Potensi Nilai dan Fungsi Terumbu Karang di Indonesia



Potensi Nilai dan Fungsi Terumbu Karang di Indonesia – Potensi dan manfaat yang besar dari terumbu karang di Indonesia menampilkan terdapat 800 jenis terumbu karang didunia, dan dari hal angka itu ternyata 60% terdapat di Indonesia.

Besarnya potensi sumber daya alam terkhusus terumbu karang yang persebarannya terdapat di Indonesia dalam hal jumlah bahkan kualitasnya sangat luar biasa dan menjadi yang menguntungkan sebab sebagai sumber pendapatan utama nelayan.

Manfaat ini dilatari dari keuntungan besar dari terumbu karang yang merupakan tempat memijah, bertelur, mencari makanan, tempat berlindung biota laut.

Dengan manfaat, fungsi dan peran yang sangat besar, tidak mengherankan dengan tipikal manusia-manusia Indonesia yang serakah dan kurang peduli dengan ekosistem yang hidup di terumbu karang,



Membuat persebaran terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan yang cukup parah terutama daerah wilayah Indonesia Tengah dan wilayah Indonesia Timur.



Ekosistem terumbu karang Indonesia mengalami tekanan yang sangat tinggi akibat kegiatan pemanfaatan sumber daya yang tidak bersahabat dengan lingkungan dipengaruhi faktor Anthropogenic causes dan Natural causes.



Hal ini merupakan masih rendahnya faktor kesadaran dan pengetahuan masyarakat pengguna dan serta masih rendahnya kemampuan faktor daya dukung suatu ekosistem dalam mengatasi pemanfaatannya membuat terumbu karang mengalami degradasi atau pengurangan dan merusak ekosistem hidup didalamnya.

Potensi Nilai dan Fungsi Terumbu Karang di Indonesia

Anggapan ini bukan tanpa dasar, sebab menurut penelitian CoreMap LIPI pengambilan karang untuk pembuatan pondasi dan pembuatan kapur, pengambilan biota laut dengan bahan peledak dan bahan kimia sudah sering dilakukan oleh masyarakat yang tak paham bentuk adanya terumbu karang dan orang yang bermasa bodoh atau pura-pura bodoh.

Terumbu karang merupakan struktur fisik yang terbentuk dari adanya hewan karang kecil yang hidup dalam koloni besar dan membentuk kerangka kapur bersama-sama.

Dengan pembentukan jutaan tahun gabungan massa kerangka kapur itu membentuk terumbu besar yang membutuhkan persyaratan yang kompleks.

Terumbu karang membesar dengan cepat di dalam air yang jernih yang ditembusi oleh cahaya matahari, hidup subur pada suhu 22°C – 28°C.

Dengan adanya peran Cahaya matahari membuat terumbu karang menjamin pertumbuhan karang laut dan alga mikroskopik yang hidup dalam tisu-tisu polip saling bersimbiosis.

Selain mendapatkan makanan melalui hasil fotosintesis, zooxanthellea dan karang laut menangkap zooplankton dengan memakai tentakel polip dan menyerap sebagian organik yang larut di dalam air sebagai sumber makanannya. Ada banyak karang laut makan pada waktu malam karena zooplankton bergerak pada waktu malam.

Hal ini juga adalah karena tentakel polip yang tersembunyi pada siang hari dapat mengelakkan karang laut menjadi mangsa kepada hewan lain, dan melindungi diri ultra-violet ditemui pada kedalaman kurang 40 meter dengan salinitas berkisar 33 – 40 0/ 00.

Nilai dan Fungsi Terumbu Karang di Indonesia

Adapun nilai dan fungsi terumbu karang menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh puslitbang LIPI, PHPA, WWF Indonesia antara lain:

  1. Terumbu karang memiliki nilai ekologis untuk menjaga keseimbangan biota laut dan hubungan timbal balik antara biota laut dengan faktor abiotik.
  2. Terumbu karang memiliki nilai estetika untuk membentuk panorama yang indah dikedalaman laut yang dapat dimanfaatkan sebagai arena wisata bahari.
  3. Terumbu karang memiliki nilai Edukasi untuk dimanfaatkan sebagai objek penelitian dan pendidikan.
  4. Terumbu karang memiliki nilai ekonomis yang bermanfaat sebagai sumber daya ini dikembangkan sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Selain itu, terumbu karang memiliki fungsi yang penting seperti:

  1. Terumbu karang berfungsi dan bermanfaat sebagai sumber makanan dan bahan baku substansi aktif yang berguna bagi dunia farmasi dan kedokteran.
  2. Selain itu, manfaat yang menguntungkan dari terumbu karang adalah habitat bagi sumber daya ikan dalam ini sebagai tempat memijah, bertelur, mengasuh, mencari makan, dan berlindung sebagai biota laut.
  3. Sebagai sumber benih alami bagi pengembangan budi daya perikanan.
  4. Sebagai, pelindung pantai dari gelombang laut sehingga terhindar dari degradasi dan abrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *