Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan



Kemagnetan dan Pemanfaatannya – Pada setiap wilayah yang ada di belahan bumi mengalami suatu perubahan musim pada setiap tahunnya. Masih ingatkan kita apa yang telah menyebabkan terjadinya perubahan musim dan pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di bumi? Perubahan musim di bumi berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup, termasuk yang diantaranya hewan. Terdapat berbagai macam hewan yang hidup di wilayah darat, air dan udara melakukan suatu perpindahan tempat di musim tertentu untuk dapat mempertahankan kehidupannya. Perpindahan tempat yang dimaksud disebut dengan migrasi.

Migrasi dilakukan hewan lewat jalur yang hampir sama pada setiap tahunnya. Beberapa hewan yang seringkali melakukan suatu migrasi yaitu burung, paus dan ikan salmon. Pernahkan kita memikirkan cara hewan melakukan suatu migrasi? Mengapa pada saat migrasi, hewan tak salah arah atau menjadi tersesat? Padahal, hewan-hewan tersebut tak mempunyai alat penyearah atau global positionin system (GPS) seperti yang seringkali digunakan masyarakat sekarang ini untuk dapat menentukan posisi dan arah menuju ke tempat arah tujuannya.

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi sangatlah dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi yaitu daerah yang ada di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh adanya gaya tarik bumi. Sebagianbesar hewan telah memanfaatkan medan magnet bumi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Medan magnet bumi bisa mempengaruhi batang magnet yang telah diletakkan bebas di sekitar permukaan bumi. Tapi Tahukah anda? mengapa di utara bumi terdapat kutub selatan magnet bumi dan di selatan bumi terdapat kutub utara magnet bumi?

Hewan bisa mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan terdapat adanya magnet. Fenomena tersebut dinamakan dengan biomagnetik. Selain daripada itu, medan magnet bumi bisa membantu hewan dalam menentukan arah migrasi, mempermudah usaha mencari mangsa, atau menghindari musuh.

Migrasi Burung

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Terdapat beberapa jenis burung, semisal burung layang-layang dan burung elang, melakukan suatu migrasi pada setiap musim tertentu. Burung tesebut memanfaatkan partikel magnetik yang terdapat pada tubuhnya untuk bisa menciptakan “Peta navigasi dengan cara memanfaatkan medan magnet bumi.

Medan magnet bumi juga dipakai untuk burung merpati pos. Pada zaman dahulu, burung merpati seringkali dimanfaatkan sebagai pengantar pesan. BAgaimanakah cara merpati untuk dapat mengetahui jalan pulang? Ternyata Merpati memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang. Hal tersebut ditunjukkan hasil dari penelitian Comel di tahun 1974 yang telah memasang magnet di kepala burung merpati. Ternyata setelah terpasang magnet di kepala burung merpati. Ternyata, setelah dipasangi magnet di kepalanya, burung merpati secara tiba-tiba kehilangan arah dan tak mengetahui jalan pulang.

2. Migrasi Ikan Salmon

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Ikan Salmon adalah ikan yang tempat tinggalnya ada di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Ikan Salmon termasuk ikan yang melakukan migrasi untuk bisa berkembang biak. Ikan Salmon mempunyai kemampuan untuk dapat kembali ke aliran sungai air tawar tempat awal mereka menetas dan tumbuh sesudah berenang ribuan kilometer mengarungi lautan. Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa ikan salmon yang mengarungi Sungai Fraser di Kanada bisa kembali lagi ke Sungai Fraser setelah dua tahun melakukan migrasi mengarungi Samudera Pasifik. Hal ini disebabkan sungai fraser mempunyai medan magnet tertentu yang bisa dideteksi oleh ikan Salmon.

3. Migrasi Penyu

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Jalur migrasi sepanjang 12.900 km melewati laut Sargasso, wilayah perairan laut Atlantik utara. Waktu yang diperlukan untuk sekali melakukan migrasi antara 5 sampai 10 tahun. Tak seperti migrasi hewan lain yang umumnya dilakukan secara berkelompok, penyu melakukan migrasi sendiri tanpa mengikuti kemana penyu lainnya pergi.

Seorang penelti bernama Kenneth Logman yang berasal dari Universitas Carolina Utara mempelajari tingkah laku tukik atau anak penyu ketika dihadapkan dengan medan magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut telah meletakkan penyu ke dalam sebuah wadah air yang telah dikelilingi alat yang bisa menimbulkan adanya medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet yang ada di jalur migrasi penyu yakni wilayah Florida Utara, wilayah timur laut yang ada di dekat Portugal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyu mengikut jalur migrasi yang diberikan.

Saat penyu mendeteksi medan magnet yang hampir sama dengan medan magnet yang ada di wilayah dekat portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah portugal. Pergerakan penyu di dalam mengikuti jalur medan magnet memiliki tujuan untuk dapat menjaga penyu supaya tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya dengan sumber makanan.

4. Migrasi Lobster Duri

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Terdapat banyak jenis lobster, salah satunya yakni lobster duri. Lobster ini termasuk jenis lobster air laut yang telah melakukan migrasi. Kenneth Lohmann meneliti kemampuan lobster duri untuk dapat mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri dalam bak air yang bisa diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk bisa tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa lobster duri bisa merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilepaskan dari lepas pantai Florida menuju arah lautan lepas yang lebih tenang dan hangat pada setiap akhir musim gugur.

5. Magnet dalam Tubuh Bakteri

DI dalam tubuh bakteri Magnetotactic bacteria (MTB) terdapat adanya organel (komponen) khusus yang dikenal dengan nama magnetosome. Magnetotactic bacteria termasuk kelompok bakteri yang bisa melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet. Terdapat beberapa jenis bakteri ini mempunyai flagela yang memiliki fungsi sebagai pendorong saat bergerak.

Jenis bakteri ini ditemukan secara pertama kali oleh Richard P. Blakemore di tahun 1975. Magnetosome tersusun dari senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite (Fe3S4) yang mempunyai sifat kemagnetan jauh lebih kuat ketimbang dengan magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia. Magnetosome dan senyawa yang terdapat di dalamnya masih terus diteliti dan diduga mempunyai potensi yang besar untuk dapat digunakan dalam bidang kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *