Sistem Reproduksi Pada Pria / Laki-laki – Tahukah anda tentang organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki laki / Pria? Apa saja fungsi dari masing-masing organ reproduksi pada laki-laki atau pria tersebut? Nah, mari kita simak penjelasan yang ada di bawah ini:
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki itu bisa dibedakan menjadi alat reproduksi bagian luar dan alat reproduksi bagian dalam.
Sistem Reproduksi Pada Laki laki atau Pria
Organ Reproduksi Pada Pria atau Laki-laki Bagian Luar
Alat reproduksi bagian luar adalah alat reproduksi yang letaknya berada di bagian luar tubuh dan bisa kita amati secara kasat mata.
1. Penis
Bagi anda anak laki-laki, air seni atau air kencingmu dikeluarkan lewat organ yang disebut penis. Penis ini mempunyai fungsi sebagai saluran kencing atau urine dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tak mempunyai tulang. Pada bagian ujung penis ini memiliki struktur seperti lipatan kulit yang disebut sebagai kulup (prepuce). Pada kulup inilah yang akan dipotong ketika seseorang melakukan khitanan atau di sunnat.
2. Skrotum
Pada bagian berada di dekat penis ini ada kantong yang terlihat seperti adanya lipatan-lipatan kulit yang disebut sebagai skrotum. Pada skrotum tersebut memiliki dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang memiliki bentuk seperti telur. Skrotum ini juga berfungsi dalam menjaga suhu testis supaya sesuai dengan produksi sperma.
Alat Reproduksi Bagian Dalam
Pada alat reproduksi bagian dalam merupakan alat reproduksi yang letaknya berada pada bagian dalam tubuh dan tidak bisa kita amati secara langsung. Alat reproduksi bagian dalam yaitu testis, kelenjar reproduksi, saluran sperma, uretra.
1. Testis

Testis adalah suatu organ reproduksi yang memiliki bentuk bulat telur dengan berjumlah dua buah dan berada pada bagian dalam skrotum. Saat ini, mungkin anda sudah berusi 13 atau 14 tahun. Pada usia tersebut, testis akan mulai menghasilkan sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron. Nah, tahukah anda bahwa apa itu sperma dan hormon testosteron?
Sperma adalah sel tunggal yang memiliki ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin pada pria atau laki-laki. Hormon testosteron adalah suatu senyawa yang bisa meransang terjadinya perubahan fisik pada anak laki-laki seperti membesarkan area jakun dan tumbuhnya rambut pada anggota tubuh tertentu semisal kumis. Pada masa inilah anda berada dalam masa pubertas. Masa pubertas adalah suatu masa ketika seorang anak akan mengalami pematangan fungsi secara seksual yang disertai dengan adanya perubahan fisik dan psikis.
2. Saluran Sperma
Saluran sperma itu tersusun dari epididimis, vas deferens dan uretra. Sperma yang dihasilkannya terdapat di testis yang akan keluar melewati epididimis. Epididimis adalah suatu saluran yang keluar dari testis. Pada saluran tersebut, sperma akan disimpan sementara waktu hingga mengalami perkembangan sempurna, dan bisa bergerak menuju saluran yang berikutnya yakni vas deferens. Vas deferens adalah suatu saluran yang menghubungkan antara epididimis dan uretra serta mempunyai fungsi menjadi saluran sperma untuk menuju uretra.
Uretra adalah saluran terakhir dari saluran reproduksi laki-laki yang berada di dalam penis. Masih ingatkan anda bahwa air kencingmu keluar lewat penis? Uretra selain mempunyai fungsi sebagai saluran keluarnya sperma, ternyata juga mempunyai fungsi sebagai saluran keluarnya urine. Proses keluarnya sperma tersebut dikenal dengan istilah “Ejakulasi”.

Kelenjar Reproduksi
Pada kelenjar reproduksi memiliki fungsi untuk menghasilkan getah atau cairan yang nantinya akan bercampur dengan sel sperma dan menjadi cairan semen atau air mani. Kelenjar reproduksi pada laki laki atau pria terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
a. Vesikula Seminalis
Kelenjar vesikula seminalis adalah suatu struktur yang memiliki bentuk seperti kantong kusut kecil (kurang lebih 5 cmn) yang letaknya pada bagian belakang (posterior) dari kantong kemih. Pada kelenjar vesikula seminalis ini akan menghasilkan cairan yang bersifat basa (alkali) yang memiliki kandungan fruktosa (gula monosakarida), protein pembekuan dan hormon prostaglandin.
b. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan cairan keputih-putihan, yang sifatnya sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yakni 1) asam sitrat yang dipakai untuk dapat menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa enzim seperti lisozim, amilase dan pepsinogen; 3) Seminal Plasmin yang memiliki fungsi sebagai antibiotik untuk dapat membunuh bakteri yang terdapat pada saluran reproduksi.
c. Kelenjar Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar Cowper adalah suatu kelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan lendir dan cairan yang bersifat basa. Cairan tersebut berfungsi untuk dapat melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang mempunyai pH asam yang masih tersisa pada uretra dan melapisi uretra, sehingga mengurangi terjadinya kerusakan sperma selama proses ejakulasi.
Sperma yang dihasilkan dari testis akan bercampur bersama dengan getah-getah yang telah dihasilkan oleh adanya kelenjar kelenjar reproduksi sehingga terbentuklah suatu suspensi (campuran zat cair dan zat peadat) yang disebut dengan semen (cairan mani). Semen inilah yang akan dikeluarkan lewat uretra. Secara umum, volume semen yang dikeluarkan lewat uretra sebesar 2,5 sampai 5 mililiter (mL). Pada setiap 1 mililiter semen memiliki kandungan 50 sampai 150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut hanya terdapat 1 sel sperma yang akan berhasil dalam melakukan pembuahan sel telur.
Spermatogenesis
Tanda bahwa sistem reproduksi pada pria atau laki-laki itu sudah mutang yaitu dengan keluarnya cairan mani berasal daripenis. Biasanya, cairan mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami proses mimpi basah. Mimpi basah secara umumnya terjadi ketika telah berumur antara 10 sampai 14 tahun.
Apakah sebenarnya cairan mani tersebut? Cairan mani adalah suatu campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang telah dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Nah, masih ingatkan anda di mana terjadi proses pembenbtukan sperma? Proses pembentukan sperma tersebut terjadi di dalam testis. tahukah anda mengenai bagaimanakah proses pembentukan sperma yang terjadi pada testis? Agar anda bisa memahaminya maka perhatikanlah gambar berikut ini.

Proses terjadinya pembentukan sperma dikenal dengan nama “Spermatogenesis”. Pembentukan sel sperma terjadi pada tubulus seminiferus. Kata “tubulus” itu berarti saluran-saluran, sedangkan kata “Seminiferus” berasal dari kata “Semen” yang berarti sperma.
Jadi, tubulus seminiferus adalah suatu saluran panjang yang berkelok-kelok yang menjadi tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya yang menjadi struktur pembentuk testis.
Proses terjadinya pembentukan sperma pada tubulus seminiferus itu melalui beberapa tahap. Sel induk sperma atau yang disebut spermatogonium yang bersifat diploid (2n) mengalami suatu pembelahan secara mitosis dan membentuk spermatosit primer. Selanjutnya pada spermatosit primer mengalami suatu pembelahan meiosis tahap satu (meiosis I) dan membentuk dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Spermatosit sekunder selanjutnya mengalami suatu pembelahan meiosis tahap II (meiosis II) membentuk spermatid yang bersifat haploid (n). AKhirnya, spermatid itu mengalami proses diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuklah empat sel sperma atau disebut spermatozoa yang sudah matang. Supaya anda bisa lebih memahami proses pembentukan sperma maka perhatikan gambar spermatogenesis yang ada di atas.
Nah, demikianlah informasi tentang organ reproduksi pada laki laki / pria dan proses pembentukan sperma. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat kepada anda yang sedang mencari jawaban mengenai tugas organ reproduksi pada laki laki dan proses pembentukan spermanya.