Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelenturan (Fleksibilitas) – Kelenturan atau fleksibilitas adalah komponen tubuh manusia yang sangatlah penting bagi setiap orang. Sebab dengan memiliki fleksibilitas tinggi maka manfaat yang didapatkan dari hal itu juga sangatlah besar bagi ativitas sehari-hari.
Dapat dilihat dari pergerakan kehidupan untuk orang yang sedang berumur dengan orang yang masih mudah yang mempunyai kelenturan yang tinggi atau fleksibilitas yang baik. Namun pernahkah melihat seseorang yang umurnya tidak lagi mudah, akan tetapi masih tetap lincah atau memiliki kelenturan yang baik.
Hal itu tentu saja, karena seseorang tersebut mengikuti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelenturan atau fleksibilitas yang banyak dari faktor itu yang dianggap sepeleh oleh setiap orang.
Padahal dengan menggunakan faktor tersebut, maka setiap orang dapat dengan mudah melatih dan mengansipasi faktor apa saja yang bisa mengurangi atau yang menambah fleksibilitas atau kelenturan.
Walaupun peran penting dari mengikuti faktor-faktor yang mempengaruhi kelenturan atau fleksibilitas, tetap saja tidak sedikit orang yang menyepelekan dan menganggap hal yang enteng. Mereka tidak mengetahui bahwa dengan fleksibilitas atau kelenturan yang baik maka bisa meningkatkan kebugaran seseorang.
Demikian ituk melihat dari definisi fleksibilitas atau kelenturan. Secara umum, yang dimaksud dengan pengertian fleksibilitas adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan melalui ruang gerak sendi secara maksimal dimana setiap gerak sendi mempunyai kemampuannya sendiri dalam persendian.
Pergerakan persendian sendiri bergantung dari struktur anatomi yang ada disekitarnya. Ada banyak pertanyaan yang bisa diajukan dalam menguji fleksibilitas atau kelenturan seperti seberapa jauh sendi itu dipakai secara normal, ada tidaknya cedera, dan ketegangan otot serta faktor yang bisa mempengaruhi fleksibilitas (kelenturan).
Sehingga apabila ada tubuh yang mempunyai fleksibilitas yang bisa bergerak dengan leluasa tanpa adanya cidera atau sakit pada area tertentu, maka dapat dikatakan bahwa fleksibilitas atau kelenturannya adalah baik.
Apabila tidak demikian, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut tidaklah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas untuk dijadikan pembelajaran dalam menutupi kelemahan pada nantinya.
Demikian ini, karena fleksibilitas bisa dilatih sejak saat usia anak sampai dewasa. Dan perlu diketahui mengapa perlu sejak usia dini, karena saat umur terus bertambah maka tingkat fleksibilitas atau kelenturan juga akan menurun. Akan tetapi, bukan tidak mungkin bisa dilatif. Ada banyak macam-macam pelatihan yang bisa digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas atau kelenturan.
Seperti dengan melakukan gerakan-gerakan stretching tertentu secara rutin yang dapat membuat ruang gerak sendi menjadi semakin luas yang menurut Canada’s Physical Activity Guide menyarankan setidaknya dilakukan 4 kali seminggu dengan durasi 5 sampai 10 menit. Patut untuk diketahui bersama kalau peregangan yang dilakukan tidak harus menimbulkan rasa sakit, fokusnya terletak pada otot.
Saat otot merasa sedikit tegang, maka peregangan tersebut sudah cukup. Maka dari itu, agar mampu dalam menjaga kelenturan atau bisa menghambatnya agar tidak menurun drastis, diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas atau kelenturan seperti yang dipaparkan dibawah ini:
Daftar Isi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelenturan (Fleksibilitas) Adalah?
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa fleksibilitas tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, jenis kelamin, jenis sendi, latihan fisik, kehamilan dan jaringan lemak tubuh. Adapun penjelasan dari enam faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas atau kelenturan adalah:
1. Umur
Telah dijelaskan diatas, bahwa dengan bertambahnya umur, maka tingkat fleksibilitas atau kelenturan juga berkurang karena elastisitas jaringan ikat pada otot akan mengalami pemendekan. Itulah mengapa, orang tua atau lansia sering mengalami cedera karena aktivitas berat yang melibatkan banyaknya gerakan sendi.
2. Jenis kelamin
Umumnya, wanita yang mempunyai tubuh dengan tingkat fleksibel yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Demikian ini terjadi karena dari adanya perbedaan variasi dan anatomi struktur sendi yang dimiliki.
3. Jenis sendi
Luas pergerakan sendi bersifat spesifik dan bermacam-macam yang bergantung dari jenis sendi dan individunya. Contohnya pada sendi tubuh bagian atas seperti bahu dang pinggul mempunyai fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan tubuh bagian bawah seperti kaki. Setiap orang juga mempunyai tingkat keleluasan gerak sendi yang berbeda-beda.
4. Latihan fisik
Seseorang yang rutin melakukan latih fisik, khususnya peregangan tubuh tentunya akan mempunyai fleksibilitas tubuh yang lebih baik khususnya bagi mereka penggiat olahraga yang mengutamakan kelenturan tubuh seperti yoga.
5. Kehamilan
Selama kehamilan, sendi panggul dan ligamentumn dalam keadaan relaksasi dan mempunyai ruang gerak sendi yang lebih besar. Demikian ini dapat terjadi tiada lain tiada bukan karena saat kehamilan tubuh akan memproduksi hormon relaxin. Setelah kehamilan produksi hormon ini akan menurun kembali dan ligamentum akan kembali tegang.
6. Jumlah lemak tubuh
Faktor lain yang dapat mempengaruhi fleksibilitas adalah jaringan lemak tubuh di sekitar sendi dan jaringan otot. Kelebihan jaringan lemak tubuh dapat meningkatkan tahanan pergerakan, dan ditambah penghambatan keleluasaan gerak dari sendi karena kontak antara permukaan tubuh sehingga menurunkan fleksibilitas.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Kelenturan Seseorang Ditentukan Oleh Faktor? Ini 6 Faktor Fleksibilitas. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.