Pengertian Tawakal, Ciri, Dalil, Contoh, Doa Tawakal, Hikmah & Manfaatnya- Didunia ini, pada dasarnya bagi umat manusia adalah ingin mendapatkan kebahagian. Siapasih yang tidak ingin mendapatkan hal itu, kebahagian itu. Hidup dengan bahagia adalah tujuan dan keinginan kita semua.
Selain itu, jika seputar bahagia, ada banyak macam-macam pandangan. Ada yang ingin bahagia dengan bergelimang harta, Ada juga yang mengatakan kalau bahagia cukup sederhana bersama istri dan anak dengan kecukupan yang bisa memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Jika penulis ditanya tentang kebahagian ataupun anda, tentu ada banyak pandangan. Jika boleh, tuliskan dikolom komentar. Namun, pada dasarnya jika dirangkum seluruh pandangan tentang kebahagiaan, terdapat 3 macam yaitu, kebahagiaan dunia, akhirat, lahir atau batin.
Dengan kebercukupan rejeki, adalah suatu sumber kebahagiaan setiap manusia, walaupun bukan satu-satunya.
Walaupun tidak semuanya, namun hal itu dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk meraihnya dengan bekerja keras. Dengan bekerja keras, ada yang mengatakan bahwa itu dapat merubah segalanya.
Namun ada juga yang beranggapan bahwa belum tentu nasib kita dapat berubah. Lalu kita harus bagaimana dengan hal itu?.
Sejumlah pandangan ini, menjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Olehnya itu, dalam agama Islam dikenal dengan bertawakal. Dengan bertawakal kepada Allah SWT atas apa yang telah kita dapatkan merupakan suatu jalan yang terbaik.
Sehingga disamping bekerja keras, hal yang perlu kita utamakan adalah bertawakal. Demikian ini, sebagaimana tertuang dalam firman Allah SWT dalam Surat At Thalaq ayat 3.
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.”
Dalam bertawakal, terdapat faktor ataupun langkah-langkah yang dilakukan. Dalam artian tidak asal. Perlu diketahui bersama bahwa tawakal merupakan sesuatu perkara yang sangat agung.
Dapat disebutkan demikian sebab dengan “tawakal merupakan perwujudan dari ketauhidan” Menjalankan tawakal, hasil yang didapatkan atau hikmah dan manfaatnya, tidak datang secara tiba-tiba atau langsung hadir begitu saja.
Melainkan, dengan sikap tawakal akan lahir dari hasil ketauhidan yang telah dipupuk bertahun-tahun lamanya. Kenyakinan utama yang mendasari tawakal adalah “kenyakinan sepenuhnya akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, karena itulah tawakal merupakan bukti nyata dari tauhid”
Pohon tauhid yang tumbuh di dalam hati dan berangsur-angsur besar akhirnya membuahkan sikap tawakal.

Daftar Isi
- 1 Pengertian Tawakal: Apa Itu?
- 2 Pengertian Tawakkal Menurut Para Ahli
- 3 1. Pengertian Tawakal Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali
- 4 2. Pengertian Tawakal Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
- 5 3. Pengertian Tawakal Menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
- 6 4. Pengertian Tawakal Menurut Syaikh Ahmad Farid
- 7 5. Pengertian Tawakal Menurut Amir An-Najar
- 8 6. Pengertian Tawakal Menurut Muhammad Bin Hasan Asy-Syarif
- 9 7. Pengertian Tawakal Menurut Imam Al-Ghazali
- 10 8. Pengertian Tawakal Menurut Ahmad Bangun Nasution dan Rayani Hanun Siregar
- 11 9. Pengertian Tawakal Menurut Hasbi Ash-Shiddiqy
- 12 Doa Dzikir Tawakal
- 13 Ciri-Ciri Tawakal
- 14 1. Mujahadah (Semangat yang kuat)
- 15 2. Bersyukur
- 16 3. Bersabar
- 17 4. Intropeksi Diri (Muhasabah)
- 18 Bentuk dan Contoh Perilaku Tawakal
- 19 1. Tawakal Itu Sendiri
- 20 2. Tawakal Taslim
- 21 3. Tawakal Tafwid
- 22 Tingkatan Tawakal
- 23 Keutamaan Tawakal
- 24 1. Merasa Cukup Dalam Keperluan
- 25 2. Terjaga dari Gangguan Setan
- 26 3. Mendatangkan Rizki
- 27 4. Memasukkan ke-Surga Tanpa Hisab dan Siksa
- 28 Hikmah Tawakal
- 29 1. Ketenangan dan Ketenteraman
- 30 2. Kekuatan
- 31 3. Ridha
- 32 4. Harapan
Pengertian Tawakal: Apa Itu?
Secara bahasa atau etimologi, yang dimaksud dengan pengertian Tawakkal berasal dari Istilah bahasa Arab yaitu tawakkul atau berasal dari kata َwakala yang berarti lemah. Dikatakan, berarti berserah diri kepada-Nya.
Selain itu, Tawakal juga disebut dengan “humazah”” dan “takalatun”. Arti dari hal ini adalah orang lemah yang mewakilkan urusannya kepada orang lain, sekaligus juga bersandar kepadanya.
Pengertian Tawakal – Secara umum, pengertian tawakkal adalah suatu penyerahan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan kemaslahatan.
Menurut istilah, yang dimaksud dengan arti tawakkal adalah Suatu sikap bersandar atau menyerahkan segala urusan yang telah diusahakan secara total hanya kepada Allah, untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah kemudaratan baik itu menyangkut urusan dunia maupun akherat.
Pengertian Tawakkal Menurut Para Ahli
Pengertian ini sebagaimana yang dijelaskan oleh para ahli ialah:
1. Pengertian Tawakal Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali
Menurut Ibnu Rajab al-Hambali (dalam Dumaiji. 2015: 16) yang mengemukakan, bahwa yang dimaksud dengan arti tawakkal adalah tempat bersandarnya hati kepada Allah Ta‟ala untuk mendapatkan kemaslahatan dan menolak mudharat dari urusan dunia dan akherat secara keseluruhan.
2. Pengertian Tawakal Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
Menurut Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam kitabnya Madarij as-Salikin bahwa yang dimaksud dengan arti menyandarkan segala hal semata-mata kepada Allah, percaya terhadap-Nya, berlindung kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya seluruh kecukupan bagi dirinya, dengan tetap melaksanakan sebab-sebab serta usaha keras untuk dapat mendapatkannya.
3. Pengertian Tawakal Menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
Menurut Dr.Yusuf al-Qaradhawi ( Zakaria, 2013: 16) berkata bahwa pengertian “Tawakal adalah bagian dari ibadah hati yang paling afdhal, ia merupakan ahlak yang paling agung dari sekian ahlak keimanan lainnya. Tawakal adalah memohon pertolongan, sedangkan penyerahan diri secara totalitas adalah salah satu bentuk ibadah”
4. Pengertian Tawakal Menurut Syaikh Ahmad Farid
Menurut Syaikh Ahmad Farid yang dimaksud dengan pengertian tawakkal adalah penyandaran hati kepada Allah semata, percaya kepada Allah semata, senang kepadanya semata. Karena, ia tahu bahwa kebutuhan,keberhasilan& semua kebaikan ada ditangan-Nya semata tidak ditangan selain-Nya.
5. Pengertian Tawakal Menurut Amir An-Najar
Menurut Amir an-Najar bahwa yang dimaksud dengan pengertian Tawakkal adalah bersandar kepada Allah SWT dalam segala hal Allah lah sebagai penyebab segala sesuatu.
6. Pengertian Tawakal Menurut Muhammad Bin Hasan Asy-Syarif
Menurut Muhammad bin Hasan asy-Syarif, pengertian tawakal adalah orang yang mengetahui bahwa hanya Allah penanggung rizkinya dan urusannya.
Oleh karena itu ia bersandar kepada-Nya semata-mata dan tidak bertawakal kepada selain-Nya.
7. Pengertian Tawakal Menurut Imam Al-Ghazali
Menurut imam al-Ghazali bahwa yang dimaksud dengan definisi tawakal adalah pengendalian hati kepada Tuhan Yang Maha Pelindung karena segala sesuatu tidak keluar dari ilmu dan kekuasaan-Nya, sedangkan selain Allah tidak dapat membahayakan dan tidak dapat memberikan manfaat.
8. Pengertian Tawakal Menurut Ahmad Bangun Nasution dan Rayani Hanun Siregar
Menurut Ahmad Bangun Nasution dan Rayani Hanun Siregar mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pengertian tawakal adalah suatu keteguhan hati dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah SWT, serta berhenti memikirkan diri sendiri dan merasa memiliki daya dan kekuatan.
9. Pengertian Tawakal Menurut Hasbi Ash-Shiddiqy
Menurut Hasbi Ash-Shiddiqy bahwa yang dimaksud dengan pengertian tawakal adalah penyerahan diri kepada Allah dan berpegang kuat kepada-Nya setelah berusaha terlebih dahulu sejauh kemampuan manusiawi.
Ilustrasi Gambar: 9 Pengertian Tawakal, Ciri, Dalil Doa Tawakal, Hikmah & Manfaat Tawakal
Doa Dzikir Tawakal
Adapun Doa yang dapat diamalkan dalam menunjukkan tawakal kita semua sebagai umat muslim kepada ketaatan kepada Allah ialah:
Adapun lafaz dalam membacanya ialah: “Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.”
Artinya: Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu – tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau – dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Mahahidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati. (HR. Muslim, no. 2717).
Ciri-Ciri Tawakal
Adapun ciri-ciri tawakal ialah sebagai berikut:
1. Mujahadah (Semangat yang kuat)
Bagi mukmin dan muslim, sudah menjadi suatu keharusan atau kewajiban untuk memiliki akhlak yang baik.
Salah satunya adalah tawakal. Hal itu bertujuan agar terciptanya sosialisasi yang tentram, tenang, dan damai. Tawakal, tidak hanya berupa merasakan segala perkara kepada Allah Ta’ala.
Melainkan dengan diawali suatu usaha-usaha ataupun jalan-jalannya yang kuat. Setelah itu serahkan hasilnya kepada Allah Ta’ala. Di antara ciri orang yang bertawakal ialah mempunyai semangat yang kuat.
Dengan memiliki semangat yang kuat merupakan salah satu akhlak orang mukmin yang dianjurkan oleh Islam. Orang mukmin yang menempuh dengan cara ini adalah orang yang lebih bagus,
Selain itu, akan lebih lebih dicintai Allah Azza wa Jalla dibanding dengan orang yang memiliki semangat yang tidak kuat. Bahkan, disamping semangat juga tidak mau bekerja keras dan mengerjakan atau mencari pekerjaan yang berfaedah.
Sehingga telah menjadi suatu keharusan bagi seluruh orang untuk meningkatkan ilmu, budi pekerti, serta kemasyarakatan dan perekonomiannya.
2. Bersyukur
Selain itu, terdapat ciri lain orang yang bertawakal adalah selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala.
Ketika ia sukses ataupun berhasil dalam seluruh urusan ataupun mendapatkan yang dibutuhkan dan diinginkan, Maka hal itu tidak luput untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala,
Sebab dengan ia menyadari dan meyakini bahwa seluruh yang apa yang diterimanya merupakan takdir Allah dan kehendak-Nya. Dengan bersyukur itulah maka dirinya akan selalu merasa puas, senang dan bahagia.
Firman Allah Ta’ala: “Bersyukurlah kepada-Ku niscaya akan aku tambah nikmatnya, tapi jika tidak bersyukur sesungguhnya azabku teramat pedih.”
3. Bersabar
Sebagai orang yang bertawakal, pada diri kita selalu mengedepankan dalam setiap langkah dan di kehidupan sehari-hari adalah bersabar.
Ciri orang bertawakal ini, bagi orang mukmin adalah apapun yang terjadi selalu berpusat kepada Allah SWT bahwa ada yang akan membantunya, disamping dengan kerja kerasnya untuk mendapatkan proses maupun dalam hasil.
Sebab dengan hal itulah, kita semua akan selalu bahagia dan tenang atas apa yang di terimanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya sebagai berikut: “Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian dan cobaan dia bersabar.” (HR. Ahmad dan Abu dawud)
4. Intropeksi Diri (Muhasabah)
Orang yang bertawakal salah satu sikapnya ialah intropeksi diri. Dimana ia akan intropeksi diri apabila ia kurang sukses daam menjalankan sesuatu ia tidak membuat dirinya “drop”, melainkan ia selalu intropeksi pada diri, dapat dikatakan muhasabah.
Senantiasa mengoreksi apa yang telah dilakukannya. Setelah itu ia akan berusaha menghindari faktor penyebab suatu kegagalan tersebut serta senantiasa memberikan yang terbaik pada dirinya.
Bentuk dan Contoh Perilaku Tawakal
Dalam praktiknya, sifat tawakal dapat dilihat pada pribadi orang Islam.
Dengan menyerahkan seluruh urusannya semata kepada Allah setelah dia dengan seluruh kemampuannya berusaha mewujudkan apa yang dikehendaki atau dicita-citakannya.
Seperti pada saat melakukan usaha maksimal sebagai seorang siswa dengan belajar tekun, dan mempasrahkan hasilnya kepada Allah.
Sehingga, sifat tawakal tidak berarti hanya semata-mata untuk mengharapkan kemurahan dari Allah tanpa perlu melakukan usaha maksimal. Berdasarkan penerapannya, maka tawakal dibagi menjadi macam-macam tingkatan
1. Tawakal Itu Sendiri
Tawakal itu sendiri. Maksud dari hal ini adalah hati orang yang bertawakal selalu merasa tenang dan tenteram terhadap apa yang dijanjikan Allah.
Pada tingkatan tawakal ini, dimana seluruh mukmin dan menempati peringkat terbawah di dalam makam tawakal dengan apa yang disebut dengan makam bidayah.
2. Tawakal Taslim
Yang dimaksud dengan tingkatan Tawakal Taslim ialah suatu penyerahan urusan kepada Allah, sebab denganmengetahui segala sesuatu mengenai diri dan keadaannya.
Tawakal pada tingkatan ini dimiliki oleh orang-orang tertentu dan menempati peringkat kedua di dalam makam tawakal yang disebut makam mutawassit.
3. Tawakal Tafwid
Yang dimaksud dengan Tawakal tafwid, ialah ridha atau rela menerima seluruh ketentuan Allah apa pun dan bagaimana pun bentuk dan keadaannya.
Tawakal semacam ini dimiliki oleh golongan khawas al- khawas, contohnya Rasulullah. Makam tawakal pada tingkatan tersebut disebut makam nihayat dan merupakan makam tertinggi.
Tingkatan Tawakal
Sedangkan menurut Al-Ghazali yang membagi tingkatan tawakal. Menurutnya (dalam Jumantoro dan Amin (2005: 268) bahwa terdapat tiga tingkatan tawakkal.
Adapun macam-macam tingkatan tawakal itu ialah:
- Menyerahkan diri kepada Allah kepada Allah seperti seseorang menyerahkan seluruh masalahnya kepada pengacara dengan penuh kepercayaan dalam menanganinya dan memenangkannya.
- Selain itu, menyerahkan diri kepada Allah yang diiabaratkan seperti seorang bayi menyerahkan diri kepada ibunya.
- Kemudian untuk Derajat tertinggi, ialah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah seperti suatu jenazah ditengah petugas yang memandikannya.
Keutamaan Tawakal
Adapun macam-macam hikmah akan keutawaan tawakal yang dapat didapatkan manfaatnya ketika bertawakal dalam kehidupan sehari-hari ialah:
1. Merasa Cukup Dalam Keperluan
Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka keutamaan yang didapatkan adalah selalu merasa cukup akan keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan demikian sebagaimana tertera dalam Firman Allah SWT dalam ayat suci Al-Qur’an surah At-Thalaq (65) ayat 3.
Artinya: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya“ (QS. At-Thalaq, 65: 3).
2. Terjaga dari Gangguan Setan
Diantara keutamaan tawakal adalah Allah akan menjaga hamba-hambanya dimanapun dia berada ketika bertawakal maka akan terjaga dari gangguan setan.
Demikian ini, sebagaimana tertera dalam hadits dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah yang bersabda dalam Hadist Riwayat at-Tirmizi, Abu Daud, dan Ibnu Hibban bahwa:
Artinya: “Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan,‟ Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.‟ Ketika itu akan dikatakan kepadanya,‟kamu telah diberi petunjuk, dicukupi,dan dijaga, sedangkan setan menyingkir darinya.‟ Lalu setan lain berkata,‟Bagaimana tindakanmu dengan seseorang yang telah diberi petunjuk, dicukupi dan dijaga?” (HR. at-Tirmizi, Abu Daud, dan Ibnu Hibban).
3. Mendatangkan Rizki
Bertwakal kepada Allah adalah salah satu cara untuk mendatangkan rizki sebagaemana Rasulullah bersabda
Artinya: “Kalaulah kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sesungguhnya kalian akan dilimpahkan rizki, sebagaimana burung yang diberi rizki. Ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang,” (HR. Ahmad dan At-Tirmizi) dalam (Jawas, 2015: 44).
Hadits diatas menjelaskan bahwa seorang yang benar-benar bertawakal kepada Allah diberikan jaminan akan memperoleh rizki sebagai burung yang pergi dipagi hari dalam keadaan lapar dan pulang disore hari dalam keadaan kenyang.
Sebagai pelajaran juga menunjukkan hati burung itu bersih, lembut yang tidak pernah terikat oleh segala sesuatu selain Allah. Sehingga, merasa lapang dan luas karena penyerahan diri secara total, meyakini akan jaminan Allah (Banjari,2008; 103).
4. Memasukkan ke-Surga Tanpa Hisab dan Siksa
Keutamaan tawakal lainya bahwasanya tawakal akan memasukkan seorang hamba ke dalam surga tampa hisab, juga tanpa siksaan.
Demikian ini disebutkan didalam hadits shahih dari Ibnu Abbas, yang diriwayatkan oleh al-bukhari, Muslim, dan at-Tirmizi, bahwa Rasulullah bersabda:
Artinya: “Tujuh puluh ribu dari umatku akan masuk surga tampa hisab dan tampa siksa,…..Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta untuk diruqyah dan tidak bertathayyur (berpesimis dengan adanya ramalan burung), serta orang-orang yang bertawakal kepada Rabb mereka” (HR. AlBukhari, 5705 dan Muslim, 2563).
Hikmah Tawakal
Tawakkal kepada Allah dengan benar akan memberikan dampak yang baik dalam kehidupan, seperti yang dijelaskan Yusuf al-Qordowi menyebutkan ada ermpat fungsi tawakal (Sajidah, 2009: 40).
1. Ketenangan dan Ketenteraman
Al-Jauziyah mengatakan (1994: 126), bahwa seorang yang bertawakal maka akan terbebas dari rasa sedih, duka cita, rasa pedih, sesal serta menyerahkan segala kebutuhan dan kemaslahatannya kepada Zat yang tidak merasa keberatan menanggung semua itu, yang menguasai segala sesuatu, yang menunjukkan kebaikan, kelembutan, rahmat dan ihsanNya kepada mereka tampa lelah dan kesal.
2. Kekuatan
Orang yang bertawakal kepada Allah akan merasakan kekuatan, yaitu berupa kekuatan spiritual dan jiwa. Semua kekuatan material, kekuatan senjata, kekuatan uang dan individu menjadi kecil dihadapannya.
3. Ridha
Diantara manfaat tawakal adalah ridha. Manfaat atau hikmah yang didapatkan dari tawakal ini, dimaksudkan dimana hati kita selalu menjadi lapang. Sebagian ulama mengatakan tawakal adalah ridha terhadap sesuatu yang ditakdirkan.
4. Harapan
Manfaat tawakal yang diterima bagi hambanya yang selalu berserah diri kepada Allah SWT ialah harapan. Yang dimaksud dalam hal ini adalah mendapatkan keberuntungan yang diminta, keselamatan dari sesuatu yang tidak disukai.
Selain itu, harapan yang dapat diterima ialah kemenangan kebenaran diatas kebatilan, petunjuk atas kesesatan, keadilan atas kezaliman, kesulitan yang lenyap.
Demikianlah informasi mengenai 9 Pengertian Tawakal, Ciri, Dalil Doa Tawakal, Hikmah & Manfaat Tawakal. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.