Integrasi Nasional – Ada banyak program dan kebijakan untuk mendukung pembangunan Ketahanan Nasional yang kokoh. Pembangunan ini didasarkan melalui kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya.
Dalam sejarah, agama memiliki kedudukan dan peran penting untuk mewujudkan hal itu dalam individu, keluarga dan masyarakat untuk berbangsa dan bernegara. Namun, tidak sedikit adanya gerakan yang keluar dari nilai-nilai agama atau menyimpang.
Hal ini juga memberikan dampak yang buruk dan sangat merugikan bagi bangsa dan negara bahkan mampu menyembabkan isu perpecahan semakin meninggi.
Disisi lain juga terdapat konflik suku. Apalagi Indonesia dengan banyak ragam bahasa dan sukunya, seringkali terjadi pertumpahan darah dalam konflik yang terjadi.
Selain itu, dengan mayoritas penduduk dengan tingkat ekonomi kebawah, membuat salah satu yang menghambat adanya persatuan dan kesatuan bangsa adalah masalah sosial ekonomi.
Berbagaimana masalah diatas, peranan agama sangat penting, walaupun juga terkadang ada yang menyimpang. Namun dengan menguatkan hal itu, maka umat beragama dapat menjaga kerukunan bangsa dan negara dengan berupa semaksimal mungkin untuk mengamalkan ajarannya.
Selain itu, agar perpecahan suku tidak terjadi lagi, maka dengan membangun kehidupan sosial yang tidak mengelompok, maka potensi untuk terciptanya kerukunan antargolongan masyarakat, termasuk antaragama. Maka dari itu, butuh diciptakan tempat interaksi yang bisa menjebatangi perbedaan-perbedaan sosial yang dapat dilakukan untuk menciptakan solidaritas sosial.
Ada banyak kegiatan sosial yang bisa diterapkan dari berbagai daerah dan kalangan, sehingga ini bisa meredam isu dan konflik yang sifatnya antar kelompok.
Berbagai kegiatan kerja sama untuk kepentingan bersama ini bisa berfungsi sebagai jembatan keterpisahan dari banyaknya perbedaan-perbedaan yang terjadi di Indonesia.
Dengan semata-mata berkegiatan dilandasi dilandasi oleh semangat kemanusiaan merupakan potensi untuk tercipta kerukunan, maka permasalahan yang terjadi di Indonesia dapat dikurangi dan dapat diredam sehingga terciptanya tujuan pembangunan nasional yang diharapkan dengan Integrasi Nasional yang kokoh, akan terwujud dengan sendirinya. Apa sih yang dimaksud dengan Integrasi Nasional itu?
Daftar Isi
Pengertian Integrasi Nasional: Apa itu?
Secara umum, Pengertian Integrasi Nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
Berdasarkan seluruh pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam Integrasi Nasional terdapat 2 aspek yang terus menjadi momok menakutkan bagi bangsa Indonesia untuk terus diwaspadai dan dapat digunakan dalam merekatkan kembali yang telah renggang.
Kedua aspek itu adalah terdapat hal hal pendorong atau pendukung yang dapat merekatkan kembali yang telah renggang. Sedangkan untuk satu aspek lainnya adalah terdapat hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam terwujudnya integrasi nasional.
Faktor pendorong dan pembahambat integrasi nasional ini bisa dikatakan adalah kemampuan dan gejala sosial yang memang pada realitasnya terjadi di Indonesia. Namun hal itu pulalah yang bisa menjadi terwujudnya integrasi nasional.
Bahkan hal-hal yang dikatakan sebagai faktor pendorong terjadi bisa menjadi faktor yang menghambat sebab sejauhmana hal itu menguntungkan banyak orang.
Begitupula sebaliknya, apabila faktor penghambat ini ternyata hanya menguntungkan beberapa orang dan hanya dirasakan beberapa orang, maka integrasi nasional dapat terwujud, namun jika faktor penghambat ini menguntungkan dan dirasakan banyak orang maka tentunya integrasi nasional tidak dapat terwujud.

Berdasarkan dari logika diatas ini, perlu diketahui bahwa faktor-faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional itu apa saja. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong integrasi nasional dapat dilihat dibawah ini:
Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Dengan penerapan nilai sejarah disebutkan dapat meningkatkan sikap integrasi nasional. Hal itu senaga dengan yang disampaikan oleh Aman (2014:25) bahwa pelajaran sejarah dapat berperan dalam mewujudkan kesadaran sejarah, nasionalisme, patriotisme, wawasan humaniora, disamping kecakapan akademik.
Sebagai faktor pendorong dan pendukung dalam integrasi nasional, selain itu untuk lebih terwujudnya integrasi nasional adalah:
1. Adanya Rasa Senasib dan Perjuangan
Akibatkan oleh faktor-faktor sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh seluruh latar belakang bangsa, olehnya itu dengan rasa senasip masa lalu ini bisa menjadi salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional dengan terus dibawa sampai sekarang dan dimasa akan datang.
2. Adanya Ideologi Nasional
Pancasila adalah ideologi nasional yang tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Olehnya itu, melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka integrasi nasional akan lebih mudah untuk diwujudkan.
3. Adanya Sikap Tekad dan Keinginan Untuk Kembali Bersatu
Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah alasan faktor penyebab konflik sosial. Justru perbedaanlah, masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh.
4. Adanya Ancaman Dari Luar
Ancaman dari luar apalagi di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah melainkan lebih dari pada itu, dengan mengantisipasi hal itu terjadi dan menanamkan sikap waspada setiap warga Indonesia, maka integrasi nasional dapat.
5. Bahasa Indonesia
Dengan semangat para pemuda itu, maka disepakati Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya.
Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, sehingga dengan penanaman bahasa dan sejarah bahasa Indonesia lebih baik dan lebih dalam maka Integrasi Nasional dapat terwujud.
6. Semangat Persatuan dan Kesatuan di Dalam Bangsa
Kesadaran yang perlu diperdalam dalam setiap lubuk hati paling dalam masyarakat, untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, dan sikap saling tolong-menolong sehingga keharmonisan untuk hidup secara berdampingan dapat terwujud.
7. Adanya Jiwa dan Rasa Semangat Dalam Bergotong Royong
Dengan penanaman sikap gotong royong atau berkerja bersama-sama, untuk hasil bersama sehingga dapat menikmati hasil pekerjaan secara adil. Hal itu tidak akan membuat terjadinya kecemburuan sosial yang dapat menguntungkan hadirnya integrasi nasional.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
1. Kurangnya Toleransi Sesama Golongan
Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyarakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.
2. Kurangnya Penghargaan Terhadap Kemajemukan
Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Akan tetapi, pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini.
Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan setempat.
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.
3. Adanya sikap Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan dan Ketidakmerataan Pembangunan
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar daerah.
Untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.
4. Kurangnya Kesadaran di Dalam Diri Rakyat Indonesia
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang menghambat terwujudnya integrasi nasional.
Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya.
Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun.
Demikianlah informasi mengenai Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Faktor Penghambat Integrasi Nasional. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.