Ciri-Ciri Pidato Yang Baik Beserta Jenis-Jenis Pidato



Ditengah-tengah kesempurnaan yang Tuhan berikan kepada manusia, kemampuan yang paling sering digunakan adalah kemampuan berbicara. Melalui kemampuan berbicara ini karunia yang menjadi pembeda dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya.

Sebelum manusia mengetahui dan mengenal macam-macam huruf dan tulis, manusia terlebih dahulu berbicara sebagai alat komunikasi. Bahkan berbicara lebih dahulu dilakukan sebelum tulisan diketahui.

Ada keunggulan tersendiri dan kekuatan yang lebih dibandingkan dengan tulisan, berbicara mampu membuat seseorang menjadi akrap dan mampu untuk membuat seseorang mudah dipahami.

Seiring berjalannya waktu, berbicara menjadi alat komunikasi yang ampuh dalam mempengaruhi seseorang dan menggerakkan kekuatan seseorang yang tersembunyi dalam dirinya.



Tak jarang, ada banyak tokoh yang bermunculan hanya dengan berbicara hingga membuat gerakan besar dan perubahan besar bagi dunia ini. Hal itulah mengapa tokoh Jerman yakni Hitler mengungkapkan “setiap gerakan besar di dunia ini dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan bukan oleh ahli- ahli tulisan.”



Berbicara mengenai pidato, dalam sejarah Indonesia yang cukup panjang ini mempunyai banyak gerakan-gerakan dan perubahan besar yang terjadi dengan hanya mengandalkan kemampuan berpidato.



Sebut saja mengenai sosok hebat dari pidato Bung Tomo, yang dapat membakar semangat warga surabaya. Dengan mempengaruhi banyak masyarakat surabaya untuk tidak kenal takut, Bung Tomo dengan pidatonya menantang tentara Inggris dengan ultimatum walaupun digempur dengan serangan darat, laut dan udara dan melawan dengan senjata ala kadarnya.

Hingga tepat pada 10 November 1945, Bung Tomo mampu berhasil yang berawal dari pidatonya mampu membakar semangat hingga selipan pidatonya terdapat kalimat Takbir, Allahu Akbar, “banteng-bantaeng Indonesia maju dengan gagah berani ke medan tempur.

Selain bung tomo, masih ada lagi pahlawan revolusiner bangsa yang dengan pidatonya mampu mempersatukan setiap suku bangsa yang tersebar di berbagai pulu dari sabang sampai merauke yakni Ir. Soekarno dan juga merupakan presiden pertama Indonesia.

Melalui pidatonya, ia mampu membangkitkan semangat kebangsaan dan persatuan yang pada saat itu sulit untuk ditegakkan melihat penjajahan yang telah bertahan lama dilakukan bangsa asing membuat perlawan susah untuk dilakukan.

Namun dengan pidato Ir Soekarno tepat pada 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil merebut kemerdekaan tanpa harus dimerdekakan atau meminjam kemerdekaan.

Dengan kemampuan berpidato yang dilalui dengan kemampuan berbicara adalah bukti penting bagi setiap orang untuk berbicara di depan banyak orang.

Oleh sebab itu, dengan menggunakan kemampuan dalam berbicara perlu diolah dan dipelajari sehingga pesan yang disampaikan dalam pidato dapat diterima dengan jelas oleh para pendengar.

Sebab definisi pidato sendiri adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Biasanya pidato menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar dan lain sebagainya.

Berpidato kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan memakai penalaran yang tepat dan memperhatikan nonkebahasaan seperti gerak tangan dan lain-lain, ekspresi wajah, kontak pandang yang dapat mendukung efisiensi dan efektifitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak melalui suatu acara tertentu.

Olehnya itu, agar pidato dapat baik dan benar maka diperlukan persiapan yang matang seperti menyiapkan:

1. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato

Topik sangat penting dalam berpidato, sebab mengemukakan mengenai persoalan, sedangkan tujuan yang dimaksud dalam hal ini adalah berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari banyak pendengar sehingga berkenaan dengan persoalan yang disampaikan.

2. Menganalisis Pendengar dan Situasi

Mengamati lingkungan sekitar dapat membantu bagi seseorang dalam berpidato dan proses dalam berjalan pidato sehingga mampu untuk mendapatkan jalan keluar dengan menyesuaikan diri dalam menyampaikan uraian.

Apabila demikian dapat dilakukan, maka akan dapat dengan mudah dalam menentukan sikap untuk menghadapi para pendengar.

Salah satu caranya adalah dengan mengaitkan pokok pembicaraan pidato dengan persoalan hidup pendengar sehingga diperlukan pengamatan dalam dimana dan seperti apa lokasi berpidato ditempati.

3. Memilih Topik dan Menyempitkan Topik

Dengan pemilihan topik yang tepat dengan pendekatan akan sifat pertempuran, data dan situasi pendengar yang hadir pada pertemuan itu, maka pemilihan topik dapat disempitkan atau dibatasi sejalan dengan waktu yang disediakan.

4. Mengumpulkan Materi Pidato

Materi pidato perlu untuk berhubungan dengan apa yang menjadi persoalan atau topik yang dibahas. Dengan banyak dan lengkapnya bahan mentah yang didapatkan maka membantu dalam memperlancar pembicara untuk menyusun naskah.

5. Menyusun dan Mengembangkan Kerangka Pidato

Keraka pidato dibuat dengan terperinci serta tersusun dengan baik dengan membagi beberapa bagian atau sub-subtopik. Sehingga bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya.

6. Menguraikan Secara Mendetail

Walaupun pidato sempit, namun tetap mengedepankan pada detailnya apa yang disampaikan. Olehnya itu, penyusun naskah memerlukan penggunaan kata yang benar, tepat dan baik sehingga dalam penyampaian saat berpidato menjadi efektif.

7. Melati Dengan Suara Nyaring

Dengan melakukan pelatihan maka seorang pembicara bisa membiasakan diri dan menentukan cara dan gaya yang tepat.

Ciri-Ciri Pidato Yang Baik Beserta Jenis-Jenis Pidato (Foto: Artikelsiana.com)
Ciri-Ciri Pidato Yang Baik Beserta Jenis-Jenis Pidato (Foto: Artikelsiana.com)

 

Ciri-Ciri Pidato

Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pidato yang baik dan benar agar dapat mempengaruhi para hadirin adalah:

  1. Pidato yang Hidup.
  2. Pidato yang jelas.
  3. Pidato yang mengandung kebenaran.
  4. Pidato yang tidak terlalu panjang dan terlalu pendek.
  5. Pidato yang mempunyai pengulangan.
  6. Pidato yang mempunyai klimaks.
  7. Pidato yang dibatasi.
  8. Pidato yang mengandung humor.
  9. Pidato yang memiliki pengulangan sebagai titik tekan.

Jenis-Jenis Pidato

Diketahui bahwa tujuan dan fungsi pidato adalah untuk menyampaikan ide dan gagasan kepada orang yang mempunyai banyak jenis.

Menurut Devito (2015) dan Pen dalam Learningexpress (2010) yang menjelaskan bahwa terdapat 4 jenis-jenis pidato. Adapun penjelasan dari 4 macam-macam pidato tersebut dapat dilihat dibawah ini:

1. Pidato Informatif

Yang dimaksud dengan Pidato informatif ialah pidato berisi informasi terbaru kepada pendengar sehingga pendengar merasakan manfaat setelah mendengarkan pidato.

Ini bisa dengan topik pada peristiwa yang baru saja terjadi namun tidak banyak diperhatikan oleh masyarakat atau pendengar.

Sehingga orator perlu kejelian untuk menangkap informasi yang terdapat disekitar. Contoh adalah perkuliahan di kampus dimana seorang dosen menyampaikan materi di hadapan mahasiswanya atau seorang guru di depan kelasnya.

2. Pidato Deskriptif

Yang dimaksud dengan jenis pidato ini adalah pidato yang menjelaskan tentang orang, suatu peristiwa/kejadian, suatu proses dll dengan berlandaskan data dan fakta yang lengkap dan akurat sehingga informasi dapat diterima sebagai sebuah kebenaran.

3. Pidato Demonstrative

Yang dimaksud dengan Pidato demonstrative adalah kelanjutan dari pidato informatif yang biasa bermain pada “What, Where, Who dan When serta Why” maka pidato demontratif bermain pada ranah “how”.

Maka dari itu, jenis pidato ini berfokus menyampaikan cara untuk melakukan sesuatu yang didukung media dan sumber.

Contoh saat seorang guru menjelaskan tentang gerak semu matahari sehingga guru itu perlu memakai media globe dan senter sebagai sumber cahaya.

4. Pidato Persuasif

Pidato persuasif masih berkaitan dengan pidato informatif. Hanya saja pidato persuasif lebih mengedepankan ide dan gagasan pembicara tentang suatu informasi dan mengarahkan atau membujuk hadirin untuk menerima ide tersebut.

Pidato persuasive termasuk pidato yang sulit karena tujuannya adalah untuk menyakinkan orang lain. Pidato persuasif juga mempengaruhi aspek-aspek psikologis pada diri seseorang seperti sikap, nilai-nilai dan kepercayaan.

Demikianlah informasi mengenai Ciri-Ciri Pidato Yang Benar Beserta Jenis-Jenis Pidato. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *