Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras? Ini Penjelasannya



Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras? Ini Penjelasannya – Saat kamu berlari, menulis, dan berbicara, pada dasarnya terdapat gerakan. Apakah anda pernah bertanya-tanya bahwa apa yang menyebabkan sehingga anda dan penulis dapat bergerak?

Pernahkah kamu melihat nenek atau kakek, mengapa saat seseorang telah menjadi tua, kesulitan untuk bergerak dengan cepat?. Pertanyaan ini belum berakhir, pernahkah kita semua berpikir mengapa jantung bisa berdenyut? Lalu apa yang menyebabkan sehingga dapat berdenyut?

Ada kemampuan makhluk hidup sehingga dapat bergerak, baik itu gerak yang berpinda tempat atau gerakan lainnya. Manusia yang mempunyai kemampuan untuk bergerak dan berpindah tempat.

Gerakan tubuh manusia adalah hasil dari kerja sama yang dilakukan antara tulang dan otot. Otot disini mempunyai daya kontraksi. Hal itu sehingga membuat tulang dan kulit dapat bergerak dengan cara kerja tersendiri. Oleh sebab itu, otot kerap disebut dengan gerak aktif dan tulang biasa disebut dengan alat gerak pasit.



Berbicara mengenai tulang, tulang mengalami pertumbuhan saat dalam kandungan dan terus mengalami pertumbuhan sampai seseorang mencapai usia lebih kurang 30 tahun.



Sampai masa pertumbuhan itu, terjadi proses pembentuk dan juga perombakan tulang. Kerangka tubuh manusia diketahui tersusun atas 3 jenis tulang yaitu, tulang rawan, tulang keras dan pengikat sendi.



Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras

Pada kali ini, penulis akan memaparkan secara singkat mengenai tulang rawan dan tulang keras, mengapa secara singkat. Sebab pembahasan kali ini akan membahas mengenai struktur tulang antara kedua tulang rawan dan tulang keras, secara memaparkan perbedaan tulang rawan dan tulang keras berdasarkan strukturnya.

Struktur Tulang Rawan

Pernahkah anda menyuruh seseorang untuk memijat telingamu dan memijat hidungmu? atau pernahkah kamu memegangnya sendiri. Tentunya semua hal ini pernah terjadi. Namun tidak kah kamu berpikir mengapa dibagian kita baik telinga dan hidung kenapa bersifat lentur?

Hal itu terjadi karena hidung dan telinga ternyata terususun atas tulang rawan. Karakteristik atau ciri-ciri tulang rawan secara sederhana sehingga dapat lentur disebabkan tulang rawan terdiri dari bahan yang padat, bening dan bewarna putih kebiru-biruan yang biasanya ditemukan pada sendi atau diantara dua tulang.

Pada awalnnya, tulang embrio adalah tulang rawan, setelah itu berubah menjadi tulang keras. Saat itu, hanya pada pusat-pusat saja yang tumbuh, dan dipertahankan sebagai tulang rawan. Berbeda bila sudah dewasa, tulang rawan hanya bisa ditemukan pada penutup ujung-ujung tulang.

Ciri tulang rawan juga tidak mengandung pembuluh darah. Sel tulang rawan disebut dengan kondrosit. Tulang rawan diselubungi oleh membran yang disebut dengan perikondrium.

Apasih yang dimaksud dengan Perikondrium itu? Perikondrium memiliki fungsi untuk menyuplai kebutuhan tulang rawan sebab mengandung pembuluh darah.

Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras? Ini Penjelasannya (Foto: Artikelsiana.com)
Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras? Ini Penjelasannya (Foto: Artikelsiana.com)

Terdapat 3 jenis tulang rawan yaitu: tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa dan tulang rawan elastis. Yang dimaksud dengan 3 macam tulang rawan ini adalah:

1. Tulang Rawan Hialin

Tulang Rawan Hialin adalah tulang yang strukturnya tersusun atas serabut-serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar bening mirip kaca. Tulang ini memiliki sifat kuat dan elastis.

Struktur tulang rawan hialin pada ujungnya terdapat tulang pipa sebagai tulang rawan sendi, pada dinding trakea dan saluran pernapasann lainnya serta pada tulang iga untuk menemukan tulang rawan hialin itu terdapat disitu.

2. Tulang Rawan Fibrosa

Tulang rawan fibrosa diketahui terdiri dari struktur penyusun tulang yang dibentuk dari berkas-berkas serabut. Menemukan tulang rawan fibrosa ini sangat mudah dengan mengidentifikasi bahwa tulang rawan fibrosa berada ditempat yang membutuhkan kekuatan besar, artinya tulang rawan fibrosa berada pada tulang gelang panggul dan tulang tempurung lutut.

3. Tulang Rawan Elastis

Penyusun tulang rawan elastis sebagai strukturnya dan cirinya adalah berwarna kuning sebab mengandung sejumlah besar serabut elatis dengan warna kuning.

Diketahui tulang rawan elastis ini terdapat pada cuping hidung, saluran Eustachius, dan daun telinga. Tulang rawan elastis tidak mengalami perubahan menjadi tulang keras walaupun orang itu telah masuk pada usia dewasa.

Struktur Tulang Keras

Diketahui pada dasarnya, tulang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Namun karena terdapat proses pengerasan tulang yang disebut dengan osifikasi.

Ciri dan sekaligus struktur penyusun Tulang Keras ialah tersusun atas sel-sel hidup yang disebut dengan osteosit. Selain itu, tulang keras juga terususun dimana ruang antarselnya terdapat kalsium, fosfor, protein, dan zat perekat.

Dengan adanya kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks yang membuat tulang rawan kemudian menjadi keras dan tidak lentur lagi. Untuk mengetahui hal itu, sangatlah mudah.

Sebab pada saat anda kecil, sebab tulang anak-anak mengandung banyak zat perekat sehingga dapat lentur, sedangkan untuk tulang orang dewasa hanya mengandung sedikit zat perekat sehingga mudah rapuh.

Selain itu karakteristik dan struktur tulang keras ini diketahui sangat kaku dan keras, namun untuk bagian dalamnya ternyata berongga dan juga lembut. Hal-hal inilah mengapa tulang keras sangat kuat, dan juga ringan.

Diketahui tulang keras juga terdapat lapisan kulit khusus yang membungkus tulang keras, yang membantu apabila tulang patah, maka lapisan kulit inilah yang menjadi penyelamat untuk membuat tulang baru sehingga dapat memperbagi ketika terdapat bagian-bagian yang rusak.

Tulang keras terkecil pada kerangka manusia adalah tulang sanggurdi yang terdapat di telinga dengan ukuran 2,6-3,4 mm. Sedangkan untuk tulang keras yang terpanjang adalah tulang paha dengan ukuran pria dengan tinggi 175 cm, maka tulang pahanya berukuran 48 cm.

Menurut bentuknya, tulang keras dapat dibedakan dengan 3 macam yaitu tulang pendek, tulang pipa, tulang paha dan tulang pipih. Yang dimaksud dengan 3 jenis tulang keras ini adalah:

1. Tulang Pipa

Tulang pipa juga disebut dengan tulang panjang. Ciri dan struktur tulang ini berbentuk mirip pipa dan untuk bagian tengahnya terdapat lubang. Setiap tulang pipa terdiri atas bagian batang dan 2 bagian ujung. Fungsi tulang pipa ini adalah sebagai alat ungkit dari tubuh.

Untuk bagian pusat tulang pipa terdapat rongga besar yang terdiri dari sumsum kuning dan banyak memiliki kandungan lemak. Contoh tulang pipa ini ialah lengan atas, tulang betis, tulang pengumpil, tulang hasta dan tulang paha.

2. Tulang Pipih

Tulang pipih memiliki bentuk pipih. Tulang yang terdiri dari 2 lapisan jaringan tulang keras dengan lapisan tulang mirip spons yang didalamnya terdapat sumsum merah.

Fungsi dari hal ini sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Tulang pipih menyediakan permukaan luas. Fungsinya adalah sebagai tempat melekatnya otot-otot seperti tulang belikat. Contoh tulang pipih adalah tulang dada, tulang tengkorak, tulang belikat, dan tulang rusuk.

3. Tulang Pendek

Ciri dan struktur tulang pendek memiliki bentuk bulat pendek dan umumnya tidak beraturan. Pada bagian tulang pendek mirip dengan tulang pipih. Contoh tulang pendek adalah tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.

Jelaskan Perbedaan Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras? 

Menarik kesimpulan diatas, diketahui bahwa struktur tulang rawan untuk sel penyusun adalah kondrosit, sedangkan untuk tulang keras adalah osteosit. Sedangkan matriks penyusun tulang rawan adalah kondrin dan untuk tulang keras adalah zat kapur. Seperti namanya, tulang keras bersifat keras, sedangkan tulang rawan bersifat lentur. Pada tulang rawan tidak memiliki pembuluh darah, berbeda dengan tulang keras yang memiliki pembuluh darah.

Selain itu diketahui bahwa tulang rawan memiliki tiga penyusun yaitu hialin, elastis, dan serabut (fibrosa). Sedangkan untuk tulang keras terdapat sistem havers yang maksud dari ini adalah sel-sel tulang yang tersusun melingkar dan berlapis-lapis. Selain itu tulang keras memiliki lamela atau lingkaran konsentris dan lakuna yang berisi sel tulang (osteosit) serta yang terakhir adalah Kanalikuli atau saluran antarsel tulang.

Tabel: Perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras

Demikianlah informasi singkat mengenai Struktur Tulang Rawan dan Tulang Keras, serta perbedaan tulang rawan dan tulang keras berdasarkan struktur penyusunnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *