20 Contoh Daftar Pustaka: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat



20 Contoh Daftar Pustaka: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat –  Kepustakaan ialah suatu daftar kitab yang digunakan sebagai sumber untuk mengarang dsb; bibliograf.

Pengertian Daftar pustaka (bibliografi) adalah sebuah daftar yang terdapat judul buku-buku, artikelartikel, dan baha-nbahan penerbitan lainnya, yang terkait dengan karangan (thesis, skripsi, artikel jurnal).

Sedangkan yang dimaksud Daftar Pustaka berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah sebagai kompas yang memberikan arah para pembaca buku atau karya tulis yang ingin melanjutkan kajian dari suatu karya,



Atau hendak untuk melakukan pengecekan ulang terkait suatu karya tulis yang berkaitan serta yang dapat memberikan apresiasi.



Tidak hanya itu, juga merupakan penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang memberikan menyumbang peran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.



Dengan menyajikan daftar pustaka di akhir tulisan, maka dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Dalam penulisan karya ilmiah baik itu berupa artikel, jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi perlu diketahui bahwa terdapat beberapa metode atau gaya (style) penulisan sumber kutipan dan penulisan daftar pustaka yang dapat dipilih dan dianut, misalnya:

(a) Turabian Style, (b) Harvard Style; (c) Vancouver Style; (d) American Psychological Association (APA) Style; (e) Chicago Style; atau (e) Kombinasi dari berbagai style.

Setiap style penulisan sumber kutipan tersebut mempunyai suatu keunggulan dan kelemahan, tetapi suatu style yang dipilih dan dianut harus diterapkan secara konsisten.

Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia memilih dan menganut style kombinasi, seperti (a) Turabian-Harvard Style; (b) Harvard-APA Style; (c) HarvardVancouver Style; (d) Turabian-Vancouver Style; atau style kombinasi lainnya.

Tujuan daftar pustaka adalah untuk memberikan penghargaan terhadap sumber informasi dan ide orang lain yang digunakan dan memberikan petunjuk kepada pembaca tentang sumber dari referensi tersebut.

20 Contoh Daftar Pustaka: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat (Foto: Artikelsiana.com)
20 Contoh Daftar Pustaka: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat (Foto: Artikelsiana.com)

Fungsi Daftar Pustaka

Sampai saat ini, daftar pustaka telah menjadi salah satu aspek menilai keabsahan suatu penulisan baik itu jurnal, buku, disertasi tesis, makalah dll.

Olehnya itu, daftar pustaka memegang peran penting untuk suatu karya agar dapat dikatakan ilmiah. Adapun fungsi daftar pustaka ialah:

  • Untuk memberikan informasi bahwa suatu pernyataan dalam karangan itu bukanlah suatu hasil pemikiran subjektif penulis, melainkan dari hasil pemikiran orang lain.
  • Untuk menyajikan informasi yang lengkap mengenai sumber kutipan sehingga dapat ditelusuri apabila diperlukan.
  • Ketika pembaca ingin melakukan pendalaman lebih jauh terkait apa yang dikutip dalam suatu karangan, maka dapat memudahkan pembaca dengan melihat sumber kutipan yang terdapat di daftar pustaka.

Unsur-unsur Daftar Pustaka

Adapun unsur-unsur yang menyusun dalam pembuatan daftar pustaka adalah:

  1. Nama Penulis atau Penulis-Penulis (Author- Authors) dengan posisi sebagai penulis atau editor, sebagai entry (masukan awal) dalam basis data pustaka.
  2. Tahun Penulisan.
  3. Judul penulisan/dokumen dan sebagainya.
  4. Di mana tulisan tersebut di muat (buku, majalah, internet, surat kabar, atau komunikasi pribadi).
  5. Penerbit tulisan (nama penerbit, organisasi yang meneribitkan, dan sebagainya),
  6. Kota dan Negara penerbit buku, majalah, organisasi yang menerbitkannya.
  7. Dalam Chicago Style ditulis cukup kota dan nama penerbit dari buku; tidak perlu disebuit negaranya, karena dianggap sudah diketahui secara geografis.
  8. Untuk majalah sama sekali tidak usah untuk dicantumkan nama penerbit dan kota karena dianggap journal tersebut, yang dimana telah secara internasional dan masuk dalam bibliografi internasional dari majalah-majalah yang terakreditasi.

Aturan Harvard Style

Aturan penulisan sumber kutipan dalam APA Style atau harvard style yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah:

  1. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan.
  2. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip.
  3. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti tahun dan halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang dikutip. (Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik dua).
  4. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama dan kedua menggunakan ”dan” (tidak menggunakan simbol ”&”; serta tidak menggunakan kata penghubung ”and” walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
  5. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan. (Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah singkatan dari et alia atau et alii, dalam bahasa Inggris berarti and others, dan dalam bahasa Indonesia berarti dan kawan-kawan).
  6. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll), maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama penerjemah hanya dinyatakan dalam daftar pustaka].
  7. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang dikutip jelas letak halamannya.

Aturan Penulisan Daftar Pustaka

Adapun aturan penulisan atau tata cara menulis terkait susun daftar pustaka secara umum ialah:

  1. Sumber kutipan yang disampaikan dalam suatu karya ilmiah perlu membutuhkan dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya.
  2. Untuk Literatur yang dituliskan dalam Daftar Pustaka hanya merupakan literatur yang menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah.
  3. Daftar pustaka ditulis atau diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
  4. Apabila literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, selanjutnya diikuti dengan singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
  5. Apabila penulis terdapat lebih dari 2 orang, maka yang hendak dilakukan adalah nama penulis yang pertama ditulis seperti aturan “d”. Selanjutnya, melakukan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama].
  6. Penulisan daftar pustaka tidak bisa memakai et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan seterusnya (berbeda dengan penulisan sumber kutipan seperti dijelaskan pada aturan 2.1 huruf e).
  7. Kata penghubung seorang atau beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan” (tidak menggunakan simbol “&”; serta tidak menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
  8. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur atau pustaka yang menjadi referensi.

Penyusunan Daftar Pustaka

Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga sistem berikut:

  1. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
  2. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
  3. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.

Menulis Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan daftar pustaka maupun referensi, yaitu :

1. Urutan Alfabet

Maksud dari hal ini dimana daftar pustaka harus disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).

2. Cara Penulisan Datar Pustaka

Adapun cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar ialah sebagai berikut:

  • Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
  • Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.).
  • Tulislah judul buku dengan diberi garis bawah atau cetak miring (pilih salah satu). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
  • Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.

3. Nama Penulis

Adapun tata cara penyusunan daftar pustaka dalam nama penulis adalah:

  • Dapat nama seorang, dua orang atau lebih dari dua orang
  • Jika tidak ada nama orang, dipakai nama lembaga/organisasi yang bertanggungjawab terhadap informasi tersebut. Tidak ada istilah “anonim” dalam Daftar Acuan
  • Nama orang umumnya terdiri dari 2 atau lebih nama dapat dilakukan dengan cara seperti: (1) nama pertama (first name, nama kecil yang diberikan sewaktu lahir); (2) kemudian ditambah dengan nama akhir (last name, nama kedua) yang di banyak negara barat dapat berupa nama keluarga (family name) atau nama marga di Indonesia, atau nama Bapak bagi banyak masyarakat beragama Islam, dan di negara-negara Arab disisip dengan kata “bin” (laki-laki) atau binti (bagi perempuan), atau memang nama tambahan yang tidak terkait dengan nama orang tua; (3) nama tengah (middle name), kadang-kadang sampai 4 kata, karena mungkin selain orang tuanya memberi nama sewaktu anaknya lahir tetapi juga neneknya menambah nama untuk cucunya.
  • entry dalam Daftar Acuan, kita hanya memakai nama generic, yaitu nama kedua (apapun nama tersebut) kemudian diikuti tanda baca “koma” dan nama spesifik dalam bentuk inisial (huruf pertama dari nama senndiir (nama spesifik) diikuti tanda baca “titik” secara berturut-turut. (“inisial” dari bahasa Inggeris “initial”)
  • Dalam Daftar Pustaka, penulisan nama tidak memakai gelar akademis, seperti Prof. Dr. Ir. atau M.Sc atau pangkat kemiliteran: Jenderal, Laksamana, atau sebutan lain seperti Presiden, Menteri, dan sebagainya.

4. Tidak Ada Nama Penulis

Ditulis nama lembaga atau organisasi (baik lembaga pemerintah maupun juga yang sifatnya lembaga non-pemerintah), sebagai penanggung jawab informasi dari dokumen tersebut.

  • Nama lembaga atau organsasi ditulis dalam Daftar Acuan dengan berupa nama singkatannya (akronim) dan dalam tanda kurung dengan nama panjangnya.
  • Nama singkatan ini digunakan dalam teks sebagai acuan dengan mencantumkan tahun penerbitan atau tulisan dari sumber informasi tersebut.
    Sebagai contoh dalam Daftar Acuan ialah UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional),  KMNLH (Kanntor Menteri Negara Lingkungan Hidup), RI (Republik Indonesia), Keppres (Keputusan Presiden), WB (World Bank)
    Sebagai contoh dalam teks:
    (UNESCO 1995); (LAPAN 1990); (KMNLH 2002); (RI 1999).

Contoh Daftar Pustaka Untuk Beragam Sumber

Sebagaimana kita ketahui, ada banyak sumber acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan daftar pustaka untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik dan benar.

Demikian ini juga menunjang kepercayaan para pembaca meningkat, selain itu juga menunjang para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengutip hasil penelitian atau karya kita.

Adapun tata cara penulisan daftar pustaka beserta contohnya untuk macam-macam dokumen ialah:

Buku Teks

Dalam penulisan buku, terdapat tata cara penulisan suatu daftar pustaka. Aturan penulisannya ialah terdiri atas nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi buku, nama penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Merna T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. John Welly and Sons Ltd. England.
  • Wiley, J. 2006. Contemporary Financial Management. 3rd ed. Mc. GrowHill. Los Angeles.

Buku Teks Terjemahan

Sedangkan dengan yang bentuknya dengan buku terjemahan, untuk bentuk dan langkah-langka penulisannya ialah nama belakang penulis asli, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit, nama penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation. Nottingham Trent University. Clifton Lane, Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer dan B.S. Turner. 1998. The Consumer Society: Myths and Structures. Sage Publication Inc. Thousand Oaks. London.
  • Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication. California. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi

Selain itu, berbeda dengan buku biasanya, bagi aturan atau prosedur pembuatan daftar pustaka untuk buku yang diterbitkan oleh lembaga atau suatu organisasi memiliki aturan tersendiri. Adapun aturan penulisan adalah nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta.

Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi

Maksud dari ini terdiri dari berisi Himpunan Peraturan, UU, dan sejenisnya. Ternyata untuk buku demikian memiliki tata cara atau aturan penulisan yang terdiri atas nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU, edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
  • International Accounting Standard Board (IASB). 2004. Financial Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting Standard No. 32. UK-IASB. London

Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya

Maksud dari ini ialah ccetak lepas, tidak berupa buku himpunan. Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat pengesahan/penerbitan.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta.

Artikel dalam Jurnal

Sedangkan untuk aturan penulisan daftar pustaka dalam hal ini untuk jurnal, yang memang banyak digunakan untuk mahasiswa dan lain-lainnya, perlu kita ketahui bersama terdapat tata cara sendiri seperti dengan aturan penulisan yang terdiri atas nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung), nomor halaman artikel dalam jurnal. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
  • Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60.
  • Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in Preventing Misstated Financial Statement. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2(1): 159–173.

Artikel Seminar/Simposium

Bahkan artikel seminar atau simposium juga dapat dicantumkan sebagai daftar pustaka. Tata cara melakukannya ialah nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring), nomor dan volume prosiding (jika ada), tanggal seminar/simposium, penerbit prosiding (jika ada, cetak miring), nomor halaman artikel dalam prosiding. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119-159.
  • Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business and Finance Research: 721-742.

Artikel Dalam Buku Antologi dengan Editor

Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku (cetak miring), nama editor buku, penerbit, kota penerbit. [Jika ada dua penulis atau lebih, lihat aturan 2.2 huruf e).

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam Nilai-Nilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak. Editor M. Sururin. Cetakan 1. Penerbit Nuansa. Bandung.
  • Barth, M.E. 2004. Fair Values and Financial Statement Volatility. Dalam The Market Dicipline Across Countries and Industries. Editor C. Borio, W.C. Hunter, G.G. Kaufman, dan K. Tsatsaronis. MIT Press. Cambridge

Skripsi/Tesis/Disertasi

Sedangkan yang biasanya ingin melanjutkan atau mengutip berbagai informasi di dalam suatu skripsi, tesis atau disertasi jangan asal untuk mencantumkan yah. Sebab terdapat aturan dalam pembuatan daftar pustakanya. Adapun aturan penulisannya ialah nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
  • Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan kepatuhan Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
  • Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.

Artikel dari Internet

Untuk aturan penulisan artikel yang terdapat internet juga memiliki aturan yang perlu untuk kita perhatikan bersama seperti nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring), tanggal dan jam unduh.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

Makalah Pidato Ilmiah dan Semacamnya

Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak miring), nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung.
  • Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya Hidup. Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya Hidup. Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20 Mei. Bandung.

Artikel dari Majalah/Surat Kabar

Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta

Berita dari Majalah/Surat Kabar

Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak miring), nomor dan/atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: 

  • Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman 21. Jakarta
  • Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari. Halaman 18. Jakarta

Demikianlah informasi mengenai 20 Contoh Daftar Pustaka: Pengertian, Fungsi, Tujuan, ManfaatSemoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih. Salam Berbagi Teman-Teman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *