Integritas dan Komitmen dalam Bekerja – “Komitmen adalah sesuatu yang dapat membuat seseorang membulatkan hati dan bertekad untuk mencapai sebuah tujuan. Sekalipun dia masih belum bisa mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban untuk menyelesaikan “Tujuannya” sekalipun semua orang telah meninggalkannya.”(Anonym)
Arti integritas adalah salah satu atribut yang penting dimana menjadi kunci yang mesti dimilik oleh seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep yang berhubungan dengan sikap konsistensi dalam tindakan-tindakan, metode-metode, nilai-nilai, ukuran-ukuran, ekspektasi-ekspektasi, prinsip-prinsip dan berbagai macam hal yang telah dihasilkan. Orang yang berintegritas berarti mempunyai pribadi yang jujur dan mempunyai karakter yang kuat. Integritas itu sendiri berasal dari kata latin “INteger” yang berarti bahwa:
– Sikap yang teguh untuk mempertahankan prinsip, tak mau korupsi dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
– Mutu, sifat atau kondisi yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga mempunyai potensio dan kemampuan yang dapat memancarkan kejujuran dan kewibawaan.
Jack Welch, yang ada di dalam bukunya berjudul “Winning” mengatakan bahwa integritas adalah sepatah kata yang kabur atau tidak jelas. Orang-orang yang mempunyai integritas akan mengatakan kebenaran dan orang-orang itu memegang apa yang menjadi perkataan mereka. Mereka bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan mereka yang ada di masa lalu, mengakui apa yang menjadi kesalahan mereka dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hukum yang telah berlaku yang ada di dalam negara mereka, industri mereka dan pada perusahaan mereka – baik yang tersurat maupun yang tersirat dan menaatinya. Mereka bermain untuk menang secara (bersih), taat terhadap peraturan yang telah berlaku.
“Berbagai survei dan studi kasus sudah mengidentifikasikan integritas atau kejujuran sebagai suatu karakteristik pribadi yang paling dihasrati yang ada di dalam seorang pemimpin.
Dr. Kenneth Boa (President dari Reflections Ministries, Atlanta) menggambarkan bahwa integritas sebagai lawan langsung dari kemunafikan. Dia mengatakan bahwa seorang munafik tidaklah qualified untuk dapat membimbing orang-orang lain untuk mencapai karakter yang lebih tinggi. Tidak ada seorang pun yang menaruh hormat kepada seorang pribadi yang berbicara tentang permainan yang baik. Akan tetapi dirinya sendiri gagal untuk dapat bermain sesuai aturan permainan yang sudah ada. Apa yang telah dilakukan oleh seorang pemimpin memiliki pengaruh yang lebih besar atas mereka yang dipimpinnya dibandingkan dengan apa yang dikatakannya. Seseorang bisa lupa 90% dari apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin. Akan tetapi dia tak akan melupakan bagaimana sang pemimpin itu hidup. Jika kita berbicara tentang integritas pada hari ini ini, kita mmengacu pada term-term yang berkaitan dengan moralitas, etika, komitmen, keotentikan, akan tetapi apa yang kita butuhkan adalah suatu pemahaman yang jelas mengenai konsep integritas. Integritas berurusan dengan keutuhan dan nurani seorang pribadi – kualitas karena benar terhadap diri sendiri.
Integritas diperlukan oleh siapa saja, tak hanya pemimpin, akan tetapi juga yang telah dipimpinnya. Orang-orang yang menginginkan jaminan bahwa pemimpin mereka bisa dipercayai kalau mereka mesti menjadi pengikut-pengikutnya. Mereka merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan dari setiap anggota tim dan sang pemimpin mesti menaruh kepercayaan bahwa para anggota timnya melakukan apa yang menjadi tugas tanggung jawab mereka. Pemimpin dan yang telah dipimpin sama-sama ingin mengetahui bahwa mereka akan menepati janji-janjinya dan tak pernah luntur dalam komitmennya. Orang yang hidup dengan memiliki integritas tak akan mau dan bisa mematahkan kepercayaan dari mereka yang telah menaruuh kepercayaan kepada dirinya. Mereka senantiasa memilih yang benar dan berpihak untuk kebenaran. Hall ini adalah tanda dari integritas seseorang. Mengatakan kebenaran dengan penuh rasa bertanggung jawab, bahkan saat merasa tak enak untuk mengatakannya.
Integritas dan Komitmen dalam Bekerjasama

Integritas dan Kredibilitas
Sebenarnya untuk kedua istilah ini mempunyai kesamaan yakni bahwa keduanya menjadi sumber dari terbentuknya “Trust” (Kepercayaan) bawgi pemimpin. Bedanya jika kredibilitas lebih berkaitan dengan “Head” (Otak) yakni kemampuan olah pikir yang mencakup diantaranya intelegensia, kompetensi dan keterampilan. Sedangkan integritas lebih berkaitan dengan “Heart” (Hati) yakni kemampuan olah nurani yang mencakup dengan ketulusan, komitmen, kejujuran dan sebagainya. Kredibilitas terbangun lewat dua unsur yang tergolong sangat penting yakni pengalaman dan kapabilitas (kompetensi). AKan sulit untuk rasanya kalau seorang pemimpin tak mempunyai kompetensi dan pengalaman pada bidang apa yang dia pimpin. Sementara itu, integritas dibangun atas tiga unsur penting yakni nilai-nilai yang telah dianut oleh si Pemimpin (Values), komitmen dan konsistensi. Nilai-nilai merupakan pegangan dari si pemimpin dalam bertindak. Integritas ini akan semakin begitu kokoh kalau si pemimpin mempunyai konsistensi antara apa yang telah diucapkannya dengan apa yang sudah dilakukan (walk the talk) dan mempunyai komitmen terhadapnya. JIka tidak mempunyai integritas, kita akan kehilangan kredibilitas karena orang lain akan menjatuhi kita untuk dapat menghindari kekecewaan.
Komitmen
Komitmen menurut apa yang ada di kamus Bahasa INdonesia adalah suatu janji pada diri kita sendiri atau orang lain yang tercermin di dalam tanggungjawab tindakan kita melakukan, memasukkan, menjalankan, mengerjakan. Komitmen di dalam keseharian diungkapkan dalam perkataan yang menyatakan sebuah kesanggupan dalam berbuat sesuatu. Komitmen mengandung adanya unsur kontinuitas. Artinya kita bersedia untuk dapat melaksanakan janji kita tak hanya pada saat ini, akan tetapi berkelanjutan dan secara terus menerus hingga selesai. Komitmen itu dinulai dengan kata, dan mewujudkannya dengan menjalankan apa yang menjadi perkataan tersebut. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi kita yang telah membuat komitmen. Jadilah, “walk the talk”, melakukan apa yang anda katakan. Pastikan anda tak menjanjikan sesuatu yang anda sudah tahu pasti tak mungkin bisa tepati. Orang sejati senantiasa menepati apapun yang telah diucapkannya. Inilah yang menjadi awal mula dari munculnya rasa percaya diri sendiri dan dari orang lainnya.
Baca juga:
Demikianlah informasi tentang Pentingnya Integritas dan Komitmen dalam Bekerjasama. Semoga saja informasi ini dapat memberikan manfaat kepada anda yang sedang membutuhkan informasinya.