Alat Pemersatu Bangsa – Sebagai negara dengan dasar ketuhanan dan kemanusiaan, hal itulah yang terkandung dalam salah satu alat pemersatu bangsa yang juga landasan ideologi bangsa yakni Pancasila.
Dasar itu, telah menjadi awal peletakakan dasar, pondasi dan bangunan utama bagi Indonesia. Melihat hal itu, karakter dan jati diri bangsa Indonesia yang terdapat dalam Pancasila dan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Berkat hal itu, denga nilai ketuhanan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial terbukti mampu menjadi alat untuk menghadirkan persatuan suku-suku bangsa di seluruh rakyat di nusantara.
Sehingga pantaslah ketika disebut lima sila dalam pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan yang meleburkan seluruh perbedaan dalam sebuah persatuan. Dalam meramu alat-alat pemersatu bangsa dan negara ini, mengambil pijakan sebelum NKRI terbentuk.
Saat itu, bangsa Indonesia mempunyai karakter yang mencerminkan tradisi dan adat istiadat hingga sampai sekarang masih mengakar dalam perilaku masyarakat Indonesia.
Dengan nilai-nilai yang terdapat di daerah di Indonesia, menjadi landasan moralitas akan setiap tindakan dan perilaku masyarakat hingga keberagaman bangsa dapat hidup berdampingan dalam damai dan persatuan.
Walaupn demikian, tidak menutup kemungkinan tidak terdapat masalah yang membuat sebagian masyarakat untuk diingatkan akan persatuan persatuan yang telah dipupuk sejak lama.
Sebab saat ini, rentetan kejadian-kejadian banyak terjadi yang dimana dalam kehidupan masyarakat terdapat bibit-bibit yang menunjukkan pergeseran karakter bangsa.
Menerawang bibit-bibit disentegrasi bangsa itu dimana sebagai masyarakat yang populis-sosialis ternyata dapat berganti menjadi manusia yang materialis-individualis, bahkan anarkis.
Hanya sedikit dan beberapa golongan masyarakat yang masih mengingat dengan betul budaya gotong-royong. Tidak mengherankan apabila saat ini hidup serba diukur dengan materi serta kesenjangan sosial yang semakin lebar. Kedamaian dan kerukunan berganti menjadi konflik yang berujung pada tawuran dan bentrok antar kelompok.
Dekadensi moral telah memasung ke dalam setiap jengkal kehidupan manusia-manusia Indonesia mulai dari para elite sampai rakyat jelata, tua renta sampai anak-anak nyata terlihat penurunan dan pergeseran moral.
Contoh-contoh demikian tidaklah sulit untuk ditemukan. Ada banyak tindakan anarkis misalnya tawuran antar pelajar, desa, suku sampai agama yang menampilkan sangat bobroknya moral bangsa kita saat ini. Apalagi kasus korupsi yang belum teratasi.
Apalagi ketika maraknya aksi perampokan, penculikan, pelecehan dan pembunuhan yang terjadi di masyarakat bahkan setiap harinya ada saja kasus seperti demikian.
Tak ketinggalan juga perilaku remaja yang semakin banyak terperosok pada dunia narkoba, geng motor, free sex dan tawuran.
Kasus-kasus tentang narkoba berdampak buruk bagi generasi sebab ada banyak merampas kehidupan atau ruang “dunia bermain” anak-anak.
Sungguh sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai bangsa dan bertolak belakang dengan cita-cita pendiri bangsa ketika menerawang dalam penjelasan alat-alat pemersatu bangsa.
Hal ini merupakan permasalahan penting yang segera harus ditangani sebaga ilustrasi dalam membedakan manusia dengan binatang. Ketika tidak segera mengambil langkah atau tindakan preventif.
Maka bukan hal yang mustahil dan sangat mudah ditebak dimana generasi bangsa di masa depan merupakan generasi yang amoral.
Apalagi telah menjadi sebuah data faktual dan seluruh dunia mengetahui bahwa Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia.
Namun amoral yang terus menyebar tanpa henti, ternyata bertolak belakang dan menjadi tamparan keras bagi kita semua seluruh kaum muslimin.
Selain itu, pada kenyataannya ini menampilkan belum berhasilnya pendidikan nasional dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia. Maka harus segera dilakukan reformasi pendidikan khususnya dalam tubuh para pengambil kebijakannya.
Untuk mengatasi permasalahan sosial terkait moral bangsa maka dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh dengan menempatkan pendidikan sebagai sebuah ujung tombaknya.
Tanpa adanya perhatian yang serius kepada dunia pendidikan, mustahil dapat mengharapkan terwujud dan terciptanya perubahan pada perilaku bangsa ini.
Pendidikan yang dimaksud disini tidak lain pendidikan yang bertujuan memberikan kemerdekaan kepada manusia dalam mempertahankan hidupnya yaitu kebebasan yang bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai hidup.
Pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai hidup dapat tercermin dalam pendidikan karakter, yakni proses pendewasaan diri individu mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sebutkan Alat Pemersatu Bangsa? Berikut Jawabannya
Tantangan saat ini dan ke depan adalah bagaimana setiap rakyat Indonesia dapat menempatkan pendidikan karakter sebagai kekuatan bangsa, sebagai instrumen atau alat persatuan bangsa.
Oleh sebab itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter sangatlah penting dan strategis dengan tujuan membangun bangsa ini salah satunya adalah dengan menekankan pendidikan dengan menguatkan materi terkait alat pemersatu bangsa.
Adapun macam-macam alat pemersatu bangsa dapat dilihat dibawah ini:
- Dasar Negara Pancasila.
- Bendera Merah Putih yang sebagai juga Bendera Kebangsaan.
- Bahasa Indonesia sebagai salah satu Bahasa Nasional dan Bahasa Persatuan.
- Lambang Negara Burung Garuda.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
- Lagu Perjuangan.
- Pahlawan-pahlawan Nasional.
- Undang-Undang Dasar 19459.
- Teks Proklamasi.
- Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Presiden Pertama Indonesia.
- Peninggalan-peninggalan perjuangan Bangsa Indonesia.
- Budaya Bangsa Indonesia.
- Sejarah Bangsa Indonesia.
Sebenarnya, masih banyak lagi point-point berkenaan dengan alat pemersatu bangsa dalam menumbuhkan dan mengokohkan patriotisme dan nasionalisme.
Dengan adanya alat pemersatu ini dapat diharapkan kalian dapat menghayati dan meresapi perjuangan yang telah diberikan dan tetap dijaga, dan tetap bersatu demi keutuhan NKRI.
Demikianlah informasi mengenai Alat-Alat Pemersatu Bangsa. Semoga informasi ini dapat mengingatkan kembali akan berbagai sejarah, darah dan keringat yang dikeluarkan untuk menjaga persatuan bangsa untuk menghindari perpecahan yang dapat merugikan seluruh leluhur dan bangsa serta negara Indonesia. Mari kuatkan persatuan demi terwujudnya cita-cita bangsa. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
