Penyebab Permasalahan Gender – Menjawab permasalahan tentang gender, tidak lepas dari kondisi sosial yang terjadi sebagai faktor-faktor penyebab hadirnya permasalahan itu. Pada dasarnya, konsep gender adalah pendekatan relasi antara laki-laki dan perempuan dalam berinteraksi.
Tidak hanya menyoal permasalahan antara apa yang dialami di kehidupan, laki-laki dan perempuan juga mengalami permasalahan yang menurut Abdullah (2001:24) tidak lepas dari konflik dan hegemoni bahkkan diera postmodern masih terdapat permasalahan ini.
Ada banyak faktor penyebab yang menjadi permalasahan gender. Bisa disaksikan diberbagai siaran televisi dan di media sosial, tidak sedikit isu-isu tentang permasalahan gender.
Tidak sedikit pula, melalui isu gender ini beberapa ahli menjadi upaya apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan gender.
Sebab tidak dipungkiri, ini sudah terjadi dalam sejarah peradaban dunia, dimana laki-laki adalah fenomena universal yang diposisikan sebagai superior terhadap perempuan dalam macam-macam sektor kehidupan.
Faktor penyebab permasalahan gender semakin menjadi isu besar di masyarakat lantaran hegemoni itu mendapatkan aturan jelas dari nilai sosial, agama, hukum, dan negara. Seperti halnya Indonesia yang menganut hukum patriarki yang dimana yang berkuasa dalam keluarga adalah bapak.
Bahkan bentuk-bentuk permasalahan gender ini menjadi ideologi yang terjadi melalui struktur sosial dalam berbagai cara. Bisa dilihat dari arti suami yang dalam bahasa Sanksekerta adalah pelindung, bapak yang dihormati. Maka dari itu, suami juga dikatakan sebagai pemimpin untuk anak dan istrinya.
Apalagi dalam sejarah, dimana relasi laki-laki dan perempuan semakin bias saat peradaban berburu, dimana menjadi faktor penyebab permasalahan gender yang perempuan dianggap tidak bisa melakukan hal itu, dan laki-lakilah yang melakukan perburuan.
Dari sejarah itu, sudah menjadi penyebab adanya permasalahan gender hingga semakin diperparah saat peradaban industri abad ke-17 saat industri tekstil yang butuh kaum lelaki sebab dianggap kuat, sedangkan untuk perempuan hanya tinggal di rumah.
Melalui banyaknya permasalahan gender dalam sejarah menjadi faktor penyebab hingga menimbulkan streotif jenis yang berpandanga bahwa bagaimana perempuan seharusnya dan bagaimana laki-laki seharusnya.
Jelaslah mengapa menjadi alasan bahwa melalui hal ini, telah ditetapkan masyarakat dan membuat seorang perempuan secara pribadi berasalah apabila melakukan tindakan dan ciri yang kelakilakian.
Berdasarkan dari hal itu, maka menurut gagasan yang disampaikan oleh Fakih (2008: 14), bahwa perempuan menjadi salah satu bentuk pemiskinan dari salah satu jenis kelamin, yang disebabkan oleh gender.
Hingga berakibat terjadinya permasalahan gender berupa ketimpangan kesempatan, partisipasi, pengambilan keputusan, pemeliharaan kesehatan, bahkan untuk akses lainnya, yang bisa berdampak pada ketidakadilan gender (gender inequalities).
Kuatnya dominasi laki-laki sebagai suami telah terkonstruksi secara sosio-kultural. Menurut Sukeni (2010: 143) yang mengatakan bahwa penderitaan ini sejalan dengan kesehatan reproduksi yang dialami perempuan, sebagaimana disebut sebagai posisi hegemoni budaya patrilineal.
Daftar Isi
Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan Gender
Berdasarkan dari penjelasan diatas dan berbagai informasi yang telah dihimpun oleh penulis, maka kesimpulannya faktor penyebab terjadinya permasalahan gender adalah:
1. Faktor Budaya Patriarki
Budaya ini diartikan bahwa laki-laki adalah pengendali kekuasaan atas perempuan. Sehingga akibatnya terdapat perbedaan tugas dimana laki-laki adalah pemimpin dan pengontrol sedangkan perempuan yang merupakan kebiasaan yang telah mengakar dalam budaya dan sejarah.
2. Faktor Tradisi
Melalui kebiasaan dalam budaya dan sejarah itu, terus menjadi turun temurun dilakukan dan menjadi bagian kehidupan suatu kelompok masyarakat, wilayah, kebudayaan, atau agama yang sama baik tertulis maupun yang cenderung lisan.
3. Faktor Ketidakmampuan
Dari kebiasaan yang tanpa sadar dilakukan membuat perempuan menjadi lemah dan tidak berdaya hingga dalam melakukan pekerjaan yang kelakilakian akan sulit dibandingkan dengan laki-laki.
4. Faktor Pekerjaan
Melalui dari ketidakmampuan perempuan untuk bersaing dan melakukan yang menjadi pekerjaan laki-laki, sehingga menjadi paradigma yang menyentuh di dunia kerja.
Dianggap bahwa, fisik perempuan lemah dan laki-laki kuat sehingga laki-laki mendapat porsi yang lebih banyak dan bisa melakukan banyak hal apabila sering berganti tempat di berbagai jenis pekerjaan dibandingkan perempuan.
5. Faktor Aturan
Selain itu, aturan juga menjadi salah satu faktor penyebab isu permasalahan gender semakin besar dan bias lantaran terdapat aturan yang memberikan porsi-porsi yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan seperti dalam politik. Selain itu aturan tradisi dan budaya juga menguatkan hal demikian sehingga apabila dipatkan akan mendapat sanksi sosial.
Terlebih lagi keliru dalam memahami aturan agama membuat secara tidak langsung dirinya terpengaruh dan berangsur-angsur menyebabkan keempat 4 faktor diatas terus terjadi.

Demikianlah informasi mengenai 5 Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan Isu Gender. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.