Indikator Keberhasilan Pembagunan Ekonomi – Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara bisa diketahu pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Indikator ini banyak dipakai diberbagai daerah yang menjadi keberhasilan pembangunan ekonomi itu.
Dasar atau landasan teoritis indikator keberhasilan pembangunan ekonomi ini sebagaimana dari model pertumbuhan Harrod-Domar tentang prinsip neoklasik bahwa pertumbuhan ekonomi dari kenaikan tingkat kesejahteraan. Caranya menurut Harrod-Domar adalah dengan penciptaan lapangan kerja sebagai akibat efek multiplier.
Dari pendapat diatas, jelaslah mengapa tujuan utama pembangunan ekonomi adalah berkurangnya kemiskinan, ketimpangan pendapatan, tingkat pengangguran, dan menciptakan kesempatan kerja. Melalui banyaknya lapangan kerja, maka keberhasilan yang didapatkan adalah pendapatan masyarakat akan turut meningkat.
Pendapatan itu dikenal dengan pendapatan perkapita. Melalui indikator ini, maka dapat mendorong keberhasilan pembangunan ekonomi. Teori jadul ini masih tetap digunakan bahwa indikator keberhasilan pembangunan baik nasional maupun lokal adalah pertumbuhan ekonomi.
Namun, dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, terdapat faktor yang akan berpengaruh didalamnya yakni pertumbuhan ekonomi. Mengapa demikian? karena permasalahan tentang pertumbuhan ekonomi ini bergantung dari kesempatna kerja yang didalamnya juga terdapat faktor yang mempengaruhi seperti pertumbuhan output, tingkat upah dan harga dari faktor produksi lainnya.
Hubungan dari hal ini bisa ditinjau dalam hubungan antara pasar barang dengan pasar tenaga kerja. Ketika seluruh pasar terjadi peningkatan output, maka hal itu juga membuat secara agregat terjadi pertumbuhan ekonomi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan mendorong terjadinya pertumbuhan kesempatan kerja. Apabila demikian, maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin tinggi juga pertumbuhan kesempatan kerja.
Melalui logika sederhana ini, maka bisa menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Apalagi saat diberlakukannya otonomi daerah. Tujuan dari hal ini agar menjadi pemicu pembangunan yang dilakukan oleh daerah itu khususnya daerah di Indonesia untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Sebagai suatu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, kesempatan kerja di daerah dipengaruhi dari jumlah penduduk. Ketika tenaga kerja sebagian besar atau bisa ditampung, maka keberhasilan yang didapatkan adalah produksi barang/jasa akan meningkat dan pendapatan yang diterima oleh masyarakat semakin banyak.
Apalagi dtambah dengan kemampuan dan usaha serta kreativitas dari adanya jumlah penduduk tersebut, maka dapat membuka lapangan kerja baru. Namun, hal itu tidak hanya menjadi keberhasilan pembangunan ekonomi, melainkan juga bisa menjadi malapetaka.
Sebab ketika jumlah penududuk yang tidak terdapat kemampuan dan usaha, dapat berakibat pada terhambatnya kesempatan kerja dan memperngaruhi semakin banyaknya pengangguran yang terjadi. Adapun faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk disuatu daerah adalah luas wilayah, kestrategisan daerah, dan lahan yang mudah untuk bercocok tanam.
Daftar Isi
Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Adalah?
Olehnya itu, dibutuhkan indikator yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi pada suatu negara khususnya yang dipakai di INdonesia. Melalui indikator itu, maka manfaat utama yang bisa dirasakan adalah dapat membandingkan tingkat kemajuan pembangunan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setiap wilayah atau negara.
Adapun informasi yang berhasil dihimpun oleh penulis, terdapat indikator keberhasilan pembangunan ekonomi yang bisa bersifat fisikal, ekonomi, sosial, dan politik.
Selain itu, pada umumnya, terdapat 3 indikator keberhasilan pembangunan ekonomi yang berlaku saat ini diantaranya indikator moneter, indikator nonmoneter, dan indikator campuran. Adapun penjelasan dari ketiga indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dapat dilihat dibawah ini:

1. Indikator Moneter Adalah?
Salah satu pendekatan dalam indikator moneter adalah pendapatan perkapita. Sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, pendapat perkapita teramat populer dijadikan tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi.
Sebab membahas kinerja perekonomian secara keseluruhan. Walaupun terdapat kelemahan karena hanya meningkatkan pendapatan secara rill saja,
Namun tidak melihat pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Akan tetapi, pendapatan per kapita ini bisa dijadikan rujuan sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, karena relevan dan mudah dipahami serta berfokus pada esensi pokok yakni peningkatan standar dan kualitas hidup masyarakat.
2. Indikator Non Moneter Adalah?
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah indikator non moneter yang alat ukurnya melihat dari indikator sosial. Maksud dari indikator keberhasilan ekonomi ini adalah membahas tentang tingkat kesehateraan suatu negara.
Indikator ini menurut Beckerman terdapat tiga kelompok dalam membahasnya yakni kelompok pertama adalah memperbaiki metode dalam perhitungan pendapatan konfensional.
Sedangkan kelompok kedua yang telah disempurnakan oleh Gilber dan Kravis bahwa kelompok yang menyusaikan menghitung pendapatan nasional. Caranya dengan mengambil petimbangan perbedaan tingkat harga di setiap negara.
Sedangkan kelompok yang ketiga adlaah dengan membandingkan tingkat kesejahteraan tiap negara menurut data yang tidak bersifat moneter (nonmonetary indicators). Contohnya adalah jumlah kendaraan bermotor, tingkat elektrivikasi, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang bersekolah, dan sebagainya.
Keberhasilan indikator ini dalam mengukur pembangunan ekonomi karena berkaca pada penelitian di Eropa dan Amerika Serikat. Menurutnya, bahwa terdapat perbedaan tingkat per kapita yang tidaklah sebesar apabila merujuk pada metode konvensional.
Akan tetapi, metode ini masih terdapat kelemahan sebab butuh data lengkap yang dipakai dalam estimasi tidak tersedia di NSB. Maka dari itu, butuh metode lain dalam membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara. Adapun metodenya adalah butuh data yang bukan bersifat moneter yang disebut indikator Nonmoneter (modified non-monetary indicators).
a. Indikator Sosial (Tingkat Kesejahteraan)
Indikator ini mengukur tingkat kesejahteraan dari setiap negara atua daerah, menurut tingkat konsumsi atau jumlah persediaan barang yang beberapa diantaranya bisa ditemui di NSB. Adapun beberapa indikatornya adalah
- Jumlah konsumsi baja dalam satu tahun (kg)
- Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun dikalikan 10 (ton)
- Jumlah surat dalam negeri dalam satu tahun
- Jumlah persediaan pesawat radio dikalikan 10
- Jumlah persediaan telepon dikalikan 10
- Jumlah persediaan berbagai jenis kendaraan
- Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun (kg).
b. Indeks Kualitas Hidup
Selain itu, terdapat indikator keberhasilan pembangunan ekonomi selain indikator sosial atau kesejahteraan, yaitu adalah indeks kualitas hidup. Metode ini ada pada 1979 yang diperkenalkan oleh Morris D. Morris.
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi ini biasa disebut Physical Quality of Life Index.Dalam indikator ini terdapat tiga bagian yaitu tingkat harapan hidup pada usia satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf.
3 Indikator Campuran Adalah?
Dalam indikator campuran sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi terdapat 2 hal yang mencakup didalamnya yaitu indikator susenas inti dan indikator pembangunan manusia.
Adapun penjelasan kedua hal ini dalam mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah adalah:
a. Indikator Susenas Inti
Pada tahun 1992, Biro Pusat Statistik (BPS) mengembangkan suatu indikator kesejahteraan rakyat yang disebut Indikator Susenas Inti (Core Susenas). Indikator Susenas Inti ini merupakan indikator “campuran” karena terdiri indikator sosial dan ekonomi. Indikator Susenas Inti ini meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
- Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.
- Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
- Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas tempat tinggal.
- Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.
- Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
- Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita.
- Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun.
- Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun.
- Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.
b. Indeks Pembangunan Manusia
Sejak tahun 1990, United Nations for Development Program (UNDP) mengembangkan sebuah indeks kinerja pembangunan yang kini dikenal sebagai Indeks Pembangunan Manusia atau IPM (Human Development Index).
Nilai IPM ini diukur berdasarkan tiga indikator sebagai acuannya yaitu tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf, dan pendapatan riil per kapita berdasarkan paritas daya beli.
Demikianlah informasi mengenai 3 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Secara Singkat Adalah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.