Daur Hidup Cacing Pita (Cestoda) Adalah? Begini Penjelasannya



Daur Hidup Cacing Pita (Cestoda) – Cacing Pita atau Cestoda merupakan kelas dari filum Platyhelminthes. Apasih itu Platyhelminthes? Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia yang mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea.

Diketahui bahwa anggota filum Platyhelminthes tidak punyai rongga tubuh dan terdiri 3 lapisan tubuh yang dikenal dengan sebutan triploblastik. Untuk filum ini, oksiden berdifusi langsung lewat kulit, sama dengan CO2 yang berdifusi juga dari tubuh ke lingkungannya.

Itulah filum Platyhelminthes. Tahukah anda apa yang dimaksud dengan cacing pipih?. Cacing pipih adalah hewan primitif yang bisa dibedakan bagian kepalanya. Selain itu, cacing pipih punya tubuh simetri bilateral.

Hewan ini punya sensor yang untuk bagian ujung anterior bisa merespons perubahan lingkungan dengan cepat. Dengan sensor cahaya dan kimiawi, hewan bisa bergerak ke sumber makanan ada.

Sedangkan untuk bagian sel-sel saraf Platyhelminthes yang terkonsentrasi pada bagian sensor yang ada di tepi tubuhnya. Sel-sel saraf menerima informasi dari organ sensornya dan mengirim informasi itu ke bagian tubuh yang lainya. Sistem saraf Platyhelminthes membentuk sistem saraf yang diketahui bertipe tangga tali dan punya ganglion otak yang ada di anterior.

Itulah sedikit penjelasan mengenai filum Platyhelminthes yang filum ini didalamnya terdapat 3 jenis cacing sejalan dengan topik kali ini yakni membahas cacing pita atau Cestoda. Apasih itu Cacing Pita (Cestoda)?

Pengertian Cacing Pita Adalah?

Cacing pita atau bahasa ilmiahnya adalah Cestoda adalah cacing dengan bentuk pipih yang hidup secara parasit. Dalam kepala cacingp ita ada kait yang mengait pada usus organisme inang.

Tidak sama dengan cacing lainnya, ciri khas dari cacing pita punya tubuh yang terbagi menjadi beberapa bagian yang dikenal dengan proglatid. Diketahui cacing pita terus membuat proglatid-proglatid baru yang ada dibelakang kepalanya.

Proglatid adalah calon individu baru yang sama dengan individu yang utuh. Cacing pita bisa bermacam-macam dalam hal panjang dan banyaknya proglatid. Beberapa cacing pita punya ribuan proglatid.

Siklus Atau Daur Hidup Cacing Pita

Pada dasarnya sikslus mirip dengan apa yang menjadi siklus daur hidup cacing pipih. Keduanya melibatkan satu, dua, atau bahkan tiga organisme inang.

Beberapa cacing pita pada manusia bisa ditularkan lewat daging babi atau bisa juga daging sapi yang terinfeksi atau biasanya terjadi karena tidak dimasak dengan baik.

Daging-daging itu terdapat larva cacing pita. Jenis-jenis cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Untuk Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan untuk larva taenia saginata hidup di tubuh sapi.

Gambar daur hidup cacing pita pada sapi
Gambar daur hidup cacing pita pada sapi

Urutan Siklus Hidup Cacing Pita 

Berdasarkan dari informasi yang dihimpun penulis, pada dasarnya untuk daur hidup atau siklus hidup cacing pita sebenarnya terbagi atas 4 bagian yang secara berurutan adalah telur, onkosfer, sistiserkus, cacing pita dewasa. Adapun penjelasan urutan dari keempat fase daur hidup cacing pita adalah:

  1. Secara singkat Daur Hidup cacing pita adalah dimulai dari telur dalam feses dilepaskan ke lingkungan
  2. Telur masuk ke tubuh sapi dan babi
  3. Telur menetas menjadi onkosfer dan menembus dinding usus dan beredar ke otot
  4. Onkesfer berkembang menjadi sistiserkus
  5. Manusia terinfeksi karena mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang yang terdapat sistiserkus
  6. Sistisirkus tumbuh menjadi cacing dewasa di usus manusia.

Demikianlah inforamsi mengenai Daur Hidup Cacing Pita (Cestoda) Adalah? Begini Penjelasannya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *