Pengertian MEA, Tujuan, Latar Belakang, Dampak MEA



Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ialah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai.

Diketahui MEA, memiliki tujuan Utama sebagai pasar tunggal dan basis produksi, agar arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas sera aliran modal mampu lebih bebas dengan hadirnya MEA.

Masalah yang yang membendung Indonesia selama ini seperti adanya hambatan perdagangan, dengan hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dapat menjadi solusi dengan mengurangi hambatan itu.

Bahkan dengan hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), hambatan akan perdagangan dapat tidak ada lagi. Apabila demikian ini dapat terjadi, maka dampak positif atau yang menguntungkan bangsa dan negara Indonesia



Misalnya saja pada sektor ekspor akan lebih meningkat hingga berdampak baik pada peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto Indonesia.



Pada aspek lain, ternyata dengan hadirnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) akan memberikan tantangan baru bagi bangsa dan negara Indonesia.



Tantangan-tantangan hadirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berupa berupa problem homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, misalnya saja akan komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik.

Dalam beberapa hal, Indonesia disebut-sebut belum siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Gagasan dan pernyataan ini bukan tanpa sebab, lantaran daya saing ekonomi nasional dan daerah belum siap.

Keterbatasan infrastruktur dalam negeri juga menjadi biang keladi paling krusial yang akan di hadapi Indonesia masa mendatang.

Namun demikian, Indonesia mesti menyiapkan diri menghadapi MEA 2015 karena pesaing negara ASEAN lainnya lebih kuat industri keuangannya.

Pengertian MEA: Apa itu?

Secara umum, yang dimaksud dengan pengertian MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah inisiatif negara-negara ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomian yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan perekonomian Internasional.

Dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terdapat 4 pilar yang menjadi kesepakatan bagi para Pemimpin ASEAN. Macam-macam pilar itu ialah (1) pasar tunggal dan basis produksi, (2) kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3) kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4) kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.

Dengan adanya MEA, tujuan yang dapat dicapai ialah dengan adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih (skilled labour), serta adanya aliran investasi yang lebih bebas.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa apa yang disebutkan pada paragraf diatas ternyata memberikan tantangan baru dengan pembentukan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Tantangan itu, tidak hanya dapat bersifat internal yang ada di dalam negeri, akan tetapi terlebih lagi persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara lain di luar ASEAN, misalnya saja China dan India.

Persaingan ketat ini mampu berdampak pada harga yang kompetitif juga, tidak hanya pada komoditi/produk/jasa unggulan yang terdapat pada industri besar, akan tetapi dapat memiliki dampak yang besar bagi sektor UKM karena kesamaan karakteristik produk.

Dalam hal ini, yang perlu dilakukan ialah sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha dalam mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Serta harus meningkatkan kapabilitas sehingga tantangan-tantangan yang disebutkan diatas, mampu bersaing dengan negara anggota ASEAN lainnya, sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Menurut gagasan yang disampaikan oleh Rizal dan Aida dalam (Arifin: 2008) bahwa pembentukan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dilakukan melalui kerangka strategis ialah pencapain pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan perekonomian global.

Pengertian MEA, Tujuan, Latar Belakang, Dampak MEA (Foto: Artikelsiana.com)
Pengertian MEA, Tujuan, Latar Belakang, Dampak MEA (Foto: Artikelsiana.com)

Latar Belakang MEA 

Diketahui latar belakang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) diawali dari pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan itu hadir dengan untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang mempunyai integritas ekonomi kuat mulai dirancang sebagai langkah awal dan diprediksikan dimulai tahun 2020.

Namun apa yang terjadi pada pertemuan di Filipina yang digelar 13 Januari 2007, sejumlah negara yang tergabung dalam ASEAN mengambil sebuah kesepakatan dengan mempercepat pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pembentukan ini dilatarbelakangi oleh persiapan menghadapi globalisasi ekonomi dan perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA) serta menghadapi persaingan global terutama dari China dan India.

Percepatan keputusan negara ASEAN untuk membentuk MEA yang ada awalnya akan dimulai pada tahun 2020 menjadi 2015 menggambarkan tekad ASEAN untuk segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing antar sesama negara anggota ASEAN untuk menghadapi persaingan global.

Ciri Utama MEA

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ialah suatu kawasan ekonomi yang sangat kompetitif yang mempunyai wilayah pembangunan ekonomi yang merata, daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global, dan yang terakhir ialah basis dan pasar produksi tunggal.

Ciri-ciri ini diketahui berkaitan, ciri-ciri ini juga untuk memastikan konsistensi dan adanya keterpaduan dari unsur-unsur dan pelaksanaannya.

Tujuan MEA 

Setiap negara di Asean yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama yaitu bertujuan untuk menciptakan wadah atau tempat atau badan yang dimana dapat saling berusaha untuk mewujudkan tujuan itu.

Dan hal inilah sebagai sebab adanya tujuan dari organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

Adapun tujuan dari MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah:

1. Adanya peningkatan pada stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.

Hal ini sehingga diharapkan dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat mengatasi problematika yang terjadi di bidang perekonomian antar negara ASEAN. Sehingga kasus krisis ekonomi misalnya saja di Indonesia pada tahun 1997 dulu tidak akan terulang lagi.

2. Agar terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN. Hal ini sebagai tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di negara ASEAN. Persaingan produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di sini.

Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya mulai sekarang meningkatkan kualitas produk yang dapat dicintai konsumen.

Dengan membuat produk yang berkualitas serta harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan produk dari negara ASEAN lainnya.

Dampak MEA

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) mempunyai pola yang mengintegrasikan ekonomi negara-negara ASEAN (Association of Southeast Asia Nations) dengan membentuk sistem perdagangan yang bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN.

Seluruh anggota ASEAN pun telah bersepakat dengan hadirnya perjanjian itu, termasuk Indonesia. Sebab istilah MEA itu sendiri yang merupakan kata disebutkan di INdonesia, secara internasional MEA diistilahkan AEC atau Asean Economic Community.

Penyatuan ini semata-mata bertujuan untuk meningkatkan daya saing antar kawasan ASEAN, mendorong pertumbuhan ekonomi, menekan angka kemiskinan dan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat ASEAN.

Penyatuan atau integrasi ini diharapkan dapat membangun perekenomian ASEAN sebagai tulang punggung perekonomian Asia.

Selain itu, ternyata MEA juga memiliki dampak negatif atau yang tidak menguntungkan bagi bangsa ini. Hal itulah yang menjadi beberapa landasan mengapa banyak orang yang menentang hadirnya MEA.

Dampak Positif MEA 

Adapun dampak positif Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ialah:

  1. Dengan hadirnya MEA akan memberikan dampak positif berupa tenaga Indonesia yang memiliki keterampilan dengan kualitas yang baik dapat terserap di luar negeri, tenaga terampil yang selama ini memiliki sedikit peluang seperti sektor kreatif dan UKM.
  2. Harga-harga yang kemungkinan dapat lebih murah, disebabkan adanya ketersediaan barang lebih besar dan proses pengadaan berbiaya murah.
  3. Sektor wirausaha akan terbuka lebar, relasi bisnis dan pasar dapat lebih terbuka seiring dengan luasnya jangkauan pasar dan penyebaran produk, sehingga ekspor dan impor tidaklah selalu dimainkan pemain besar (kartel).
  4. Bahan baku industri yang memiliki lebih banyak variasi sumber dan harga dan tidak lagi dikuasai perusahaan impor.
  5. Tenaga kerja Indonesia tidak lagi menjadi pendatang haram di Malaysia, sebuah julukan yang kedengaran merendahkan pencari kerja.
  6. Dengan adanya MEA maka pencari kerja misal ke Malaysia bisa masuk jalur resmi dan bukan lagi pendatang gelap yang di kejar-kejar polisi Malaysia.
  7. Dengan mudahnya luasnya akses informasi bisnis, produk anda yang mungkin kurang laku di Indonesia bisa saja laku di Thailand, Malaysia.

Dampak Negatif MEA

Adapun dampak negatif MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ialah:

  1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
  2. Orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam indonesia.
  3. Masalah keamanan dalam negeri juga perlu diperhatikan terutama pendatang gelap yang tidak menutup kemungkinan mereka berasal dari organisasi kriminal antar negara.
  4. Administrasi Indonesia yang begitu rapuh hingga proses di administrasi dimudahkan jika ada uang, para pendatang bisa saja tidak mau balik lagi ke negara, dan tinggal lah mereka di Indonesia merebut kesempatan usaha pribumi.
  5. Pertanyaannya sudah siapkah bangsa Indonesia persaingan bebas ini, di sisi pengangguran Indonesia harus rela memberikan porsi lapangan kerja kepada bangsa lain, sedikit seperti hukum rimba ekonomi dan kesempatan kerja.
  6. Terjangan produk dari negara ASEAN akan membanjiri pasar Indonesia disamping impor China yang menggurita. Industri kecil yang masih bangkit akan mendapat tantangan persaingan barang produksi yang berharga murah dari luar. Oleh karena itu perlu adanya standar mutu barang yang masuk dan keluar dari Indonesia.
  7. Potensi perdagangan narkoba terutama opiun bisa lebih semarak karena kawasan segi tiga emas (Burma, utara Laos dan bagian utara Thailand) masuk cakupan wilayah ASEAN. Bisa anda bayangkan jika orang Indonesia mendapat barang selundupan lewat perdagangan umum.
  8. Sisi lain tenaga kerja bisa timbul berbagai motif. misalnya datang sebagai buruh nyambih sebagai pelacur, ini sangat mengkhawatirkan terutama peredaran penyakit menular seperti HIV.

Demikianlah informasi mengenai Pengertian MEA, Tujuan, Latar Belakang, Dampak MEA. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *