[Jawaban] Jelaskan Soko Guru Demokrasi Universal



[Jawaban] Jelaskan Soko Guru Demokrasi Universal – Mungkin bagi kita semua, arti kata soko guru masih terdengar asing ditelinga. Untuk itu sebelum membahas mengenai soko guru deokrasi universal.

Alangkah lebih baiknya mengetahui Soko GuruApasih itu Soko Guru? Secara etimologi arti singkat dari soko guru adalah tiang penyangga utama. Sebab apabila diartikan perkata. Soko adalah tiang penyangga. Sedangkan guru adalah utama.

Dengan kata lain, ketika dihubungkan pada pembahasan ini yang menjadi pertanyaan yang banyak dicari oleh banyak orang, maka yang dimaksud pengertian soko guru universal adalah pilar-pilar pondasi untuk membangun sistem yang demokratis, serta menegakkan berdirinya demokrasi.

Pada pembahasan ini, diketahui terdapat fungsi dan peran besar dari Soko Guru Demokrasi. Sebab dengan Soko Guru Demokrasi merupakan salah satu indikator dalam memberikan penilaian tentang demokrasi di suatu wilayah itu berhasil ditegakkan.



Menarik ke belakang dalam hal ini sejarah pada masa orde baru, dapat disaksikan bersama dimana kebanyakan literatur menjelaska tentang runtuhnya demokrasi di Indonesia.



Ada banyak keterbatasan dan ketertindasan yang terjadi kala itu. Apalagi ketika berbicara mengenai kebebasan pers sangat dibatasi pemerintah.



Bahkan suara-suara atau aspirasi rakyat Indonesia untuk menyuarakan segala keluh kesahnya kepada Pemerintah itu dibatasi.

Pengertian Soko Guru Demokrasi Universal

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud dengan Soko Guru Demokrasi Universal adalah tiang-tiang pondasi untuk membangun dan mendirikan tatanan demokratis dan sebagai indikator penilaian.

Karena pada dasarnya pada pembahasan ini menjelaskan tentang demokrasi. Dapatkah kita menarik kesimpulan tentang apasih itu demokrasi?

Secara sederhana pengertian Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

Indikator-indikator bahwa pada saat itu, terdapat hak-hak warga negara yang tidak diberikan dengan adanya indikator atau bahan penilaian yang melalui pilar-pilar demokrasi yang bertujuan membangun serta mengukur demokrasi di negara kita.

Jika merujuk pada pendapat Moh. Hatta wakil presiden pertama dari Ir. Soekarno. Menurut Moh. Hatta bahwa terdapat lima pilar demokrasi yang harus dijalankan oleh suatu pemerintahan agar mendapat apresiasi dan simpati dari rakyat. Adapun kelima pilar itu ialah:

  • Partai politik.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
  • Media massa.
  • Lembaga yudikatif.
  • Lembaga legislatif.
[Jawaban] Jelaskan Soko Guru Demokrasi Universal (Foto: Artikelsiana.com)
[Jawaban] Jelaskan Soko Guru Demokrasi Universal (Foto: Artikelsiana.com)

Macam-Macam Soko Guru Demokrasi

Selain dari pendapat diatas, terdapat pula yang disampaikan oleh para ahli terkait macam-macam soko guru demokrasi. Seperti yang disampaikan Alamudi (1991). Menurutnya, macam-macam soko guru demokrasi ialah:

Kedaulatan rakyat

Hal ini merupakan tolok ukur demokratisnya suatu negara. Rakyat dapat memegang teguh hak-haknya, seperti hak untuk hidup, hak untuk bekerja, hak untuk berpendapat, dan lain-lain.

Kebijakan Berdasarkan Persetujuan Rakyat

Segala kebijakan pemerintah harus atas keinginan dan kehendak rakyat. Apalbila tidak, maka sudah berarti bahwa negara itu menjalankan sistem monarki absolut yang berbanding terbalik dengan paham demokrasi.

Kekuasaan Mayoritas

Sudah barang tentu dalam masyarakat terdapat mayoritas dan minoritas. Dalam demokrasi ketika musyawarah untuk mufakat, terdapat suara terbanyak dalam hal ini mayoritas yang menjadi keputusan dari segala kebijakan pemerintahan berjalan.

Hak-Hak Minoritas

Walaupun demikian, tetap saja pemerintah tetap mengakui kekuasaan, hak dan aspirasi dari minoritas. Sehingga pemerintah, harus menjaga hak minoritas untuk mencapai negara yang demokrasi.

Jaminan Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah yang utama, hak untuk hidup. Selain itu, hak asasi juga terdiri atas hak untuk kehidupan dan pekerjaan layak yang harus terus diawasi dan ditinjau oleh pemerintah.

Pemilihan Bebas dan Jujur

Syarat utama sebuah demokrasi adalah suara rakyat. Ketika dalam sistem pemilihan umum tidak ada kebebasan dan kejujuran (tindakan penyelewengan dari suatu pihak), maka terjadi kehancuran demokrasi.

Persamaan di Depan Hukum

Baik itu manusia yang memiliki fisik dengan bertubuh tinggi, pendek, kaya, miskin, tua, muda, semua rakyat adalah sama dalam masalah hukum tanpa nepotis, yang meringankan hukum pada golongannya dan memberatkan pada golongan lain. Pemerintah menjamin kesamaan posisi di hadapan hukum agar terciptanya keadilan.

Proses Hukum Yang Wajar

Setiap manusia mempunyai hak asasi yang tidak dapat dilanggar oleh siapapun. Hukum pada dasarnya diciptakan untuk ketertiban dan bukan untuk melakukan dendam pada pihak tertentu.

Maka hukum harus disesuaikan dan tidak dilebih-lebihkan (wajar) sebagai kepentingan membuat masyarakat jera.

Pembatasan Pemerintah Secara Konstitusional

Pemerintah dibatasi oleh konstitusi yang disebut sebagai Undang-Undang. Segala komando, sistem pemerintahan, dan lain-lain telah terkandung dalam UU sebagai kesepakatan bersama.

Tidak ada yang boleh melanggarnya, termasuk pemerintah. Demokrasi harus membatasi pemerintahan serta kebebasan rakyat.

Pluralisme Sosial, Ekonomi dan Politik

Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita harus bersama-sama menjunjung perbedaan yang ada pada setiap masyarakat. Kita tidak boleh menyamakan semua orang, atau mendiskriminasi.

Pelaksanaannya, pemerintah harus turun tangan memberikan penyuluhan. Demokrasi akan terjadi ketika terdapat kesatuan meskipun terdapat perbedaan di antara masyarakatnya.

Nilai Toleransi, Pragmatisme, Kerjasama dan Mufakat

Meskipun negara kita adalah negara hukum, tetap harus ada toleransi pada beberapa kasus yang terjadi dalam masyarakat. Yang paling utama adalah tidak lain tidak bukan adalah mufakat.

Ketika suatu kasus tidak dapat mencapai mufakat, maka kita tidak akan mendapatkan demokrasi. Tidak hanya itu, negara demokrasi harus memerhatikan asas gotong royong. Pemerintah harus berperan penuh dalam nilai toleransi, pragmantisme, kerjasama, dan mufakat.

Demikianlah informasi mengenai [Jawaban] Jelaskan Soko Guru Demokrasi Universal. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *