Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan – Ilmu pengetahuan yang lahir belakangan dibandingkan dengan IPA yang mempelajari perilaku masyarakat manusia yang berkaitan dengan struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimilikinya dan ditunjang bersama, Sosiologi termasuk seperti psikologi, sejarah, antropologi, politik, dan ekonomi
Secara etimologis sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius dan logos. Arti dari kata Socius adalah kawan sedangkan logos berarti kata atau berbicara. Jadi secara terminologi Sosiologi adalah memperbincangkan teman atau dalam arti luas berbicara soal masyarakat.
Melalui itu, batasan dari kajian dan pembahasan Sosiologi sangatlah sederhana yaitu masyarakat. Apabila demikian, fokus kajian Sosiologi tidak jauh dari kehidupan bersama dan saling mempengaruhi perilaku baik itu dari keluarga, tetangga, kelurahan, kabupaten, provinsi, negara dan seterusnya.
Seperti pertanyaan mengenai kenapa ada masyarakat yang mengalami perubahan yang cepat dan ada juga yang lambat? ataukah mengapa manusia mempunyai persamaan dan perpedaan yang sangat penting dalam hal-hal tertentu? Maka dari itu sosiologi hadir mempelajari secara sistematik kehidupan bersama manusia, dengan metode empiris.
Selain itu, sosiologi juga mencari sebab dari pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Itulah mengapa Sosiologi disebut ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama yang punya tingkatan melalui hasil observasi dan pemikiran ilmiah manusia,
Fungsinya untuk menembus sampai ke latar belakang dari fenomena-fenomena yang tampak. Contohnya adalah orang awam yang tidak terlatih dalam sosiologi kemudian melihat kecelakaan lalu-lintas, dan memahaminya sebagai akibat ngebut.
Padahal, harusnya mengamati berbagai kecelakaan lalu lintas di tempat yang berbeda, kemudian mendapati konsep dan menyusun teori atau hipotesis bahwa yang membuat terjadinya kecelakaan adalah sikap agresif itulah yang menyebabkan kecelakaan lalu-lintas. Setelah itu dilakukan uji lapangan untuk membuktikan apakah diterima atau ditolak.
Dari pembahasan diatas, dinyatakan bahwa sosiologi fokus kajiannya adalah masyarakat, maka objek kajian dari sosiologi adalah manusia. Sosiologi sangatlah kompleks dengan perilakunya sulit untuk dipahami dan dimengerti yang menjadi ciri khasnya yakni individual dan sosial.
Terkadang, manusia bertindak sendiri dan sebagai pusat atau aktor, namun disisi lain, manusia juga berpangkal pada pola, budaya, struktur yang memiliki arah dan makna dalam membentuk suatu keseragaman dan keteraturan. Jadi manusia bisa dikatakan sebagai persilangan antara individualitas dan sosialitas.
Jelaslah mengapa dalam sosiologi modern, individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Karena bagaimana bisa membahas tentang kebebasan individu kalau tanpa ikatan dan keterkaitan dengan orang lain. Atau secara sederhana kemerdekaan individu tidak bisa ada kalau keterikatan masyarakat.
Atau secara singkat bisa disederhanakan dengan bahasa bahwa “Tanpa individu tidak ada masyarakat, tanpa masyarakat tidak ada individu”. Diketahui kajian ilmiah sosioogi diarahkan pada struktur atau statistika dan proses sosial.
Dulunya, sosiologi tidak bisa selalu berhasil memadukan antara struktur dan proses sosial, sehingga terlihat sosiologi terbagi. Maksudnya ada yang lebih condong ke struktur, dan ada juga yang lebih kepada proses.
Hal ini akibat pengaruh situasi di mana sosiologi berkembang. Contohnya pada tahun 1789, menyusul revolusi Perancis, masyarakat dilanda krisis moral, sebab kaidah lama tidak berlaku lagi, sedangkan kaidah baru belum ada.
Itulah mengapa teori “Fungsional Struktural” Talcon Parson di Amerika Serikat pada tahun 1970 menjadi aliran paling dominan karena dari sistem dan susunan negara yang mereka. Sebaliknya, apabila terdapat sebagian besar orang tidak puas terhadap keadaan.
Melalui penjelasan diatas, terlihat kajian dari sosiologi sangat kompleks. Namun, yang menjadi batasan dalam sosiologi hanya pada tataran manusia, masyarakat dan pola perilakunya. Akan tetapi, ada cara dalam mengetahui Sosiologi dalam tataran ilmu pengetahuan. Itu bisa dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri sosiologi itu sendiri. Maka dari itulah sehingga penulis membahas mengenai ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Adalah?
Berdasarkan dari informasi yang dapat dihimpun oleh penulis, terdapat 4 ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yaitu bersifat empiris, bersifat teoritis, kumulatif, non etis. Adapun penjelasan dari keempat ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah:
- Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif
- Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.
- Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
- Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis.
Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Jelaskan Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan? Ini Ciri-Cirinya. Semoga informasi mengenai ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.