Arti Astaghfirullah: Bacaan Istighfar dan Sayyidul Istighfar



Arti astaghfirullah menurut al-Quran dan hadits – Astaghfirullah merupakan suatu perbuatan meminta maaf atau memohon ampunan dari Allah Swt terhadap apa yang sudah dilakukan oleh orang muslim. Hal tersebut termasuk suatu perbuatan yang dianjurkan dan sangatlah penting dalam ajaran Islam. Dengan mengucapkan istighfar atau astaghfirullah yang secara harfiah harus dilakukan dengan cara mengulang-ulangi setiap perkataan astaghfirullah yang berarti memohon ampunan kepada Allah Swt.

Seorang msulim yang mengucapkan ucapan astaghfirullah dengan beberapa kali maka bukan saja ketika dia meminta apapun kepada Allah Swt, akan tetapi dapat menjadi suatu doa, bahkan juga saat dia sedang bercakap-cakap dengan orang lain. Kalau seorang muslim itu hendak mencegah diri dari perbuatan yang salah atau saat dia ingin membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah pada suatu kondisi atau peristiwa dia menggunakan pernyataan tersebut. Sehabis sholat, seorang muslim disarankan untuk dapat mengucapkan ucapan astaghfirullah sejumlah tiga kali karena ternyata astaghfirullah mempunyai makna yang sangatlah baik untuk bisa mendapatkan ampunan dari Allah Swt.

Kata Istighfar atau Astaghfirullah dalam filosofi Islam itu mempunyai arti tersendiri yakni seseorang yang senantiasa mengharapkan atau memohon ampunan atas segala kesalahan dan semakin terus untuk berusaha dalam menaati segala perintah Tuhan dan tidak melanggarnya.

Dalam Islam, kata istighfar atau astaghfirullah tidak terletak pada pengucapannya, akan tetapi dilihat dari seberapa dalam seseorang tersebut mengucapkan astaghfirullah dan bisa memaknai sertai menghayati apa saja arti yang dia ucapkan. Pada konteks yang lebih jauh lagi, agar dia dapat terus semakin mengingat Tuhan saat dia mulai tergoda dalam melakukan perbuatan perbuatan dosa dan kalau sudah melakukan perbuatan dosa maka mengucapkan astaghfirullah adalah solusi yang tepat untuk seseorang tersebut dan bertekad atau berkeinginan supaya tidak mengulangi kembali perbuatan dosa tersebut. Baca juga: arti syafakillaharti subhanallaharti barakallah fii umrikarti tabarakallah.



Arti Astaghfirullah: Bacaan Istighfar dan Sayyidul Istighfar



Arti Astaghfirullah

Arti Astaghfirullah

Istighfar atau astaghfirullah memiliki arti yaitu aku memohon ampunan kepada Allah yang merupakan bacaan kalimat istighfar dimana mempunyai manfaat yang sangat begitu besar pada kehidupan kita. Sebagai manusia biasa yang sangat sering melakukan kesalahan yang baik disengaja maupun tidak disengaja maka sudah sepantasnya kita mesti sering mengucapkan atau memanjatkan ampunan kepada Allah Swt. Dengan demikian bahwa, semoga nantinya di akhirat kita dapat dimasukkan dalam surga karena tergolong sebagai orang yang ringan akan timbangan dosanya dan semakin lebih banyak pahala amal baiknya. Dengan pikiran dan hati yang tidak terbebani oleh adanya dosa-dosa yang juga bisa membuat kehidupan dunia kita ini terasa lebih ringan sehingga akan terasa lebih mudah dalam mencapai segala kebahagiaan tersebut.



Pada kalimat istighfar atau astagfirullah al adzim ini memang hendanya selalu dibaca dalam hati yang lapang, dan diyakin oleh hati serta diwujudkan lewat perbuatan sehari-hari. Yang kita maksud dengan perbuatan yaitu kita mesti tetap berperilaku baik agar dapat terhindari dari tindakan-tindakan yang dapat membuat diri ini berdosa. Kalaupun kita tidak sengaja melakukan kesalahan dosa maka bersegeralah untuk mengucapkan bacaan istighfar atau astagfirullah al adzim agar diri ini bisa kembali lagi menjadi bersih dari segala dosa.

Bacaan Istighfar

Dalam agama Islam, adapun salah satu cara yang selalu dipakai oleh seseorang ketika melakukan perbuatan salah yaitu dengan mengucapkan kata istighfar dengan harapan ingin memperoleh ampunan dari Allah Swt atas kesalahan dosa yang telah dilakukannya.

Kata Istighfar memiliki asal kata dari Bahasa Arab yang berarti mengampuni, mendoakan, menutupis dan memperbaiki. Berdasarkan pendapat dari Imam Ar-Raghib Al-Asfahani yang dalam kitabnya yakni Mufradat li Alfadh Al-Quran bahwa kata Istighfar merupakan ucapan meminta ampun kepada Allah Swt yang kita ucapkan dan kita wujudkan dengan perbuatan.

Oleh sebab itulah, kata istighfar itu tidak hanya sekedar memohon ampun kepada Allah Swt yang dengan menggunakan lisan berupa suatu pengakuan kesalahan. Akan tetapi lebih daripada itu, istighfar harus disesuaikan dengan melakukan tindakan untuk tidak melakukan suatu kesalahan yang sama dan berharap agar kesalahan yang telah dilakukannya itu dapat segera diampuni oleh Allah Swt dan berjanji agar tidak mengulangi segala kesalahan tersebut.

Makna Istighfar

1. Meminta Ampunan dari Dosa yang Telah Dilakukan

Sebagaimana apa yang sudah menjadi firman Allah Swt:

يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِي

(Hai) Yusuf: “Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah.” (Q.S. Yusuf: 29).

Ayat yang terdapat di atas menunjukkan mengenai kisah tentang nabi yusuf dan Zulaikha. Ketika terungkapnya apa yang telah menjadi kebohongan istri dari seorang raja Mesir yaitu Zulaikha dimana berusaha menggoda nabi Yusuf maka Sang Raja pun memerintahkan kepada istrinya untuk segera memohon ampun kepada Allah Swt atas dosa yang telah dia perbuat.

2. Memohon Ampun Atas Segala Kesyirikan

Sebagaimana apa yang menjadi firman Allah Swt:
وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ

“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (Q.S. Hud: 90)

Makna yang sama disebutkan juga dalam firman-Nya yang lain :

فَقُلْتُاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” (Q.S. Nuh: 10)

Surat Hud pada ayat 90 mengisahkan bahwa Nabi Syuaib yang memerintah kaumnya untuk bisa segera meminta ampun kepada Allah Swt atas segala perbuatan dosa mereka yang sudah berada pada kesyirikan.

Sedangkan untuk surat Nuh ayat 10 mengisahkan tentang Nabi Nuh yang menyeru kepada para kaumnya agar bisa segera memohon ampun kepada Allah Swt karena tidak mau mengikuti segala ajakannya untuk dapat beriman kepada Allah Swt.

3. Menunaikan Sholat

Sebagaimana apa yang telah menjadi firman Allah Swt:

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَار

“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Q.S. Ali Imran: 17)

Makna yang sama juga terdapat dalam Firman-Nya yang lain :

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 18)

Pada Surat Ali Imran ayat ke-17 menceritakan tentang permohonan ampun ketika menjalankan ibadah sholat pada sepertiga malam. Sedangkan untuk surat Adz-Dzariyat ayat ke 18 menjelaskan tentang memohon ampun ketika melakukan sholat shubuh.

Macam-Macam Istighfar

macam macam astaghfirullah

Adapun untuk macam macam istighfar, arti dan makna yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yakni membaca kata istighfar secara berulang-ulang. Bisa kita lakukan 1 kali, 3 kali, bahkan ada yang sampai mengulanginya hingga 100 kali. Anda tentu saja sudah sangat seringkali mendengarkan kalimat istighfar. Setelah kita melaksanakan sholat wajib, maka biasanya kita juga mengucapkan istighfar. Dalam sehari semalam kita melaksanakan kegiatan sholat wajib sebanyak 5 kali di waktu shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya’. Inti bacaan istighfar adalah suatu permintaan ampunan atas perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh kita sebagai manusia. Sungguh termasuk bacaan yang teramat mulia. Pada ajaran Islam, memohon ampun itu sangatlah penting sehingga tidak dapat kita tinggalkan. Perjalanan hidup manusia tidak lepas dari salah dan dosa. Meskipun dia juga melakukan suatu amal sholeh, akan tetapi pada sebuah kesempatan yang lainnya kita tak luput dari segala kesalahan. Istighfar menjadi suatu alat untuk membersihkan kotoran pada jiwa kita.

Terdapat beberapa macam macam istighfar pendek dan penjang, sebagai berikut:

1. “ASTAGHFIRULLAH.”
Artinya :
” Aku memohon ampun kepada Allah.”

2. “ASTAGHFIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIHI”
Artinya :
“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”.

3. “ASTAGHFIRULLAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIHI”
Artinya :
” Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadaNya.”

4. “RABBIGHFIRLII WATUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWAABUR RAHIIM”
Artinya :
“Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Sayyidul Istighfar

ALLAAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA”
Artinya :
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di atas ikatan janji-Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”

Adapun perintah tentang meminta ampun kepada Allah Swt itu telah dicantumkan dalam Al-Quran surat An Nisa pada ayat ke 110 yang berarti ” dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dengan astaghfirullah, menurut ajaran Agama Islam yang mulia ini memiliki makna bahwa seorang hamba yang memohon ampunan secara terus menerus terhadap segala bentuk tindakan salah dan dosa yang telah dia perbuat. Tidak hanya yang keluar dari ucapan di mulut, akan tetapi dengan harapannya dia juga bisa mengingat kebesaran Allah Swt. Tatkala dirinya sudah mulai tergoda dalam melakukan perbuatan dosa. JIka sudah berlanjut melakukan tindakan dosa maka bersegera mungkin untuk menyadari segala perbuatannya dan memohon ampun kepada Allah Swt.

Tulisan Arab astaghfirullahaladzim

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Keutamaan Astaghfirullah

Ibnu Abbas sudah meriwayatkan dalam haditsnya yang diucapkan oleh Nabi Muhammad Saw yang bersabda “Orang yang banyak membaca istighfar maka Allah akan jauhkan dirinya dari segala kesusahan, akan diberikan jalan keluar dari segala bentuk kesempitan dan akan diberikan rejeki dari jalan yang tidak dia sangka-sangka” (HR. Abu Daud).

AStaghfirullah yang dimaksud pada hadits berarti permintaan ampunan kepada Allah kepada orang-orang yang telah melakukan dosa maupun yang tidak berdosa. Untuk orang yang telah berdosa maka bisa menjadi penghapus dari segala dosa-dosanya. Sedangkan untuk orang yang tidak berdosa maka ucapan astaghfirullah ini berfungsi sebagai penambah pahala dan bisa meningkatkan derajat seseorang pada sisi Allah Swt.

Orang yang telah mengucapkan astaghfirullah ini akan diberikan suatu ampunan dari Allah Swt jika dia bersungguh-sungguh dalam mengucapkannya. Semisal, dia berdosa kepada Allah Swt, ketika membaca astaghfirullah yang diucapkan secara sungguh-sunguh dalam hati dan benar mengharapkan adanya ampunan Allah Swt maka niscaya orang tersebut akan segera diberikan ampunan dari Allah Swt.

Begitupun juga dengan orang yang berdosa kepada sesama manusia, maka Allah tidak akan menerima ucapan astaghfirullah dar seorang tersebut atau permohonan ampunannya kecuali orang itu telah meminta maaf kepada orang yang sudah dizaliminya. Dengan demikian bahwa bacaan istighfar yang dimaksud dari hadits tersebut yakni ampunan dari Allah yang menghapus segala dosa orang yang mengucapkan istighfar atau bahkan untuk menambah pahala dan meningkatkan posisinya dari sisi Allah, jika ternyata bacaan istighfarnya lebih banyak ketimbang dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Astaghfirullah yang seperti ini memiliki hubungan yang sangat kuat dengan makna ketakwaan yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat ke 183 dimana dijadikan tujuan puasa Ramadhan yakni Takwa yang memiliki arti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga orang tersebut menjadi tak berdosa. Yakni sama dengan orang yang membacakan istighfar.

ORang-orang yang seperti inilah yang memang pantas Allah jauhkan dari segala macam bentuk kesusahan, yang pantas Allah berikan yakni jalan keluar dari segala bentuk kesempitan dan yang pantas Allah berikan berupa dalam bentuk Rejeki dari jalan yang dirinya tidak menyangkanya seperti yang sudah Allah janjikan melalui hadits Nabi Muhammad Saw atau sebagaimana yang telah Allah janjikan sendiri dari surah Al-Talaq pada ayat ke 2 sampai 3 yang berarti “Dan, orang yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberinya jalan keluar dari segala kesempitan dan memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka.”

Janji Allah ini telah terbukti secara langsung melalui peristiwa yang sudah pernah terjadi pada masa Rasulullah Muhammad Saw dan menjadi penyebab turunnya ayat 2 sampai 3 surat Al-Talaq dimana disebutkan bahwa salah seorang dari sahabat Rasulullah Muhammad Saw yang bernama Auf bin Malik Al-Asyja’i mempunyai anak yang ditawan oleh para kumpulan orang-orang musyrik, selanjutnya dia mendatangi Nabi Muhammad Saw dan menjelakan segala peristiwa tersebut dan betapa pentingnya peran anaknya pada kehidupan keluarganya. Selanjutnya, Rasulullah Muhammad Saw memerintahkan kepada dirinya untuk bisa bersabar dan bersabda bahwa “Sesungguhnya Allah akan memberikan jalan keluar”

Tidak lama setelah itu, anaknya bisa melarikan diri dari kepungan musuh dan menggiring binatang ternaknya bisa kembali lagi kepada orang tuanya.

Demikianlah informasi tentang arti astaghfirullah: Bacaan Istighfar dan Sayyidul Istighfar. Semoga informasi ini dapat memberikan suatu manfaat yang besar kepada anda yang membutuhkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *