Pengertian Persuasif – Komunikasi Persuasif dan Strategi dalam Melakukan Persuasi



Jika bisa memilih, pasti semua orang ingin lahir dengan bakat
persuasif. Bagaimana tidak, persuasi merupakan membuat kehidupan kita lebih
mudah. seseorang yang memiliki sifat persiasif akan bisa menarik orang-orang
sekitar setuju dengan apa yang dilakukan atau disampaikannya. Kemampuan ini
tentu sangat bermanfaat, apalagi untuk sebagian orang dengan profesi tertentu
seperti sales / marketing. Lalu, apa pengertian persuasif itu sendiri? Di sini, kita tidak hanya akan
membahas tentang definisi tetap aspek lain yang berhubungan dengan persuasi.
Berikut ulasan selengkapnya!
Apa Itu Persuasi?
Definisi persuasi ialah bentuk komunikasi yang tujuannya
mempengaruhi & meyakinkan orang lain. Orang yang melakukan persuasi disebut
persuader. Dalam hal ini, persuader dianggap sukses jika mampu mempengaruhi
keyakinan atau pendapat orang lain setelah mengajaknya atau menjelaskannya
dengan beberapa alasan tertentu. Hal ini bisa berhubungan dengan kondisi,
barang, atau hal tertentu lainnya.
Persuasi sangat berbeda dengan propaganda, meski banyak yang belum
tahu perbedaannya. Persuasi ialah tindakan untuk membujuk dengan cara halus dan
tak ada sama sekali unsur paksaan sedangkan propaganda merupakan tindakan
mempengaruhi pikiran atau pendapat orang lain dengan cara memberi info yang
subjektif dan manipulative. Jadi, persuasi melarang persuader melakukan
kebohongan. Sayangnya, saat ini banyak orang justru menyalah artikan persuasi.

Tentang Komunikasi Persuasif
Persuasi juga berkaitan erat dengan komunikasi. Ada sebuah ilmu
komunikasi yang disebut komunikasi persuasif. Bidang ini mempelajari cara agar
seseorang bisa berkomunikasi persuasif. Bisa dipahami, ini merupakan proses
penyampaian pesan dari seorang komunikator agar bisa berbuat / melakukan
seperti harapan si komunikator tanpa adanya unsur paksaan maupun kekerasan.
     Faktor-faktor Komunikasi Persuasif
Setelah memahami pengertian persuasif, kalian
juga harus mengetahui apa saja komponen dasar di dalam komunikasi persuasif:
1.    Sumber (Komunikator)
Komunikator sangatlah berperan penting
dalam keberhasilan atau tidaknya persuasi. Agar tujuan tercapai, seorang
komunikator mesti mempunyai kemampuan memilih sasaran serta menentukan tanggapan
yang ingin dicapai. Namun ada juga aspek lain yang mempengaruhi respon orang
yang diajak bicara (komunikan), yaitu:
      Kredibilitas Komunikator
Kredibilitas berkaitan dengan 3
komponen yang meliputi keahlian, kepercayaan & eksistensi.
      Daya Tarik Komunikator
Kadang, daya tarik juga sangat
berpengaruh. Daya tarik di sini bisa bersifat fisik ataupun psikologis. Dengan
daya tarik, maka seorang komunikator bisa lebih diterima orang lain.
      Kekuasaan Komunikator
Aspek terakhir ialah tingkat kekuasaan
dari komunikator. Semakin tinggi kekuasaan seorang komunikator, semakin tinggi
pula sikap patuh atau setuju komunikan dari apa yang disampaikannya.
2.    Pesan
Melihat pengertian komunikasi
persuasif, maka komunikasi persuasif tak bisa lepas dari komponen pesan sebagai
materi yang diberikan komunikator untuk mengajak komunikan mempercayainya.
Pesan tersebut bisa berupa gerak suara, kata-kata, nada suara, dll. Dalam
penyampaian pesan, ada 2 aspek dasar, yaitu:
      Aspek Verbal, yang melibatkan kata-kata,
bisa diucapkan langsung maupun melalui tulisan.
      Aspek Non Verbal, yang melibatkan emosi,
gesture, ekspresi dan penampilan komunikator saat berkomunikasi.
3.    Komunikan
Komunikan merupakan sasaran yang
menerima pesan persuasi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi komunikan agar
merespon positif pesan persuasi yaitu sikap, keyakinan serta nilai-nilai dari
komunikan.
     Tujuan dari Komunikasi Persuasif
Dalam memahami pengertian persuasif kamu harus memahami
juga tujuan komunikasi persuasive. Ada setidaknya 3 tujuan dasar yaitu:
1.    Membentuk Tanggapan
Tujuan pertama yaitu membentuk
tanggapan. Biasanya, tujuan ini dilakukan oleh komunikator pada komunikan yang
polos atau belum memperoleh informasi dari pihak lain tentang topic yang akan
dikomunikasikan. Jadi, tujuan pertama ini baru sekedar membentuk tanggapan
semata.
2.    Memperkuat Tanggapan
Tujuan kedua ialah memperkuat
tanggapan. Biasanya, tujuan ini dilakukan komunikator pada komunikan yang
memang dari awal telah setuju dengan si komunikator. Melalui komunikasi
persuasif, komunikan diharapkan bisa semakin yakin dengan pendapat komunikator.
3.    Mengubah Tanggapan
Tujuan ketiga adalah mengubah
tanggapan. Tujuan ini dilakukan oleh komunikator pada komunikan yang sebenarnya
menolak dan tidak sepemikiran dengannya. Melalui komunikasi persuasive,
komunikan diharapkan menjadi setuju dengan komunikator. Tujuan ini adalah yang
paling sulit dicapai dibanding 2 tujuan lainnya di atas.
Strategi Efektif dalam Persuasi
Agar persuasi berhasil, maka diperlukan strategi persuasi. Ada
beberapa strategi yang bisa dilakukan agar persuasi menjadi lebih efektif.
Persuasi tidak hanya dilakukan sales atau marketing namun juga banyak orang
dalam banyak aspek kehidupan agar orang lain yakin & percaya kepadanya.
Berikut beberapa strategi yang paling efektif dalam melakukan persuasi:
1.    Kesan Pertama
Kesan pertama hanya akan datang sekali
saja. Itulah kenapa seseorang harus membuat kesan pertama sebaik mungkin. Ini
adalah faktor penting khususnya dalam hal komunikasi persuasif karena akan
mempengaruhi komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan komunikator. Kesan
pertama ini bisa didapat dari beberapa panca indera termasuk penglihatan,
penciuman, ataupun indera lainnya. Kesan pertama juga bisa didapat dari hal-hal
yang bersifat fisik maupun non fisik. Jadi, jika kamu benar-benar memahami pengertian persuasif, maka
kamu harus bisa membuat kesan pertama sesempurna mungkin.
2.    Menarik Empati
Komunikator yang bagus harus mau
mendengarkan. Dengan begitu, ia tahu apa yang dibutuhkan komunikan. Hasilnya,
komunikator akan lebih mudah mempengaruhi alam bawah sadar dan emosi dari
komunikan karena komunikan melihat komunikator peduli terhadap apa yang
dibutuhkan dan menganggapnya bisa memberi solusi yang dihadapinya. Dengan
begitu, persuasi. Jika bisa menarik empati, maka kemungkinan berhasilnya
persuasi akan semakin besar.
3.    Membangun Kredibilitas
Sudah disinggung sebelumnya,
kredibilitas meliputi 3 komponen yaitu eksistensi, kepercayaan, dan keahlian.
Agar kredibilitas bisa terbangun, hal pertama yang harus oleh komunikator ialah
mengembangkan keahlian. Setelah itu, komunikator juga harus mengembangkan
kepercayaan kepada komunikan. Satu lagi, komunikan harus mengembangkan
eksistensi diri juga. Kemunculan ekstistensi ini bisa dilakukan dengan berbagai
cara seperti melalui media sosial atau cara lain.
4.    Memotivasi
Strategi terakhir adalah menerapkan
suatu teknik yaitu teknik motivasi. Teknik motivasi yang paling mudah dan
mendasar yaitu dengan pemberian insentif dan kompensasi. Dengan begitu,
komunikan akan merasa “berhutang” karena ia akan mendapat banyak pemberian dari
komunikator. Biasanya, perasaan tersebut membuatnya merasa wajib membalasnya.
Insentif bisa berbeda-beda bentuknya.
Misalnya adalah mentraktir makanan, memberi hadiah, atau bahkan hal-hal kecil
seperti mau mendengarkan keluhan komunikan. Namun teknik motivasi juga bisa
dilakukan dengan cara lain tergantung komunikan itu sendiri. Strategi ini
biasanya mampu membuat komunikan setuju atau menuruti apa yang diinginkan
komunikator tanpa adanya paksaan sama sekali.
Itulah pengertian
persuasi
dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya. Persuasi memang
sangat penting. Bahkan, saat ini sering digunakan dalam dunia politik. Itulah
kenapa muncul istilah persuasi politik. Mudah-mudahan referensi ini bermanfaat
untuk kalian karena persuasi sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Deskripsi: Pengertian persuasi yaitu bentuk komunikasi yang
tujuannya mempengaruhi & meyakinkan orang lain. Dalam komunikasi persuasif,
ada banyak faktor dan strategi agar persuasi berhasil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *