tari-tarian tradisional yang berasal dari kebudayaan suku-suku yang terdapat di Indonesia. Terutama keunikan daerah yang terdapat di daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang memang sudah terkenal dengan wisata kuliner lautnya yang memiliki cita rasa yang sudah tidak dapat kita ragukan lagi.

Oleh karena itu, tidak heran kalau memang banyak sekali wisatawan yang sering melancong ke Sulawesi Selatan yang merupakan suatu daerah yang mempunyai kebudayaan yang terkenal yaitu Tari Tradisional bernama Tari Pakarena yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Jenis tari tradisional ini dimiliki oleh suku bugis yang sangat menarik dan unik. Baca juga: Tari Pendet Berasal Dari

Hal tersebut telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan. Kemudian yang membuat suku bugis masih tetap eksis sampai hari ini karena masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya para leluhur. Termasuk tari pakarena yang masih dimainkan hingga sekarang ini. Baca juga: Tari Saman Berasal Dari

Tari Pakarena juga seringkali dipentaskan dalam kegiatan formal. Dengan demikian, tari tradisional pakarena ini bisa tetap lestari dan dapat menjadi warisan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat suku bugis. Baca juga: Tari Piring Berasal Dari



Tari Pakarena Berasal Dari Daerah Sulawesi Selatan



tari pakarena berasal dariAsal-usul Tari Pakarena

Tari Pakarena termasuk salah satu tari tradisional yang sering dipentaskan oleh masyarakat suku bugis. Tari pakarena menjadi bagian dari ciri khas Sulawesi yang juga biasa disebut Tari Pakarena Gantarang. Hal tersebut disebabkan karena pada tari tradisional pakarena ini asalnya dari perkampungan yang dulunya salah satu pusat kerajaan terbesar yang ada di Pulau Selayar.



Kerajaan terbesar yang terdapat di Pulau Selayar yakni Kerajaan Gantarang Lalang Bata. Tari Pakarena ini secara pertama kali dipentaskan ketika dilaksanakan kegiatan upacara pelantingan Panali Patta Raja sebagai Raja Kerajaan Gantarang Lili yakni di abad ke-17 atau pada tahun 1903. Pada saat itulah, tari tradisional pakarena ini dimainkan sebanyak empat orang penari.

Namun ada sumber lain yang menyatakan bahwa Tari pakarena ini awalnya dinamakan Sere Jaga yang dipentaskan pada rangkaian ritual sebelum dan setelah menanam padi. Sere Jaga ini hanya dapat dilakukan oleh putra putri bangsawan yang ada di Istana. Pada tari Pakarena ini biasanya penari memakai aksesoris dalam bentuk seikat padi yang sekarang ini sudah digantikan dengan kipas.

Filosofi Tari Pakarena

asal daerah tari pakarena

Sebenarnya belum terdapat data acuan khusus yang menjelaskan mengenai kapan tari pakarena ini pertama kali dimunculkan dan siapa yang telah menciptakannya. Akan tetapi, masyarakat setempat mempercayai bahwa Tari Pakarena berhubungan erat dengan kehadiran Tumanurung atau Bidadari yang berasal dari Kahyangan.

Tumanurung itu turun ke bumi untuk dapat memberikan suatu petunjuk kepada para manusia. Petunjuk yang diberikan dalam bentuk gerakan-gerakan yang sampai sekarang dimainkan para penari pakarena. Sedangkan, berdasarkan pendapat dari salah seorang penari Pakarena (Mama Muni) bahwa Tari Pakarena ini menceritakan tentang kisah perpisahan antara penghuni bumi dan penghuni kahyangan.

Akan tetapi sebelum berpisah, para penghuni kahyangan tersebut mengajari tentang bagaimana cara hidup, berhias, berburu, menenun, dan bercocok tanam kepada penghuni bumi. Cara-cara tersebut selanjutnya diajarkan dalam bentuk gerakan kaki, badan dan tangan.

Gerakan-gerakan inilah yang selanjutnya dipercayai menjadi ritual tarian sebagai bentuk dari ucapan syukur para penduduk bumi kepada para penghuni langit.

Keunikan Tari Pakarena

sejarah tari pakarenaTerlepas dari apa asal usul yang belum jelas kepastiannya, kenyataannya tari pakarena telah menjadi tari kebanggaan masyarakat Sulawesi yang identik memiliki pesan agung. Tentu saja gerakannya yang unik telah menjadikan dirinya sebagai karya seni yang menghibur. Nah, seperti apa saja keunikan tari pakarena?? Berikut informasi selengkapnya…

1. Bertema Wanita-Sentris

Berbeda halnya dengan tarian khas yang lainnya, Tarian Pakarena ini memiliki tema wanita-sentri8s sehingga hanya bisa dilakukan oleh para wanita saja. Hal tersebut sesuai dengan mitos yang muncul pada tari pakarena.

Yakni turunnya putri-putri kahyangan ke Bumi dengan membawa misi memberikan suatu pengajaran kepada kaum hawa yakni berhias dan menenun. Sehingga pada tarian yang memiliki durasi 2 jam ini senantiasa terlihat gerakan yang nampak seperti menenun dan berhias.

2. Jumlah Penari Pakarena

Dulu, pada tari pakarena dilakukan dengan dua barisan yang dimana pada setiap barisan terdiri atas 3 sampai 5 orang. Akan tetapi seiring perkembangan jaman, tak ada patokan yang khusus untuk jumlah penari. Dalam pementasan, jumlah baris itu tergantung daripada besar kecilnya panggung pementasan.

3. Diiringi Alat Musik, Suling dan Gendang

Pada penampilannya, Tari Pakarena itu diiringi alat musik seperti suling dan gendang dalam tempo yang semangat. Akan tetapi, walaupun diiringi dengan musik yang semangat gerakan tarian ini tetap dilaksanakan dengan lemah gemulai. Sebagai bentuk cerminan dari wanita bugis yang bersifat sopan, setia dan hormat kepada kaum pria.

4. Diawali dan Diakhiri dengan Posisi Duduk

Pada gerakan tari pakarena itu ditandai dengan adanya posisi duduk sebagai awalan dan akhir tarian. Selanjutnya dilakukan dengan gerakan yang memutar dimana mengikuti arah jarum jam yang menjadi penanda siklus kehidupan manusia. Setelah itu, dilakukan gerakan naik turun yang menjadi perumpamaan dari cermin kehidupan yang naik dan turun.

5. Aturan Gerak Tari Yang Unik

Selain dilakukan secara gemulai dan lembut, para penari juga tidak boleh membuka mata secara lebar ketika menari. Selain daripada itu, gerakan kaki juga tak boleh diangkat terlalu tinggi. Peraturan tersebut berlaku sampai penampilan tarian selesai yang membutuhkan durasi sampai dua jam.

6. Aksesoris Tari Pakarena yang Khas

Para penari Pakarena itu biasanya memakai baju bodo merah. Ditambahkan dengan aksesoris seperti anting (bangkara), kalung (tokeng), ikat pinggang, hiasan kepala dan juga karo-karo tedung yang menjadi pelengkap. Selain daripada itu, para penari pakarena juga memegang kipas dan juga menggunakan sarung sutra yang memiliki warna senada dengan warna kostum utama.

Dulunya, terdapat peraturan secara khusus mengenai kostum yang digunakan oleh para penari. Untuk yang memakai baju bodo merah hanya bisa dipakai oleh para kaum bangsawan. Sedangkan untuk masyarakat biasa memakai baju bodo yang berwarna hijau. Akan tetapi, sekarang peraturan tersebut sudah tak berlaku lagi.

7. Tidak Hanya Berkembang di Gowa

Tari Pakarena tak hanya mengalami perkembangan di daerah asalnya saja yakni Gowa. Akan tetapi banyak juga dilakukan oleh masyarat yang terdapat di daerah lain seperti Bulumba, Jeneponto dan Takalar. Dan kostum yang dipakai juga semakin beragam dengan memiliki motif yang disesuaikan dengan kemajuan jaman.

8. Pertunjukan Tari dari Pagi sampai Malam

Kalau melihat berdasarkan tradisi aslinya, pertunjukan seni tari Pakarena dapat berlangsung sampai semalam suntuk. Tari pakarena ini terdiri atas tiga babak, dimana pada babak pertama itu biasanya dimulai pada pukul 20.00 dan berakhir sebelum terbitnya matahari. Sehingga, dibutuhkan para penari dan musisi cadangan supaya pertunjukan dapat berlangsung dengan sukses.

Kesimpulan Tari Pakarena Berasal Dari?

Tari Pakarena berasal dari gowa.

Demikianlah informasi jawaban pertanyaan Tari Pakarena Berasal dari daerah gowa. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat kepada anda yang sedang membutuhkan informasi mengenai asal daerah tari pakarena

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *