Pluralisme Adalah – Pengertian Pluralisme adalah paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerim adanya kemajukan atau kenegaraman suatu kelompokk masyarakat.
Maksud dari kemajukan disini adalah segi agama, adat istiadat, suku, ras dll. Dengan itu, menerima Pluralisme diartikan adalah tindakan yang menerima suatu perbedaan.
Namun perlu diketahui bahwa menerima adanya perbedaan, tidak boleh diartikan sebagai penyemarataan. Akan tetapi, ini dapat berarti mengakui terdapat sesuatu yang sama dan juga sebaliknya.
Contoh memahami pluralisme misalnya saja dalam bidang agama. Dengan pluralisme tidak diartikan “penggabungan gado-gado”.
Arti dari istilah ini, adalah dimana ada yang ciri khas tertentu yang melebur atau hilang. Selain itu, pluralisme bukan berarti “tercampur baur” dalam satu “frame” atau “adonan”.
Akan tetapi, pada hakikatnya konsep tentang pluralisme atau kemajukan berarti kekhasan yang membedakan sesuatu dengan yang tetap masih ada dan juga tetap dipertahankan.
Jadi pada dasarnya, pluralisme tidaklah sama dengan sinkritisme (penggabungan) dan juga asimilasi atau disebut dengan akulturasi yang dimana melakukan penyingkiran. Tidak hanya itu, Pluralisme juga berbeda baik pada hakikat, konsep dan hasilnya dengan inkulturasi.
Namun bisa saja, dalam pluralisme atau kemajukan terdapat inkulturasi terdapat keaslian yang masih tetap untuk dipertahankan.
Persoalan memahami definisi pluralisme, memang tidaklah mudah sebab terdapat beberapa orang yang berpikiran bahwa seluruh agama adalah sama.
Definisi ini banyak disalahgunakan orang tertentu untuk mengubah suatu ajaran agama sehingga dapat sesuai dengan agama lain.
Melihat kondisi ini, Indonesia jelas sangat bertolak belakang. Apalagi jika merujuk pengertian pluralisme menurut Jogn Hick, tentunya sangat mengganggu.
Sebab definisinya tentang pluralisme dapat memicu konflik, dimana beberapa masyarakat Indonesia memiliki kontrol emosi yang berbeda-beda.
Apalagi Indonesia yang memiliki beraneka ragamnya masyarakat dan budaya, dengan keinginan yang berbeda-beda. Ini tentunya dapat menimbulkan konflik dari individu dan masyarakat.
Maka dari itu, dibutuhkan paham pluralisme yang berkaitan dengan pengertian toleransi, untuk mempersatukan kebhinekaan suatu bangsa.
Jika meruju ke Indonesia lagi terdapat pedoman Bhineka Tunggal Ika, dengan arti berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu, yang mengingatkan pentingnya pluralisme untuk menjaga persatuan dari kebhinekaan bangsa, asalkan pengertian pluralisme adalah toleransi.
Pedoman Bhineka Tunggal Ikat telah tercantum dalam simbol Negara yang terangkum dasar Negara.
Daftar Isi
Pengertian Pluralisme: Apa itu
Secara etimologi (bahasa) dimana istilah kata dari Pluralisme berasal dari bahasa Inggris dengan kata “pluralism”. Pluralisme terdiri dari dua akar kata yaitu kata plural dan isme. Arti dari plural berarti beragam.
Sedangkan kata isme diartikan paham. Sehingga jika dihubungkan pluralisme adalah sebagai paham atas keberagaman.
Dari definisi inilah, banyak keliru dalam memahami Pluralisme dan akhirnya dapat memicu terjadinya ambiguitas.
Pluralisme adalah berbicara mengenai jamak atau tidak satu. Atau dalam kebudayaan diartikan banyak kebudayaan yang berbeda-beda di suatu masyarakat.
Dalam kamus teologi, pluralisme adalah pandangan filosofis yang tidak mereduksikan segala sesuatu pada satu prinsip terakhir, melainkan menerima adanya keragaman. Pluralisme dapat menyangkut bidang kultural, politik dan religius.
Dalam kamus besar bahasa Inggris pluralisme mempunyai tiga pengertian. Pertama, pengertian kegerejaan: (i) sebutan untuk orang yang memegang lebih dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan; (ii) memegang dua jabatan atau lebih secara bersamaan, disini baik itu sifatnya kegerejaan atau non-kegerejaan.
Kedua, pengertian pluralisme dalam filosofis ialah diartikan sebagai sistem pemikiran yang mengakui terdapat landasan pemikiran mendasar yang lebih dari satu.
Ketiga, pengertian pluralisme dalam sosiopolitis ialah sistem yang mengakui koeksistensi keragaman kelompok, baik bercorak aspek perbedaan dengan karakteristik di antara kelompok-kelompok itu.
Dari tiga pengertian ini, dapat disederhanakan adalah koeksistensinya kelompok atau keyakinan di satu waktu dengan tetap terpeliharanya perbedaan-perbedaan dan karakteristik masing-masing.
Secara Umum, Pengertian Pluralisme adalah upaya membangun tidak saja kesadaran bersifat teologis tetapi juga kesadaran sosial.
Hal itu berimplikasi pada kesadaran bahwa manusia hidup di tengah masyarakat yang plural dari segi agama, budaya, etnis, dan berbagai keragaman sosial lainnya. Karena dalam pluralisme mengandung konsep teologis dan konsep sosiologis.
Pluralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama yang justru hanya menggambarkan kesan fragmentasi bukan pluralisme.
Pluralisme harus dipahami sebagai pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban. Pluralisme adalah keberadaan atau toleransi keragaman etnik atau kelompok-kelompok kultural dalam suatu masyarakat atau negara, serta keragaman kepercayaan atau sikap dalam satu badan, kelembagaan dan sebagainya.
Pluralisme adalah bentuk kelembagaan dimana penerimaan terhadap keragaman melingkupi masyarakat tertentu atau dunia secara keseluruhan.
Pluralisme melindungi kesetaraan dan munumbuhkan rasa persaudaraan di antara manusia baik sebagai individu maupun kelompok. Pluralisme menuntut upaya untuk memahami pihak lain dan kerjasama mencapai kebaikan bersama.
Pluralisme adalah bahwa semua manusia dapat menikmati hak dan kewajibannya setara dengan manusia lainnya. Kelompok-kelompok minoritas dapat berperan serta dalam suatu masyarakat sama seperti peranan kelompok mayoritas. Pluralisme dilindungi oleh hukum negara dan hukum internasional.

Sejarah Pluralisme
Pemikiran pluralisme pertama kali muncul pada masa yang disebut Pencerahan (Enlightenment) Eropa, tepatnya pada abad ke-18 M. Pluralisme berakar dari paham liberalisme yang berkembang pada abad ke-18 M di kalangan penganut agama Kristen di Eropa.
Sebelum itu, Liberalisme lahir di tengah sebagai konsekuensi logis dari konflik-konflik yang terjadi antara gereja dan kehidupan nyata di luar gereja.
Atau hadir sebagai respon terhadap intoleransi religius yang banyak terjadi baik antara agama-agama yang berbeda maupun di dalam agama yang sama.
Selain itu, sebagai tanggapan politik terhadap kondisi sosial masyarakat Kristen Eropa yang plural dengan keragaman sekte, kelompok dan mazhab.
Hal itu membuat dari liberalisme politik melahirkan paham baru ialah pluralisme.
Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan, pluralisme berkembang sebagai landasan teoritis dalam teologi Kristen untuk berinteraksi secara toleran dengan agama lain dan toleran terhadap sekte-sekte dalam agama Kristen itu sendiri.
Dalam Islam sendiri, pluralisme telah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. yang ditandai lahirnya Piagam Madinah pada tahun 622 M. Saat itu, kota Madinah wilayah plural dengan penganut agama Islam sebagai minoritas.
Nabi berperan sebagai pemersatu, tanpa melebur diri ke dalam masyarakat tunggal. Piagam Madinah ini undang-undang sebagai pelindung hak dan kepentingan seluruh masyarakat di kota Madinah.
Piagam Madinah adalah kontrak sosial yang identitas kelompok tetap diakui, bersolidaritas. Dengan kata lain, apa yang terjadi di madinah saat itu adalah hakikat pluralisme sebenarnya.
Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli
Adapun makna pluralisme menurut beberapa tokoh dan ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
1. Pengertian Pluralisme Menurut Santrock (2003)
Menurut Santrock, Pluralisme adalah penerimaan terhadap setiap Individu akan perbedaan kultur untuk dipertahankan dan dihargai.
Pendapat ini menekankan penerimaan individu yang mempunyai perbedaan latar belakang budaya yang berbeda akan tetapi, tetap harus dipertahankan dan dihargai sebab bagian identitas nasional.
2. Pengertian Pluralisme Menurut Moh. Shofan (2011)
Menurut Moh. Shofan bahwa pluralisme adalah usaha membangun kesadaran yang bersifat ketuhanan tetap dan sosial sebab kehidupan manusia tidak dapat lepas dari keanekaragaman sebagai konsep sosial dan ketuhanan.
3. Pengertian Pluralisme Syamsul Ma‟arif (2005)
Makna pluralisme adalah sesuatu perwujudannya akan toleransi keberagaman tentang kelompok budaya dan etnik di dalam masyarakat sebagai bentuk adanya toleransi.
4. Pengertian Pluralisme Menurut Gerald O Collins dan Edward G. Farrugia (1996)
Menurut Gerald O Collins dan Edward G. Farrugia, pluralisme adalah pandangan filosofis yang tidak menggambakan semuanya pada prinsip, melainkan tehadap penerimaan atau toleransi suatu keragaman.
Pluralisme berkaitan dengan banyak aspek kehidupan, seperti segi kultural, religious (agama), dan politik.
5. Mohamed Fathi Osman (2006)
Menurut Mohamed Fathi Osman, bahwa pluralisme adalah penerimaan atau toleransi terhadap keberagaman sehingga manusia mendapatkan hak dan kewajibannya yang sama dengan manusia lain.
Tokoh-Tokoh Pluralisme
Ernst Troelsch (1865-1923) ialah teolog Kristen liberal. Arnold Toynbee(1889-1975) pemikirannya hamper sama dengan Ernst Troelsch dalam karyanya An Historian’s Approach To Religion (1965) dan dan Crishtianity An World Religions (1957).
Macam-Macam Pluralisme
Secara singkat pluralisme dipahami kegeragaman, oleh sebab itu pluralisme mempunyai beberapa macam. Berikut jenis-jenis pluralisme..
Pluralisme Agama
Negara Indonesia, negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama islam terbesar di dunia. Namun terdapat lima agama lain yang diakui oleh negara dengan hak dan kewajiban warga negara yang sama.
Kelima agama itu adalah kristen, khatolik, hindu, budha dan konghucu. Masyarakat indonesia tahu akan perbedaan ini, namun tetap saja konflik yang pernah terjadi diantara kelima agama itu yang sampak sekarang masih terjadi.
Saat ini, hal itu telah memudar, Terbukti banyaknya masyarakat yang berdeda agama hidup berdampingan dengan harmonis disuatu tempat.
Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial atau keberagaman sosial merupakan bidang yang terdiri dari budaya, adat, suku, ras dan etnik. Indonesia dengan bangsa yang lebih dari 700 kelompok etnik dan 1.340 suku.
Ini menjadi kekayaan bangsa Indonesia di mata Internasional sebab tidak ada negara didunia yang mempunyai keberagaman serupa Indonesia.
Pluralisme Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan makan akan menimbulkan pembeda-bedaan berdasarkan tingkat pendidikannya. Justru, dalam hal ini nilai pluralisme menjadi memudar
Tingkat pendidikan seharusnya tidak menjadi suatu hal yang mencipta perbedaan. Namun, seharusnya menjadi sebuah pemersatu semakin merekatnya nilai pluralisme.
Contoh Pluralisme
Sedangkan untuk contoh-contoh pluralisme adalah:
Keberagaman Suku Bangsa
Negara dari sabang sampai merauke, Indonesia terdapat kurang lebih sebanyak 700 suku, semua dari itu mempunyai hak warga negara yang sama sebagaimana dalam Sila 5 Pancasila yang mendefiniskan tentang Keadilan Sosial.
Keberagaman Agama
Mayoritas rakyat Indonesia pemeluk agama Islam, walaupun demikian Indonesia terdapat lima agama lain tetap diakui yaitu konghucu, kristen, hindu, budha, dan khatolik.
Keberagaman Bahasa
Bahasa adalah bentuk keragaman budaya. Bahasa menjadi salah satu keberagaman budaya, sebab terdapat ratusan bahasa daerah di Indonesia. Contohnya di Indonesia adalah Bahasa Jawa dari Jawa, Bahasa Betawi dari Jakarta, Bahasa Sunda dari Jawa barat, dan lain-lain.
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Pluralisme, Tujuan Pluralisme, Macam-Macam Pluralisme dan Contoh Pluralisme. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.