Kebijakan Ekonomi Perang – Saat masa pendudukan Jepang terjadi perubahan dalam suatu periode yang penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kala itu, terjadi perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Setelah Belanda menyerahkan wilayah Indonesia kepada Jepang, kehidupan Ekonomi disana berubah menjadi lemah. Ekonomi menjadi melemah karena Belanda melakukan sistem Bumi Hangus setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan perang Jepang. Ketika wilayah Indonesia jatuh ke tangan Jepang, pemerintah Jepang menerapkan Ekonomi Perang.
Apasih itu Ekonomi Perang? Yang dimaksud dengan definisi ekonomi perang adalah tindakan/kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara modern untuk memenuhi semua kebutuhan perang. Sebagaimana apa yang disampaikan oleh Philippe Le Billon, ekonomi perang ialah sistem produksi, mobilisasi, dan alokasi sumber daya untuk bertahan dari segala serangan.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan terdiri dari kenaikan pajak dan penerapan program alokasi sumber daya. Setiap negara menata ulang kondisi ekonominya dengan cara yang bermacam-macam. Tujuan dari ekonomi perang adalah untuk melemahkan dan menghancurkan perekonomian negara yang menjadi musuh dalam perang.
Adapun cara yang dilakukan untuk menjalankan tujuan ekonomi perang adalah dengan peningkatan persenjataan, blockade, dan lain-lain. Tujuan Ekonomi Perang dilakukan Jepang serupa dengan apa yang menjadi definisi ekonomi perang diatas, yaitu untuk menyuplai logistik yang memadai dalam perang melawan sekutu di Asia Pasifik.
Dalam melaksanakan Ekonomi Perang di Indonesia, langkah pertama Jepang adalah merehabilitasi Prasarana Ekonomi contohnya saja seperti Jemebatan, Alat Transportasi dan komunikasi yang awalnya milik pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Bukan hanya soal prasarana ekonomi, melainkan juga pengklaiman atas Bank, perusahaan, kebun-kebun, dan kekayaan milik musuh (Belanda) yang terdapat dalam wilayah Indonesia.
Selain itu, Jepang melainkan eksploitasi akan SDA dan SDM dengan berupa tindakan seperti dengan mewajibkan para petani dan peternak untuk menyerahkan hasil panen padi dan beras serta daging ternak kepada pasukan Jepang guna bahan konsumsi tentara,
Bahkan Jepang juga memerintahkan penebangan pohon jati besar-besaran untuk bahan dasar pembuatan senjata api, dan pemusnahan besar-besar terhadap kebun-kebun yang tidak ada kaitannya dengan logistik perang.
Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah?
Menyoal mengenai mengapa jepang mengeluarkan kebijakan ekonomi perang usai belanda menyerah tidak hanya dari kondisi nasional melainkan lebih kepada faktor global atau internasional yang sedang terjadi Perang II.
Dalam sejarahnya, Jepang mengambil perang yang besar sebab wilayah ekspansinya adalah Asia Tenggara. Adapun jawaban kongkrit mengenai mengapa jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang adalah:
- Untuk memenuhi kepentingan pemerintah Jepang dengan melakukan proses pungutan dan penyaluran tanaman pangan serta menentukan harganya sehingga dibentuk Shokuryo Kanri Zimusyo (SKZ)/Badan Pengelolaan Pangan.
- Untuk menopang kegiatan Perang Jepang dengan mengusahakan produksi barang-barang bahan mentah untuk industri perang, khususnya minyak bumi. Jepang juga membuka pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat, namun tidak berkembang karena kekurangan suku cadang.
- Mengubah sistem ekonomi peninggalan Belanda yang notabenenya adalah sistem ekonomi liberal. Dalam waktu singkat Jepang dapat menang dan melarang semua kegiatan ekspor dan impor kecuali demi kepentingan perang.
3 Alasan Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah (Foto: Artikelsiana.com)
Demikianlah informasi mengenai pertanyaan yang judul Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang Adalah?. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.